SKIP Beberapa hari kemudian
Chika menyesuaikan pandangannya dengan cahaya lampu yang ada dikamarnya ia terkejut saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 7.15 sedangkan hari ini ia ada meeting bersama dengan klien penting pukul 8.00 bisa-bisanya dia terlambat bangun. Dan yang lebih membuat kesal lagi, Christy sudah tidak ada disampingnya yang itu menandakan adiknya itu sudah bangun lebih awal. Tak ingin semakin terlambat, Chika pun segera pergi ke kamar mandi. Sepertinya dia tidak akan mandi kali ini, karena ia berpacu dengan waktu. Apa jadinya kalau nanti ia datang terlambat ke kantor. Setelah selesai berganti pakaian, Chika pun segera turun ke bawah. Dimeja makan semua orang sudah menyelesaikan sarapannya.
"Dek, kenapa gak bangunin kakak sih?" Omel Chika pada Christy.
"Ayo yah kita berangkat udah SIANG nih." Ucap Christy tanpa menggubris Chika.
"Ayo dek! Bun, ayah pergi dulu ya." Pamit Cio.
"Adek juga Bun!" Sahut Christy sambil mencium tangan Shani.
Sementara Chika masih diam mematung sebenarnya dia bingung apa yang sedang terjadi, jujur saja nyawanya masih belum terkumpul sepenuhnya."Iya, hati-hati yah, dek."
Christy lebih dulu pergi, berlalu dihadapan Chika. Biasanya Christy akan berpamitan juga padanya, namun kali ini dia pergi begitu saja."Sal__" Chika mengulurkan tangannya pada Cio.
"Ayah berangkat dulu." Begitupun dengan Cio, ia lantas pergi menyusul Christy.
"Lim yah." Lanjut Chika.
"Bunda, ayah sama adek lagi kenapa sih? Aneh banget!" Gerutu Chika.
"Mba, tolong ini dibereskan ya." Teriak Shani pada Retno. Lagi-lagi Chika mendapat perlakuan cuek dari Shani.
"Bunda mau ikutan ayah sama adek juga??? Sumpah kalian aneh banget hari ini." Ucap Chika, lalu ia sempatkan untuk meneguk susu hangat lebih dulu sebelum pergi. Sementara Shani sibuk membereskan piring kotor dibantu oleh Retno.
"Bunda iiihhh..." Rengek Chika.
Namun Shani sama sekali tidak bergeming."Tau ah! Kakak kesel sama kalian." Ucap Chika, yang langsung meninggalkan Shani tanpa berpamitan padanya.
"Kasian Kak Chika Bu," sahut Retno.
"Kamu udah nyiapin semuanya kan mba?"
"Hampir 80% Bu. Aman!"
"Bagus kalo gitu, nanti kalo ada yang kurang kasih tau saya." Ucap Shani.
***
Sesampainya di kantor Chika langsung masuk ke dalam ruangannya dan menyiapkan beberapa dokumen untuk meeting pagi ini. Chika baru satu bulan menduduki jabatan CEO di cabang perusahaan ayahnya. Sebelumnya selama dua bulan Chika mempelajari seluk beluk perusahaan ayahnya itu di kantor pusat. Setelah dirasa mampu, Cio pun melepas Chika untuk memimpin perusahaan cabang.
"Ren, tolong ke ruangan saya." Ucap Chika dalam panggilan telepon.
Tak lama suara ketukan pintu pun terdengar.
"Masuk!" Titah Chika.
"Ada apa ya Bu?" Tanya Rena, sekertaris Chika.
"Ko kamu malah nanya ada apa sih? Mana dokumen yang saya minta kemarin ko ini belum lengkap semua? Sebentar lagi saya mau meeting." Omel Chika pada Rena. Sang sekretaris mengernyitkan dahinya.
"Maaf Bu, meeting?"
"Iya, jam 8 ini kita ada meeting kan sama klien yang dari luar?" Tanya Chika pada Rena.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
De TodoTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.