Bagian 1. Tidak mau

322 63 5
                                    

Halllloooooiii gayysssss

TGIF🥰

Happy reading and enjoy the story!!!!!

.



.





.





"Rora sudah bilang berkali-kali kalau rora mau bawa motor aja ma! Kenapa dibeliin mobil sih!" Teriakan Rora memenuhi mansion milik keluarga Lee

Dipagi hari yang cerah ini mama nya Rora yaitu Mrs Lee yang memiliki niat baik membelikan putri semata wayangnya itu sebuah mobil BMW M5 berwarna hitam yang sudah terparkir di halaman rumahnya. Tapi entah mengapa niat baik mama nya membuat Rora berteriak kesal.

 Tapi entah mengapa niat baik mama nya membuat Rora berteriak kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AURORA!" Teriak Mr Lee terdengar sangat tegas. Tentu saja Papa Rora saat itu yang sedang menikmati sarapannya mendengar semua teriakan Rora yang sangat tidak sopan.

Rora yang mendengar teriakan papa nya langsung menunduk, tentu saja dia merasa sangat takut pada papa nya itu. Karena papa nya tidak pernah menuntut Rora apapun selain memiliki attitude yang baik.

Tapi kelakuannya pagi ini membuat Papa nya itu murka dan menghentikan sarapannya. Rora yang berjalan menunduk menghampiri meja makan dimana papa nya berada

"A-aurora mi—minta ma—maaf pa" dengan kepala yang masih menunduk rora meminta maaf dengan terbata-bata, tangannya sibuk menarik jari-jarinya yang manis.

"Angkat kepala mu nak!" Papa nya masih dengan nada bicara yang sangat tegas membuat Rora menuruti perintahnya

"Apa maksudmu teriak seperti itu? Apa papa pernah mengajari kamu berteriak seperti tadi? Apalagi kamu meneriaki mama mu!? Kamu pikir kamu siapa berani meneriaki mama mu hah!?" Emosi yang sudah ditahan Mr Lee itu akhirnya keluar, dia memukul meja yang ada didepannya sehingga membuat sendok yang sedang ia gunakan tadi terjatuh. Dan tentu saja Rora tersentak kaget dan langsung kembali menundukan kepalanya.

Jika terkait dengan istrinya memang Mr Lee tidak akan tinggal diam, walaupun itu anaknya.

"Ma-maafkan Aurora pa, aurora janji tidak akan berteriak seperti tadi. Apalagi meneriaki mama, tidak akan terulang kembali. Janji" dengan ketakutan yang sedang menjalar ditubuhnya rora mengangkat kepala dan satu tangan kanannya, berjanji. Dia tahu betul jika apa yang baru dilakukannya tadi merupakan kesalahan besar, dan tentu Rora menyesal. Papa nya yang tahu jika putrinya itu sudah paham dan menyesal akhirnya meluluh dan kembali seperti semula

"Duduklah" lagi lagi Rora yang mendapatkan perintah dari papa nya itu langsung nurut dan duduk tepat dihadapan papa nya

"Bersyukurlah sedikit sayang, niat mama mu baik membelikan mu mobil. Apa kamu gamau mobilnya? Apa mobil pilihan mama mu jelek?" Nada bicara papa Rora kali ini jauh berbeda dari sebelumnya, terdengar sangat lembut membuat Rora langsung menatap mata papa nya itu

DENIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang