bab 4

95 30 1
                                    


   Suasana malam yang sangat tenang dengan angin yang berhembus sangat pelan, Rey Grayson, pemuda dengan rupa yang begitu manis saat ini hanya bisa memandang suasana langit malam yang tenang dengan ribuan bintang yang menjadi hiasan di kelamnya malam ini.

  Hari itu benar benar tiba, tepat satu Minggu setelah dirinya memberikan jawaban atas permintaan bukan tapi sebuah perintah yang sangat mustahil dirinya tolak, Rey tidak punya kuasa, dirinya hanya rakyat biasa yang harus tetap patuh dengan apapun perintah sang pemimpin kerajaan.

  Malam ini dirinya berusaha tenang, memejamkan matanya, membiarkan angin yang sedari tadi menyapu indah menerbangkan helaian rambutnya, sebentar lagi kehidupannya akan berubah, kehidupan tenang yang dia impikan akan lenyap.

  Malam ini dirinya akan mengikat janji suci dengan pangeran Jeeran di sebuah gereja, dirinya sudah tiba sejak tadi namun keluarga Kerajaan belum ada yang datang sejak mobil yang menjemputnya berlalu.

  Kini Rey terlihat berkali lipat lebih manis dengan balutan setelan bewarna putih rambut yang tertata rapi dan dan polesan make up yang menyempurnakan penampilannya.

"Rey, keluarga Kerajaan sudah datang dan sekarang di depan ruangan sudah ada beberapa pengawal dan pelayan kerajaan yang menjemput mu" Nessa mengelus pelan pundak sahabatnya yanh sudah dia anggap sebagai adiknya, dirinya dan Felix cukup terkejut saat Rey mengatakan akan manikah dengan pangeran Jeeran karena permintaan sang ratu bahkan awalnya mereka tidak percaya tapi setelah pihak kerajaan memberikan pengumuman barulah mereka percaya walaupun dalam pengumuman itu hanya di sebutkan namanya saja tapi tidak dengan foto sang sahabat.

"Apakah ini semua sudah yang terbaik Nessa, Felix, apa kalian akan meninggalkan ku setelah ini" Rey menatap lekat kedua sahabatnya yang sudah menemani nya sejak dulu.

"Kita tidak akan meninggalkan mu Rey, kita akan selalu ada di belakang mu dan akan selalu melindungi adik kecil kita satu ini, dengarkan aku baik baik Rey, mungkin status kita berbeda setelah ini dan kita tidak bisa berlaku seenaknya lagi seperti biasa bagaimanapun kau adalah calon ratu Kerajaan, tapi ingat pesan kami, jangan pernah percaya siapapun di dalam istana, istana yang terlihat suci nyatanya menyimpan jebakan yang sangat kuat dan jika kau tidak berhati-hati kau bisa terperangkap dalam jebakan itu, apa kau mengerti adik kecil" Felix tersenyum gemas walau nyatanya dirinya berusaha menahan agar air matanya tidak jatuh.

"Ingat, apapun yang terjadi masih ada kami yang akan selalu mendukungmu, tetaplah menjadi Rey Grayson yang kuat, yang tidak mudah di tindas oleh siapapun" ujar Nessa, mereka bertiga berpelukan sejenak sebelum sebentar lagi akan ada jarak di antara mereka.

  Di dalam aula menuju altar, suasana begitu sunyi hanya ada alunan melody musik yang mengiringi setiap langkah yang Rey ambil, hanya ada keluarga Kerajaan karena pemberkatan sengaja di lakukan secara tertutup dan besok baru akan di adakan pesta yang begitu besar.

  Sedangkan pangeran Jeeran sudah berdiri dengan gagah di samping pendeta yang akan melakukan pemberkatan malam ini.

  Rey sendiri mengeratkan pegangannya pada sang paman yang rela datang dari desa hanya untuk menggantikan tugas ayahnya.

"Pangeran Jeeran, walaupun saya selama ini jauh dari keponakan saya bahkan saya tidak pernah menyaksikan bagaimana dirinya bertahan selama ini, tapi satu hal yang harus pangeran tau, saya sangat menyayangi keponakan kecil saya, jadi saya mohon sayangilah dia seperti kedua orangtuanya dulu menyayangi nya" sang paman menyerahkan tangan Rey agar di genggam oleh pengeran Jeeran.

"Saya berjanji akan menyayangi bahkan melindungi Rey dengan baik" walaupun terkesan terpaksa Pangeran Jeeran tetap memberikan senyuman agar semuanya percaya mereka menikah karena kemauan masing-masing pihak.

  Pemberkatan dan pengucapan janji suci sudah terjadi beberapa menit yang lalu namun, sekarang Rey Greyson sudah resmi menjadi pendamping sang pangeran putra mahkota, namun sedari tadi mereka masih saling diam dengan pangeran Jeeran yang terus memandang nya datar.




"Paman terimakasih sudah datang dan menemani Rey" Rey memeluk pamannya dengan erat, hanya pamannya yang bisa membuatnya mengobati rindu dengan sang ayah.

"Setelah ini berbahagialah Rey, doa paman akan selalu menyertaimu" sebenarnya dirinya juga tidak rela Rey berada dalam lingkup kerajaan namun apa yang bisa dia lakukan bahkan dirinya juga sudah sakit sakitan sekarang.

  Nessa dan Felix sudah menangis sedari tadi.

"Kenapa kalian menangis" Rey menghampiri kedua sahabatnya padahal dirinya biasa saja.

" Kau harus bahagia Rey, dan jangan lupakan kami" ujar Nessa sedangkan Rey hanya menganggukkan kepalanya saja.

  Pangeran Jeeran hanya terdiam, berdiri di samping mobil yang akan membawanya kembali ke istana.

"Jaga diri kalian baik baik" ujar Rey sebelum masuk ke dalam mobil bersama pangeran Jeeran.





   Selama perjalanan hanya ada keheningan di dalam salah satu mobil.

  Pangeran Jeeran yang sibuk dengan hpnya dan Rey yang sibuk melihat keluar jendela bahkan tidak ada yang memulai pembicaraan membuat suasana sedikit canggung.

   Hingga kini mereka berdua tiba di depan istana dan sudah di sambut oleh ratu Risabella.

"Hormat saya kepada yang mulia ratu" ujar Rey ketika sudah berdiri di depan ratu Risabella yang kini tersenyum menatapnya.

"Tidak perlu seperti itu Rey, sekarang kamu sudah menjadi bagian keluarga Kerajaan, kamu pasti capek kan? Sebaiknya kalian langsung beristirahat, besok saja perkenalan dengan keluarga yang lain" ratu Risabella menatap putranya agar membawa Rey ke dalam kamarnya.

"Ayo ikut aku" walaupun sedikit malas pangeran Jeeran berjalan terlebih dahulu sedangkan Rey hanya mengikutinya dari belakang.

  Pintu besar itu terbuka menampilkan kamar yang sangat mewah dengan ciri khas husus yang terkesan elegan.

"Ingat, kita menikah hanya demi permintaan ibu dan hanya status, aku harap kau mengerti batasan mu Rey Greyson" pangeran Jeeran menatap tajam Rey yang masih berdiri di depannya.

"Apa anda mengira aku bahagia dengan dengan pernikahan ini" Rey terkekeh pelan sebelum dirinya mulai mendekat ikut menatap netra kelam milik sang pangeran.

"Jika bisa menolak aku lebih baik tidak terikat dengan status seperti ini pangeran Jeeran yang terhormat dan kita lihat siapa yang suatu saat akan terjebak dalam status ini, di antara kita akan ada yang terperangkap dalam status pernikahan ini" Rey menyeringai sudah di katakan dirinya tidak akan membiarkan ada orang yang akan menginjak harga dirinya.

  Sedangkan pangeran Jeeran hanya berdecak malas mendengar itu semua sebelum memilih melangkah untuk membersihkan dirinya, meninggalkan Rey yang kini sibuk membuka koper pakaiannya.











   Ayo jangan lupa vote sama komen oke

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eternal Destruction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang