BAB 21. RANGKAIAN KISAH

23 11 4
                                    

“Aku benar-benar mencintaimu Aruna, izinkan aku menjadi pasangan hidupmu untuk selamanya, dunia dan akhirat.
— JEVANO ORION BAGASKARA.

“Lihat, tidak ada keraguan dalam mataku. Aku benar-benar mencintaimu Keynara!”
— RYDER VALENTINO VINCENT.

Sore itu, Keynara bersama Oliv dan yang paling heboh di antara mereka, Geby tengah membuat bingkisan kado di teros rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu, Keynara bersama Oliv dan yang paling heboh di antara mereka, Geby tengah membuat bingkisan kado di teros rumahnya. Kado ini di buat khusus untuk seseorang yang akan berulang tahun, tapi bukan Key apalagi Ryder.

Geby beristirahat sebentar melepas penar setelah membuat kue di dapur Key, walaupun Geby hobinya makan tapi dia juga pintar tau buat kue bahkan kue buatannya yang paling enak di antara mereka bertiga. Minusnya sihh pelit doang, nggak mau bagi-bagi.

Setelah membungkus kado terakhir Keynara meletakkan kadonya di atas meja lalu ke dapur untuk mengambil air minum untuk dirinya dan juga Oliv. Geby melihat Key yang ingin keluar tiba-tiba mencegahnya.

"Key boleh mintol nggak?" Key tau kalo nada bicaranya Geby seperti ini.

"Mintol apa?"

"Boleh beliin gula nggak? Soalnya gula di rumah lo abis," Key melongo, bagaimana mungkin gula nya habis begitu cepat, padahal baru kemarin dehh ia beli di toko sebelah.

Tak percaya dengan kata Geby, Key menaruh gelas yang sudah berisi air tadi di meja lalu masuk kembali ke dapur. Beberapa kali menatap toples yang memang sudah abis gulanya.

"Emang boleh se habis itu?" Key frustasi melihatnya. Sedangkan Geby terkekeh melihatnya.

"Sorry," ucap Geby.

****

"Bang Jevan mau kemana?" Key sedikit berlari saat melihat Jevan manaiki motornya. Pasti Jevan ingin menemui Aruna, seratus persen sih kata aku mah.

"Mau jalan-jalan, kenapa emangnya? Mau ikutan, sorry yeee tapi gue malas ngebonceng lo," jawab Jevan dengan congornya. Ini nih yang membuat Key darah tinggi, karena kakaknya sendiri.

Key tahu pasti abangnya mau ketemu dengan Aruna, tapi masih bingung kenapa Jevan dan Aruna bisa sedekat itu, apalagi dia pernah menangkap basah mereka berpegangan tangan di rumah sakit, waktu itu.

"Bang Jevan jawab jujur, bang Jevan mau ketemuan sama kak Aruna kan?" jika tidak ingin jujur maka Key akan melakukan berbagai cara agar abangnya jujur, kadang sihh Jevan bohong.

"N-nggak, kakak bener mau jalan-jalan aja, kenapa emangnya?" bukan ini jawaban yang Key tunggu, ternyata abangnya masin belum ingin jujur.

"Yaudah kalo abang Jevan nggak mau jujur , Key bakal nelpon Mama terus bilang kalo bang Jevan masin suka main boneka!"

Sedikit informasi, walaupun Jevan sudah berumur tetapi hati dan raganya masin di umur 7 tahun, ia suka banget main boneka sampai boneka Barbie aja di koleksi bahkan ia punya lemari yang isinya boneka semua. Tapi kalian nggak boleh ngasih tau yah cukup. Key, bang Jevan dan kalian aja yang tau.

S.M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang