Summum Jus Summa Injuria; Summa Lex Summa Crux
"extreme law (rigor of law) is the greatest injury; strict law is great punishment"
Ruka masih duduk memejamkan mata di pojok ballroom dengan permen loli di mulutnya. Sementara sepupu tertuanya tengah sibuk melakukan observasi dan mencari hipotesa untuk segala macam dugaan terkait perempuan bermarga Bae yang dalam sebulan terakhir terus berada di tengah jalan yang ia lalui.
Park Jinhyuk dengan Bae Irene dari segi mana pun tidak akan pernah bertemu karena mereka berada di garis sejajar. Satu garis merah darah yang mau dibersihkan seperti apapun akan tetap kotor. Sementara garis lainnya adalah garis putih bersih yang tak mudah dikotori. Tapi bagaimana bisa dua garis sejajar yang harusnya tak bisa bertemu itu bisa membentuk sebuah titik?
Mino mempelajari dan menerapkan hal-hal gelap tapi apakah dia bisa sekejam itu sampai menumpahkan darah di sana? Syukurlah dia belum sampai ditahap menghabisi nyawa tapi garis merah itu? Dia sudah menghilangkan beberapa nyawa, setidaknya tiga. 2 janin dalam kandungan Eunbin yang diaborsi secara paksa dan juga nyawa Eunbin sendiri. Darah itu berlumuran di tangan Jinhyuk. Kemungkinan masih ada darah lain yang ia belum ketahui.
Mata Mino mengamati Irene, perempuan ini jelas-jelas seorang aktivis dan apa dia tidak melihat sepak terjang seorang Jinhyuk yang jelas-jelas bernoda itu. Atau sebenarnya Irene ini sengaja mendekati Jinhyuk untuk mencari bahan dokumenter? Bukankah sangat berbahaya menyusup masuk dan langsung berhadapan dengan musuh? Dan Jinhyuk juga, apa dia tidak berpikir jika ia mengencani apalagi menikahi seorang aktivis bisa sangat membahayakan dirinya? Memang menjaga musuh agar tetap di tangan kita adalah sebuah taktik tapi apa harus sejauh itu?
Irene melihat ke arah Mino yang menatapnya, sungguh di kepala perempuan itu juga terbesit pikiran kenapa Mino terlihat terobsesi padanya. Setiap mereka bertemu, pria itu menatapnya terus-terusan. Ia mulai merasa tak nyaman.
Unknown Number
You seem have lot of questions to ask, Mr. Song Minho.
Mino membuka ponselnya dan mendapati pesan dari nomor tak dikenal, ia membiarkan pesan itu dan kembali melihat ke arah Irene berada. Perempuan itu menatapnya dan mengayunkan ponselnya dua kali ke depan, sebuah gerakan normal namun Mino cukup cerdas untuk membaca kode itu.
Irene berbicara dengan tamu lain sementara Jinhyuk masih berdiri tak jauh darinya. Ketika sebuah pesan masuk, ia membacanya. Pertanyaan baru muncul, kali ini ada tambahan musuh atau justru sebaliknya ia akan mendapatkan sekutu?
Song Minho (Wali Penyewa)
I do have a lot, meet me at Han River at 11 tonight.
Song Minho (Wali Penyewa)
I'll send you the location later.
=======
Langit malam ini tampak cerah, tak ada awan sama sekali, kita bisa melihat bintang bertaburan walau tak begitu jelas karena lampu-lampu yang menyala mengalahkan cahaya bintang yang redup. Seorang pria dengan polo berwarna abu dan celana jeans berwarna hitam duduk di salah satu kursi taman yang ada di area taman sungai Han. Song Mino ditemani segelas kopi hangat yang uapnya masih melayang di udara bertemu dengan udara sungai Han yang cukup dingin. Matanya menatap jauh marcusuar di area selatan yang bagian atas masih nampak wujudnya.
Song Mino punya kenangan pahit dengan sungai Han, terutama di area selatan. Dalam beberapa tahun kebelakang banyak hal yang berubah pada dirinya namun rasa empati itu masih ada, memang ada kalanya ia menjadi keras dan licik tapi tunggu_kita memang tidak bisa menjadi seseorang yang terus bersikap lembut pada semua orang, ada masa di mana kita harus berubah menjadi lebih tegas dan keras jika memang mereka mulai mengganggu. Terlebih dia sudah mengalami banyak hal dalam hidupnya baik pergolakan batin dan pikiran maupun penderitaan fisik yang ia alami karena kecanduan obat terlarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal & Validate (ON HOLD)
Fanfiction"Is it better to destroy others to heal yourself??", kalimat yang dalam beberapa tahun terakhir berputar di benaknya. Dirinya memang bukan orang baik apalagi suci,tapi jujur saja ia juga tak seburuk itu_tapi.....