Menghubungkan server....
Jari-jari lentik namun kuat sedang menggenggam stik PS, gerakannya yang begitu lincah dan elegan menikmati setiap tombol yang ia tekan. Netranya tak sekalipun lepas dari komputer.
"Youra," kata seorang pemuda seraya berkeliaran mengecek beberapa komputer yang sudah selesai dipakai. "Kau sering sekali bermain di sini, memangnya orangtuamu tidak marah?" Pemuda tersebut merupakan pemilik warnet tersebut. Usianya sekitar kepala tiga.
Gadis yang merasa terpanggil itu melirik sekilas lalu kembali menatap komputer. "Aku sedang mengambil cuti, setidaknya aku butuh hiburan setelah lelah bekerja."
Pemuda itu menghela napas sambil memejamkan mata. "Tapi, kau bahkan datang ke sini saat aku seharusnya tutup." Dia berdiri tegak sembari terkekeh kecut, melihat Youra dan komentarnya yang santai. Ia terus menatap sang gadis dengan senyum pura-pura yang menawan. "Kau seharusnya lebih bersikap dewasa, kau bukan lagi anak sekolah yang membutuhkan game sebagai pelarian." Ia menjawab dengan tenang dan ramah, sambil meliriknya dengan seringai mengejek yang samar.
"Kau juga sama saja, jangan pikir aku tidak tahu jika kau memainkan game yang sama setelah warnet tutup," cibir Youra dengan mata yang masih fokus pada layar. Jari-jarinya bergerak cepat dan lihai, ini adalah penyelesaian terakhirnya, level terakhir untuk menyelesaikan permainan yang orang bilang sangat mustahil di selesaikan.
Pemuda yang melihat cara bermain Youra langsung tertarik dan mendekat. Tangannya menopang tubuh di meja, bertanya-tanya level berapa yang sedang gadis itu mainkan. "Kau memainkan permainan D2 juga? Itu memang terkenal dulu, tapi karena levelnya terlalu sulit dan di luar nalar, banyak pemain yang berhenti dan menghapusnya."
"Ya," jawab Youra singkat.
Pemuda itu semakin tidak habis pikir. "Kau masih memainkan ini sampai sekarang?"
"Aku bahkan sudah menamatkan ini dua kali, kau tahu aku selalu hebat~" jawab Youra dengan nada sarkasme.
Pemuda itu lantas terbelalak takjub. Matanya mengamati ketika karakter Youra dalam game menyerang musuh dan hanya berkurang sedikit darah. "Ba-bagaimana bisa? Kau tidak meretas perusahaan gamenya, kan? Aku saja baru sampai level 40."
"Kau gila, untuk apa aku melakukan itu? Mentang-mentang aku bekerja di perusahaan game juga, aku hanya membuat desain pakaian untuk para karakter, selebihnya bukan aku." Youra lekas menimpali. Ucapan pemuda tersebut cukup menyinggung perasaannya, membuatnya sedikit kesal.
Ketika ia hampir berhasil mengalahkan musuh terakhir, mendadak komputernya mati dan semua listrik padam. Youra meringis frustasi, padahal dia hampir mencetak rekor yang menamatkan game D2 paling banyak menurutnya. Bukan hanya orang-orang dalam warnet yang terkejut, akan tetapi seluruh dunia juga ikut cemas oleh kegelapan yang mencekam.
Di tengah kegelisahan yang menyelimuti manusia. Sebuah notifikasi menjadi satu-satunya yang bercahaya. Beberapa orang termasuk Youra melihat notifikasi dari layar, baik dari ponsel, laptop maupun komputer. Semua pemberitahuan sama.
DEATHLESS OR DEATH akan update secara berkala, semua yang pernah bergabung dalam permainan akan merasakan suasana bermain yang lebih menarik dan nyata.
Ingin bergabung dalam permainan ini?
Yes No
KAMU SEDANG MEMBACA
Deathless or Death
AdventurePara manusia berpikir jika hidup adalah sebuah kesempatan. Dimana yang bodoh menginginkan keabadian 'tuk hidup selamanya, sementara yang cerdik menciptakan hal yang akan bertahan selamanya. Sebagian berambisi untuk hidup lebih lama, merasakan kebah...