kesepakatan

1 0 0
                                    



Hanna mengernyit heran dengan ajakan lelaki dihadapannya, tentu ia sedikit terkejut namun tampaknya lelaki itu serius dengan ucapannya

"ayolah han, menurut gue ini tuh simbiosis mutualisme, lo untung gue juga untung han"

hanna kembali menyelidik raut wajah rio yang tampak sangat serius, anehnya mereka berbicara tentang hal seserius ini dengan keadaan tengah mencabut rumput lapangan karena mereka sedang ada giat bersih-bersih mako

rio bahkan masih mencabuti rumput-rumput yang menghalangi bebatuan lapangan dengan semangat berbeda dengan hanna yang gerakannya melambat kaen masih syok dengan ajakan rio

"lagian gue gak ribet kok jadi suami, dan gue gak akan ikut campur urusan lo selama kita nikah"

"tapi nikah ga semudah itu mas" balasnya mencoba masuk dalam percakapan bodoh mereka di pagi hari tanpa ada orang yang mendengar karena mereka berada di pojok lapangan yang sepi

"mudah asal lo gak bikin ribet aja"

"terus cewek lo gimana?"

"itu urusan gue, yang penting lo dulu mau gak ikut gue pengajuan"

"gendeng wong iki" desis hanna yang membuat rio menghentikan kegiatannya dan menatap hanna dengan sorotnya

"gak ada yang sulit asal lo nurut sama rencana gue"






ntah setan apa yang membuat hanna mengiyakan ajakan rio mahesa, lelaki yang ia anggap rekan kerja kini harus menjadi suaminya




waktunya juga begitu cepat, berawal dari kesepakatan yang mereka buat di pojok lapangan apel

kini keduanya tampak sibuk mengurus persyaratan pengajuan, mulai dari menghadap kepada pejabat-pejabat yang ada di pangkalan dan juga wawancara singkat hingga membuat rekan-rekan kerja tampak terkejut dengan keduanya yang tiba-tiba akan menikah

dan yang paling membuat heran karena kedanya sama sekali tidak pernah ada isu kedekatan

kedua keluarga masing-masing tampak lebih bahagia dan setuju dengan calon menantu mereka, keluarga hanna yang senang karena hanna akan menikah dan juga keluarga rio yang juga bahagia karena anak sulungnya tidak jadi menikah dengan kekasihnya yang ditentang seluruh keluarga



"mba hanna sejak kapan deket sama bang rio?"

hanna tersenyum singkat dan selalu menjawab dengan jawaban yang sama

"udah dari lama cuman ya seriusnya baru-baru ini"



maklum saja rio mahesa ini wajahnya tampan, sebut saja dia idaman para wanita di pangkalan, fansnya lumayan banyak hingga tak ayal banyak fans rio yang tampak tidak terima dengan pernikahan mereka

padahal kalau mereka tahu aslinya pernikahan antara hanna dan rio ini sebenarnya palsu

hanna yang berambisi dengan karir dan juga rio yang tidak mau melepas kekasihnya

hari pernikahan keduanya pun tiba, pada pukul sembilan pagi keduanya melangsukan akad, dan ternyata rio tampak begitu tegang daripada hanna

hanna yang menyadari ketegangan lelaki itu mencoba menenangkan

"mau gue yang ganti ngucap?"

yang diberi ketenangan menatap sinis wanita disampingnya dengan tajam, ia pikir gadis itu akan menenangkannya dengan memberi semangat

apalah dia malah mau menggantikan posisinya

aneh itu saja yang rio tau tentang hanna, wanita yang siap memakai namanya di nama belakang sebagai istri prajurit kelak

sebenarnya rio tau hanna itu tipikal orang yang senang bercanda, bentuk perhatian hanna yang kadang sebagai bayolan seperti ini ia paham gadis ini semata hanya ingin menenangkan

walau caranya terkesan diluar dugaan manusia.


Hanna hanya bisa berdoa agar lelaki disampingnya dapat dengan lancar mengucap ijab kobul, dan tampaknya doanya berhasil

lelaki itu dengan lancar mengucap ijab kabul walau keringat bercucuran dengan deras

hanna mengulum senyum sembari berdoa dipimpin oleh penghulu, setelahnya gadis itu memberi kode pada adiknya nadin

"minta tisu"

setelah tisu berada di tangannya, ia seka keringat lelaki yang kini berstatus sebagai suaminya itu dengan pelan di pelipis dahinya

"dasar bocil" batin hanna


semua mata yang menyaksikan kedekatan keduanya hanya bisa tersenyum seolah setuju dengan semesta bahwa keduanya memang berjodoh

rio yang tampan dan hanna yang cantik perpaduan visual yang menarik sekitar.



"hanna"



hanna mendekat ke arah ibu mertuanya, dan mengiyakan permintaan nyonya hendra itu untuk bercengkrama di belakang rumah dinas ia dan rio

"hanna sekarang sudah menjadi istri rio anak mama yang paling keras kepala, ntah apa yang sedang ia simpan dibelakang mama, mama harap hanna harus tahu satu hal ini"

hanna menelan ludahnya berat pertanda ia takut bahwa usaha keduanya untuk menikah sudah terendus oleh sang ibu mertua

"mampus" batin hanna

"nduk inget pesen mamah ya, hanna orang yang baik dan lurus, mamah senang sekali rio menikahi hanna

apapun yang terjadi di pernikah kalian kelak, bisa tidak hanna berjanji satu hal sama mamah nduk?"

hanna mengernyit namun tetap menatap wanita dihadapannya dengan tatapan sendu namun yakin

gadis itu mengangguk pertanda ia akan bersedia menjaga janji sang ibu mertua

"jangan pernah tinggalkan suamimu dalam keadaan apapun"



sepertinya janji itu bukan sekedar janji ringan, ia paham betul rumah tanggnya kedepan akan berbeda, awalnya saja sudah salah bagaimana nanti dijalaninya?

namun meski dengan berat ia iyakan saja permintaan mertuanya

dalam hatinya hanna berdoa agar ia benar-benar kuat.

Because it's my first experienceWhere stories live. Discover now