Halo...dikarenakan aku masih gamonin cerita ini, btw ada yang sama gak???
Jadi aku buat ekstra part, hehehe...Satu bulan setelah cerita ini end.
Ditambah satu hari lagi ultahnya si Chika Chika itu, kaya pas aja gitu momennya. Ini sekedar penawar aja buat kalian yang penasaran gimana sih kira-kira kalo Kitty tau Chika bucin sama Zee. Bakalan tantrum or pundung??? Sama aja gak sii, wkwkwk...
Are you ready????
Oke cekidot...Happy Reading...!!!
Bulan demi bulan pun berganti, kehidupan keluarga William semakin dikelilingi kebahagiaan. Setelah begitu banyak cobaan yang menimpa mereka. Dan memang benar, Tuhan tidak serta merta memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya. Selama mereka mau bertahan dan bersabar kebahagiaan itu pasti datang.
Minggu pagi ini cuaca sama sekali tidak mendukung untuk beraktivitas. Membuat siapapun akan kembali menarik selimutnya, karena terbebas dari rutinitas sehari-hari yang melelahkan. Hujan deras dari malam, sampai pagi entah kapan akan reda. Mengingat langit masih gelap, padahal jam sudah menunjukkan pukul 6.30. Meskipun begitu tidak membuat ibu dari dua orang anak hanya bermalas-malasan diri, ia harus tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya. Masalah pun muncul ketika sang suami tidak mengijinkannya untuk beranjak dari tempat tidur. Ia masih betah memeluk tubuhnya erat.
"Yah, awas ih bunda mau masak buat sarapan. Anak-anak juga pasti belum bangun." Ujar Shani mencoba untuk menyingkirkan tangan Cio yang melingkar di tubuhnya. Tidak ada jawaban dari Cio yang terdengar hanya suara dengkuran saja.
"Yah... Puk puk puk!" Shani mencoba membangunkan Cio dengan menepuk pipinya. Lagi-lagi Cio tidak bereaksi, karena kesal Shani menutup saluran nafas Cio dan ya usahanya tidak sia-sia.
"Engaaapp..." Teriak Cio dengan suara sengaunya. Seketika Shani melepaskan tangannya.
"Makanya bangun!" Saat ada kesempatan Shani segera bangun dan menuju kamar mandi.
"Awas ya Bun! Liat pembalasan ayah nanti." Ujar Cio sambil mengusap hidungnya dan mengatur nafasnya kembali. Bukannya lekas bangun, Cio malah kembali menarik selimutnya. Berbanding terbalik dengan Shani bagi Cio libur adalah saatnya untuk bermalas-malasan.
Sementara itu dilain kamar, seorang gadis baru saja membuka mata. "Hujannya belum berhenti." Gumamnya saat mendengar suara gemericik air. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Dan melihat ke arah sisi kirinya. Dilihatnya Chika masih tertidur pulas membelakanginya dan sedikit menjauh dari posisi tidur Christy, seingatnya semalam mereka tidur berpelukan tapi apa yang dia lihat sekarang ini kakaknya seperti tidak perduli. Christy mulai menggeser tubuhnya, lalu memeluk Chika dari belakang.
"Kaaak..." Rengeknya.
"Hmm..." Jawab Chika saat merasakan ada pergerakan di pinggangnya.
"Kak, bangun ih! Liat sini,"
"Apa sih dek, kakak masih ngantuk." Jawab Chika dengan suara seraknya.
"Iihh kaaakk, peluk adek!!!" Pinta Christy sambil mengguncangkan tubuh Chika. Saat seperti ini terbersit dalam pikiran Chika untuk menjahili Christy. Dia sama sekali tidak menggubris rengekan Christy sama sekali.
"KAKAK!!! Teriak Christy tepat di telinga Chika.
"Sopan kah begitu???" Ujar Chika yang langsung membalikkan tubuhnya menghadap Christy.
"Ya abisnya kakak, orang Adek minta peluk doang gak mau." Ucap Christy sambil menarik bibir bawahnya. "Lagian kenapa di lepas sih, orang Adek tidurnya mau dipeluk Kakak!"
"Pegel dek, ya ampun. Masa kakak harus nempel terus sama kamu. Lama-lama badan kakak ini jadi kaku tau."
"Gak mau tau, pokoknya kakak harus selalu nempel sama adek!" Christy dengan cepat memasukan dirinya ke dekapan Chika dan mendusel dilehernya. Chika hanya bisa pasrah jika Christy sudah seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
AlteleTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.