part 5

451 66 3
                                    

Lanjut yahh semoga suka

.
.
.

"Ara ayok ke kantin" ajak ollan

"Iyaa ayok" jawab Ara Menggenggam tangan ollan

Mereka pun berjalan menuju kantin

"Ka ollan" panggil seseorang

Aran dan ollan pun menengok kebelakang

"Ya kenapa" tanya ollan

"Di panggil coach kelapang" ucap nya

"Hah mau ngapain" tanya ollan

"Gak tau ka aku cuma di suruh panggil aja"  jawab

"Ouhh oke makasih ya" ucap ollan

"Iya kalo gitu mari" jawab siswa tersebut

Ollan pun natap ara dan Ara yang ngerti tatapan ollan pun ngangguk

"Aku ke kantin sendiri aja kan nanti ada kaka² sama bang Aran" ucap Ara

"Bener gak papa" tanya ollan

"Bener Abang" jawab Ara

"Sana udah di tunggu coach" lanjut nya

"Ya udah kamu hati² ya" ucap ollan

Dahh

Da dah

Ara pun berjalan menuju kantin

"Ara" panggil seseorang

"Aaaaa Mira kangen banget" ucap ara memeluk Mira

"Shela man" tanya Ara

"Besok masuk nya" jawab Mira

"Yukk kekantin" aja Ara

"Ayok"

"Hai Ara" sapa lelaki yang tak lain adanya Fiki

"Fiki" ucap Ara

"Astaga Fiki muka lu kenapa" tanya Mira yang kaget dengan muka Fiki

"Gara² anak baru" jawab Fiki

"Hah anak baru emang ada anak baru Ra" tanya Mira Ara pun ngangguk

"Kaka kelas" jawab Ara

"Ayok Ra ikut aku bentar" ajak Fiki menggenggam tangan Ara

"Gw gak mau Fiki" jawab Ara berusaha untuk melepaskan tangannya

"Ikut aku bentar aja ayok" Fiki yang semakin menguat genggam nya

"Awss sakit Fiki lepas" ucap Ara

"Fiki lepas Lo gila tangan Ara merah itu'' ucap Mira yang berusaha melepaskan tangan Ara

"Lo diem gak usah ikut campur" jawab Fiki mendorong Mira

"Ayok ikut" lanjut Fiki. Yang masih memaksa Ara

"Gak mau Fiki sakit" jawab ara yang melihat tangannya nya mengeluarkan darah

Mira yang melihat itu pun tak tinggal diam

"FIKI LO GILA TANYA ARA BERDARAH ITU" bentak mira

"AYOK ARA IKUT AKU" bentak Fiki pada Ara

"Gak mau awsss sakit hiks hiks" ucap Ara yang udah menangis Mira pun bingung harus berbuat apa

Dan tiba-tiba

Bugg

Satu pukulan keras di punggung Fiki yang membuat Fiki terjatuh

"Aaaaa" ucap Fiki yang merasa sakit di punggung nya

.

Di sisi lain

di jaga 4 kaka tiri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang