1 [Flashback]

7 1 0
                                    

. ݁₊ ⊹ . ݁˖ . ݁

. ݁₊ ⊹ . ݁˖ . ݁

Cerita dimulai pada saat Aksa kelas 10 di SMA NITISASTRA ( Nitisastra terbagi atas Niti dan Sastra, kata Niti berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti memimpin atau pemimpin, sedangkan Sastra berarti ajaran atau ilmu pengetahuan).

Pada saat itu Aksa pertama kali masuk sekolah, ia berpenampilan seperti siswa lainnya, sifatnya pun sama seperti figuran pada umumnya.
Saat itu ia sedang mencari kelasnya dan akhirnya ia menemukan kelasnya, ia pun segera masuk kekelasnya dan mencari tempat duduk lalu duduk di tempat itu sambil bermain hp sambil menunggu guru datang.

Saat sedang asik bermain hp tiba tiba ada seorang pemuda yang mengampiri Aksa.

"Halo, disini ada yang dudukin gak? Kalo gak ada gw mau ijin duduk disini" ucap pemuda itu

"Oh gak ada kok, duduk aja kalo mau" balas Aksa dengan sedikit senyuman ramah

"Makasih ya" ucap pemuda itu lalu pemuda itupun duduk disebelah Aksa

"Eh ngomong ngomong nama Lo siapa?" Tanya pemuda itu

"Nama gw Aksara Galenio Putra panggil Aksa aja"

"Wah salam kenal Aksa nama gw Ryan Aldiano Prayoga Lo bisa panggil gw Ryan atau sesuka lo aja" ucap pemuda itu yang diketahui namanya adalah Ryan

"Salam kenal kembali Ryan" balas Aksa

Ting Ting Ting Ting Ting Ting Ting Ting mohon perhatian, bel tanda masuk telah berbunyi, kepada seluruh siswa untuk segera memasuki kelasnya masing masing, bapak dan ibu guru akan segera memasuki kelas, selamat belajar  semoga mendapat ilmu yang bermanfaat, terimakasih.

"Assalamualaikum anak anak, karena ini hari pertama kalian masuk kelas ini, ibu akan memberi kalian tes awal untuk mengetahui kemampuan belajar kalian, dimohon agar tidak ada yang membuka buku atau searching di google ya, tidak boleh tanya kepada teman juga, karena ini tes untuk mengetahui kemampuan belajar kalian bukan kemampuan belajar teman kalian paham!" ucap guru itu yang diketahui bernama Bu Sri

"PAHAM BU" jawab siswa/siswi secara bersamaan

Kertas soal pun dibagikan, mereka mengerjakan dengan tenang, tapi tidak dengan Ryan ia sangat kebingungan dengan soal soal ini karena ia jarang masuk sekolah saat SMP.

"Psstt Aksa, nomer 7 jawabannya apa" tanya Ryan pada Aksa, namun tidak di pedulikan oleh Aksa

"Oi Aksa, bantuin pliss"

"Kerjain sendiri"

"Gw gak paham"

"Tanya ke Bu Sri"

"Ish bantuinlah 1 aja plisss"

"Hadeh, nomer 7 jawabannya E, dah jangan ganggu gw"

"Makasih Aksa, mwah"

Setelah perdebatan unfaedah mereka, kini mereka semua telah selesai mengerjakan tugas, pelajaran berganti.

Beberapa jam kemudian, bel istirahat telah berbunyi, siswa/siswi pergi kekantin untuk pergi membeli makanan.

"Sa kantin kuy" ucap Ryan sambil memukul bahu Aksa pelan

"Gass" jawab Aksa, merekapun pergi menuju kantin.

• • • • •

Hari hari diisi dengan canda tawa mereka, mereka kini menjadi sangat dekat, setiap hari Ryan akan pergi kerumah Aksa untuk berangkat ke sekolah bersama, saat pulang sekolah terkadang mereka akan menginap di rumah Ryan atau Aksa, hari hari mereka banyak menghabiskan waktu. Tetapi itu tidak berlangsung lama, saat menaiki kelas 11 mereka di tempatkan dikelas yang berbeda, saat itu juga Ryan sudah memiliki pasangan yang bernama Axella Witanahira biasa dipanggil Xella/Sella.

Lalu bagaimana bisa mereka asing?
Begini ceritanya

Saat awal menaiki kelas 11 mereka masih damai, masih sering bercanda bersama, saat itu Ryan bercerita bahwa dia sedang menyukai Xella, Ryan berkata kepada Aksara bahwa dirinya akan menembak Xella di hadapan para siswa/siswi dikantin, Aksa yang mendengar itupun tentu saja mendukung sahabatnya untuk mendapatkan cintanya.

Dikantin, Ryan sedang mencari cari Xella, saat sudah menemukannya, ia pun segera menyatakan perasaannya kepada Xella. Siswa/siswi yang melihat itu pun bersorak, dan Aksa yang melihat itu segera memfoto Ryan dan Xella untuk kenangan MEREKA, dan merekapun akhirnya memiliki hubungan.

Sejak Ryan memiliki pacar, ia selalu menjemput Xella untuk pergi kesekolah bersama, oleh karena itu Aksa sekarang selalu berangkat kesekolah sendiri. Ryan juga selalu mengajak Xella untuk kekantin bersama Aksa. Ryan dan Xella selalu bercanda tawa tanpa mempedulikan Aksa yang ada didepan mereka, Aksa tidak masalah dengan itu, ia memaklumi hal itu.

Suatu saat mereka pergi kekantin bersama seperti biasanya.

"Kalian berdua cari tempat duduk dulu biar gw aja yang pesenin makanannya, kalian pesen apa"  ucap Ryan

"Aku pesen es jeruk sama bakso ya" ucap Xella

"Gw pesen es teh sama mie ayam" ucap Aksa dan merekapun pergi ketempat duduk yang berada di pojok kantin

• • • • •

Singkatnya saja mereka sudah sampai ditempat duduknya, mereka sangat canggung karena Ryan masih mengantri.

"Awh mataku perih, Aksa tolong tiupin mataku dong kelilipan batu" ucap Xella

Aksa yang mendengar Xella meminta tolong pun segera ia meniup mata Xella, tetapi tiba tiba...

Bruaghh

Ada seorang pemuda yang lari dan tidak sengaja mendorong Aksa membuat Aksa jatuh di atas Xella dan tidak sengaja mencium matanya, saat itu juga Ryan datang dan melihat kearah Aksa yang terdiam diatas Xella karena shock, dan Xella yang mengucek ngucek matanya.

Bruagh bruuaghh

"MAKSUD LO APA ANJ- GW GAK NYANGKA LO BEGITU SAMA GWEH" Ucap Ryan setelah menonjok Aksa, dan Ryan pun segera menolong Xella yang masih mengucek ngucek matanya, dan meninggalkan Aksa yang masih shock dengan semua yang terjadi.





Haloo semuanya, semoga kalian suka sama ceritanya ya, maaf kalo gaje.

Oiya kalian bisa panggil aku Dugong aja ya, jadi kalo mau kasih sedikit ide sama cerita kalian bisa panggil " Dugong Dugong " nanti aku muncul.

-kentut beranak

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang