i. why?

13 2 0
                                    


semua manusia harus tau, seharusnya gak semua hal harus dipertanyakan. gak semua hal harus diketahui alasannya. gak semua.






















"hai!" sapa jake riang, menuju siapa? entahlah, author pikir yang disapa perlu berkunjung ke THT secara rutin. melengos. betapa tidak menjunjung sila ke-2 pancasila. pemuda dengan kulit pasi itu abai. pakai earphone? tidak, pakai headset pun tidak. mungkin keturunan? ntahlah.. jangan suudzon.

"kayaknya ada marshmallow di telinganya, hm." duga jake, bak ekor membuntuti pemuda pasi dari belakang. koridor terasa sunyi pekam, aura pemuda pasi sebegininya kah?

"haaaaii, aku manggil kamu loh!"

pemuda pasi menoleh, ia sadar ada orang interupsi, namun social betterynya berkata tidak. dasar gen z, mendokuseh! setelah menaikan satu sudut alisnya, jake sumringah. "kita sekelompok drama, kamu bisa ikut kerkom besok siang di rumah heeseung?"

oh, teman sekelas..

"alamat?"

"no hp mu berapa?"

deg. pemuda pasi menyerngit. bingung kenapa jadi ke ranah pribadi. padahal pertanyaan dia bukan—

"aku juga gak tau, nanti buat group supaya heeseung bisa shareloc ke kita." jake klarif, takut pemuda salah tangkap.

proses pertukaran pelaj— nomor, usai. selama jake mencoba menyimpan nomornya sendiri di hp milik pemuda, tak sadar dia katrok, "boba 3 anjirt, aku nabung beginian sampe meganthropus javanicus lahir lagi juga telat."

"em, makasih ya..?" ragu jake menyebut insan dihadapannya.

yang dihadapannya hanya diam membeku. literal patung. juara 1001 inisiatif. jake kikuk, intro dong kocak.

"sunghoon."

"makasih sunghoon, ditunggu ya besok."






























"oh, ternyata dia?"

"iyaa! harusnya sih dia. dari informan kita sih begitu, hoon. cuma ya informan kan juga manusia, tempatnya salah, you know."

"i know, kak."

"tapi bagus sih! umpan lo dateng sendiri, kaciw dik, ancis musil musil musil!"

unforgettable. [enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang