𝐏𝐄𝐑𝐓𝐄𝐌𝐔𝐀𝐍

3 3 0
                                    

hׁׅ֮ɑׁׅ℘℘ᨮׁׅ֮ ꭈׁׅꫀׁׅܻ݊ɑׁׅժׁׅ݊ꪱׁׁׁׅׅׅ݊ꪀᧁׁ
.
.
.

Sore itu,, di gedung kantor tinggi yang megah berdiri tegak di tengah kota. Lampu-lampu dari jendela kaca besar memancarkan cahaya terang, mencerminkan suasana kesibukan yang tak henti meski hari akan malam . Di lobi elegan yang dipenuhi dengan lantai marmer mengilap, lalu-lalang para pekerja masih terasa. Beberapa dari mereka bergegas menuju lift, sementara yang lain sibuk berbicara di telepon, suara langkah kaki dan obrolan ringan bercampur dengan dentingan keyboard dari kejauhan.

Di sudut ruangan, Jayden membawa beberapa kantong berisi pesanan kopi dan makanan ringan Berdiri di dekat meja resepsionis.

"Baik akan saya tunjukan jalannya,, untuk meletakkan pesanannya " seorang perempuan muda berjalan didepannya untuk menunjukan arah.

Diperjalanan Jayden hanya bisa melihat betapa indah yang dikatakan Lino saat di Cafe benar benar megah,,

"Kau taruh saja di Meja,, Nanti akan ditata oleh pegawai kami " Tunjuknya pada meja panjang yang biasanya digunakan untuk meeting atau rapat.

"Sekarang kau bisa mengurus pembayaran,, ikuti aku " Kembali berjalan.

"Tunggu disini aku akan mencatat pembayaran " Jayden menurut ia memberikan kartu ATM dan dirinya menunggu,, saat dirinya akan berbalik untuk duduk di kursi tunggu tiba tiba.

'Brak

Ia menabrak tubuh jangkung seorang laki laki,, Jayden segera membungkuk dua kali untuk meminta maaf.

"Maaf.. Maaf aku tidak melihatnya..."

Wajahnya Tegas tatapanya tajam dan dingin seperti siap untuk memangsa orang didepanya,, Mata elangnya hitam pekat menatap Jayden serius.

Saat orang yang dibelakangnya akan pergi menghampiri pria tersebut ,, Tiba tiba pria tersebut menghentikan nya,, mengisyaratkan untuk tidak ikut campur.

"Siapa kau?" tanya nya dingin.

"Aaa... aku hanya pengantar Cafe " Ucap Jayden sambil menggaruk kepala yang tidak gatal untuk menghindari kecanggungan.

Pria tersebut sepertinya belum puas dengan jawabannya.

"Namaku Jayden... Jayden Imanuel Rayendra dari Cafe Pinggir kota " Jayden malu ia berpikir mengapa dirinya menyebutkan namanya,, Mati sudah.

Pasang tatap mata penjuru kantor melihat interaksi mereka penasaran dan terkejut,, berbeda-beda ekspresi mereka keluarkan.

"Maaf Pembayaran sudah selesai,," sambil memberikan kartu ada ekspresi takut tercetak pada wanita tersebut saat memberikan kartu ATM pada Jayden.

Pria tersebut tiba tiba menarik Jayden,,

"Ikut aku "

Jayden yang terkejut,, hanya bisa melongo mengikutinya tak tahu. Ia merasa malu dan juga takut.

"Rapat mundur 2 jam " Ucapnya tegas.
Pria yang tadi dibelakang Pria tersebut mengangguk paham.

──۫─── ִ 🌻 ───۫─

"Lino" Lino yang merasa terpanggil dirinya menoleh.

"Ada apa Kak?"

"Apa Jayden belum pulang?"

"Belum "

"Dia sudah keluar dari Sore,, ini sudah akan malam "

"Kau mengkhawatirkan nya tapi kau yang menyuruhnya pergi"

"Jika kau yang pergi memangnya kau mau? Aku melihat kau seperti sedang menemukan kekasih baru??  tidak ingin pergi katanya ada teman penting,, Teman penting darimana Kau mengobrol sangat intim dengannya !! Dimana wajah dingin dan jutekmu itu "

"Kau menyadarinya kak?" rautnya tanpa dosa.

"Jika Jayden belum pulang nanti cobalah kau telpon "

"Siap Bu Bos " 

🏢 [ 𝐈𝐋𝐔𝐒𝐓𝐑𝐀𝐒𝐈 𝐊𝐀𝐍𝐓𝐎𝐑 𝐕𝐈𝐂𝐄𝐍𝐓 𝐎𝐅𝐅𝐈𝐂𝐄 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏢 [ 𝐈𝐋𝐔𝐒𝐓𝐑𝐀𝐒𝐈 𝐊𝐀𝐍𝐓𝐎𝐑 𝐕𝐈𝐂𝐄𝐍𝐓 𝐎𝐅𝐅𝐈𝐂𝐄 ]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐇𝐄𝐀𝐑𝐓𝐒 𝐄𝐍𝐓𝐖𝐈𝐍𝐄𝐃 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang