1

48 5 8
                                    

Selamat sore, terjadi penculikan di kota Gangnam Seoul Korea Selatan yang mengakibatkan penembakan yang brutal sehingga para pejalan kaki yang saat itu melintas kota Gangnam banyak yang terluka, beruntung tidak ada korban jiwa. Namun di laporkan dari salah satu saksi yang kebetulan saat itu melintas, melihat gadis remaja yang di paksa untuk memasuki mobil berjenis SUV, saat ini tidak ada kabar apapun. Kepolisian setempat telah membuka kasus tersebut agar keluarga korban segera melapor.

Kepada penduduk Gangnam dan sekitarnya mohon berhati-hati, tetaplah di dalam rumah karena pelaku belum di temukan titik terang, untuk saat ini maka waspadalah. Sekian terimakasih selamat sore.

"Sangat lucu, kota yang di juluki aman dan paling fashionable itu ternyata kota terkutuk! Menyedihkan".

"Kenapa? Apa ada yang mengganggu mu sobat?".

"Apa yang kau bawa Joong?".

Di sebuah asrama di sekitaran perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara atau kota Pyongyang ini terdiri sebuah perumahan atau bisa di sebut markas tentara elit milik Korea Utara.

Pluk!

"Ini makanan, aku tahu kau lapar".

"Ahh.. tentu saja, terimakasih sobat!".

"Emm, ngomong-ngomong apa yang kau tonton?". Tanya Joong sahabat Min-co.


Baiklah kita keperkenalan dulu, Kim Min-co atau bisa di sapa Min-co ini  dulu saat masih remaja dia adalah anak yang sangat nakal, sehingga orang tuanya memanggil pasukan militer untuk menjemput putranya. Sedangkan Cha Joong adalah anak laki-laki yang tidak berguna. Setiap harinya dia akan bermain game dan tanpa keluar rumah.

Maka dari itu kedua orang tua mereka memanggil pasukan khusus militer untuk menjemput anak-anak tersebut.

Mereka berdua adalah sahabat karib bagaikan kepompong yang tidak bisa terpisahkan.

Flashback

"Ada apa ini ibu! Apa kau tidak menginginkan anak seperti ku lagi hah?!".

"Yak! Sialan! Bahkan aku sudah mengutuk mu, bawa cepat Pak!".

"Heyy! Aishh sial apa salahku padamu ibu!!?". Teriak Kim Min-Co sembari tangannya terus di tarik untuk segera meninggalkan rumahnya.

Tak jauh berbeda dengan keadaan Cha Joong, ia bahkan di tendang lalu di pukul oleh ayahnya agar tidak menangis.

"Anak ayah kan laki-laki macho, bagaimanapun tunjukan keahlian mu untuk berperang!". Teriak sang Ayah nambun membuat Min menangis histeris.

Tanpa ada rasa belas kasih, pasukan elit militer ini tetap membawa pergi walaupun tangan serta bajunya di gigit oleh Min.

"Ayah mencintaimu!!".

"Akhrnya anak tidak berguna itu pergi dari sini, ya walaupun akan sangat sepi tapi setidaknya dia bisa menghargai hidupnya daripada terus menerus bermain game tidak berguna".

Flashback off

***

Di pagi hari yang cerah, seluruh pasukan bersenjata telah bersiap untuk segera menyambut kedatangan Tuan yang maha agung yaitu Tuan Presiden Kim Joong Yun (aku samarkan), mereka telah siap siaga walaupun kedatangannya di perkirakan di jam 10 siang nanti.

Namun kendati demikian semangat mereka tidak pernah luntur walaupun harus menunggu tiga jam lagi.

Saat ini Kim Min-co tengah bersiap, walaupun dia bukan dari pasukan bersenjata tapi kehadirannya sangat tentu di butuhkan, apalagi saat ini akan ada pertemuan penting dari petinggi dunia. Tentunya di butuhkan atau tidak pasukan militer Korea Utara harus ikut serta.

Tidak ada alasan untuk menghindari pertemuan ini.

Min-co telah siap siaga di depan istana kepresidenan namun rekannya Joong sampai saat ini belum juga terlihat.

"Keparat itu selalu terlambat". Gumam Min



Tbc...


Tes dulu


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pyongyang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang