"keluarga seperti ranting di pohon, kita tumbuh di arah yang berbeda namun akar kita tetap satu. sebesar apapun rumah yang kita huni, tapi hanya sedikit kebahagiaan untuk apa. lebih baik hidup sederhana tapi bermakna, di banding kan hidup mewah tapi...
"ndah..." oniel duduk di depan indah dan memegang tangan indah "kali ini traktir..., aku janji ga akan mengulangi kesalahan tersebut, ndah maaf atas rasa sakit untuk kedua kali nya...., maaf maaf...."ucap oniel sambil menangis.
"tuhan...., kalo boleh jujur lelah dengan semua ini, aku bertahan untuk anak" batin indah.
"oniel...., janji ini benaran yang terakhir ya...." ucap indah lemas.
"iya ini yang terakhir ndah maaf ndah...., tolong maafin aku ndah....., maaf maaf...." oniel.
indah memeluk oniel dengan tubuh yang lemah, perasaan campur aduk, 'jika di tanya kecewa atau tidak, jujur aku sangat kecewa' hati indah tidak bisa berbohong jujur ini sangat sakit.
anak2 tidak bisa berbuat apa2, keputusan sudah bulat, mau benci dengan sang papah itu bukan lah pilihan yang baik.
"trimakasi sudah bertahan mom" batin lulu.
"tuhan, tolong bantu mengubah ini semua menjadi lebih baik ya" batin marsha.
"dan untuk kalian...., maaf maaf.... papah janji kedepannya akan berubah ini semua, maaf atas kecewa nya, maaf atas rasa sakit nya...."oniel.
"janji untuk berubah ya pah...., tolong jangan bikin kita semua kecewa, dan mommy trimakasi, trimakasi sudah bertahan, trimakasi sudah kuat, tetap abadi yaa...." marsha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"bahkan jika kaki ku tak lagi sanggup untuk melangkah dan tangan ku tak mampu lagi untuk menggenggam, semuanya tetap ku usaha kan untuk anak" -indah
haiiiiii👋🏻👋🏻, trimakasi sudah menunggu aku untuk update, akhir2 ini sibuk banget guyss banyak banget kegiatan, sorry ya...
