Heart of Home - satu

829 195 52
                                    

🌼Heart of Home🌼
.
.
.
.
.



Haloo!

Selamat datang kembali di keluarga Elzeeano Garth bersama istri dan anak cantiknya, Chika dan Nachia. Bagi yang baru baca, tolong baca Temu Yang Ditunggu dulu ya! biar paham alur cerita disini. Terimakasih🤍

Enjoy!

----------------------------------------------------------------------

Pagi menjelang siang hari ini, matahari bersinar cerah diatas langit biru tanpa awan, sinarnya yang hangat seakan ikut serta menyambut kehadiran anggota keluarga baru di keluarga Zean dan Chika. Setelah menyelesaikan berkas berkas dan seluruh prosedur adopsi lainnya di Panti Asuhan beberapa hari lalu, akhirnya tibalah pada hari dimana Trisha akan dijemput oleh orang tua barunya.

Zean dan Chika sudah sangat excited menunggu Trisha yang sedang dijemput oleh salah satu ibu panti dari kamarnya, sedangkan Nachia si sulung, ah iya mulai hari ini ia akan menjadi anak sulung alias anak perempuan pertama yang akan menjadi topangan adik adiknya, yang katanya bahunya harus sekuat baja dan topengnya harus tebal. Seperti yang kita ketahui, Nachia sama sekali tidak mempunyai semangat hari ini, tapi tidak menolak juga, masih butuh banyak penyesuaian memang.

"Permisi"

Ibu ketua panti beserta Zean Chika dan Nachia langsung menoleh saat seseorang memasuki ruangan, bukan Trisha, melainkan ibu panti yang ditugaskan untuk menjemput tadi.

"Mana Trisha nya bu? Sudah siap semuanya kan?" Tanya ibu Ketua panti,

"Maaf sebelumnya, eh.. Itu bu, Trishanya tidak mau saya ajak keluar kamar"

Mendengar hal itu tentu saja mereka terkejut, kenapa anak itu tidak mau ikut si ibu panti? Padahal kan semuanya sudah selesai, Trisha juga menyetujui tentang adopsi ini.

"Bu, mohon maaf, apa boleh kalau saya saja yang menjemput Trisha di kamarnya?" Kata Chika,

"Boleh, barangkali ada yang sedang Trisha fikirkan Bu Chika, Pak Zean seperti yang saya katakan sebelumnya, anak itu sangat tertutup dan banyak diam"

Chika mengangguk paham, setelahnya ia diantarkan oleh ibu Panti menuju kamar dimana Trisha berada. Sesampainya di ambang pintu, Chika dipersilahkan masuk. Ia mendapati anak yang baru saja sah menjadi anaknya itu sedang duduk termenung ditepi ranjang sambil memeluk sebuah boneka beruang berwarna coklat.

Sebelum masuk, Chika menarik nafas dalam.

"Trisha"

Anak itu menoleh saat mendengar namanya dipanggil,

"Kenapa tidak mau keluar, sayang? Kan Trisha udah jadi anak mami, jadi bakal tinggal sama mami. Trisha sudah setuju kan?"

"M-ma mi?"

Chika mengangguk, "Mulai sekarang Trisha panggilnya harus mami dan papi nggak ada om dan tante lagi ya... yuk sayang kita pulang, papi sama kakak Nachia sudah menunggu didepan"

"Trisha takut"

"Takut apa nak? Coba bilang ke mami, apa yang sedang Trisha khawatirkan?"

"Kak Nachia, eum.. Maksutnya, Trisha tidak mau bikin kak Nachia marah, takut Kak Nachia tidak menerima kehadiran Trisha dirumah kalian tant-"

"Mami sayang, Trisha harus biasakan mulai sekarang panggilnya mami.. Untuk masalah kak Nachia, Trisha tenang aja ya, mami dan papi kan sudah pernah bilang kalau kami ajak Trisha tinggal bersama sudah atas izin kak Nachia. Ya mungkin memang nanti kak Nachianya masih harus membiasakan diri dengan kehadiran Trisha, begitupun juga dengan kamu pasti akan melalui proses membiasakan diri. Mami yakin, sebenarnya kak Nachia itu suka Trisha menjadi adiknya, hanya saja dia itu gengsi, nanti kita berusaha buat pelan pelan ngilangin gengsi dia ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart of HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang