Kedatangan dia dalam hidupku

90 23 5
                                    


Hai guys, inget ya jangan lupa vote sebelum membaca ceritanya ya !!! , dan jangan lupa komen pendapat kalian tentang cerita ini.

Makasih ......................................... ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

                            ~ HAPPY READING ~
                         

Di kala itu sore hari yang berangin, langit tampak mendung, namun matahari masih memancarkan cahayanya di balik awan kelabu yang tebal.

Saat itu aku sedang berada di tukang jahit, tanpa sengaja aku melihat seorang lelaki yang mungkin seumuran denganku, dia sedang mengukur tubuhnya aku pun mengantri untuk mengukur tubuhku untuk membuat pakaian sekolah.

Aku terus menatapnya hingga dia selesai mengukur tubuhnya dan pergi begitu saja, dia hanya meninggalkan keheningan ditengah tengah keramaian antrian pelangaan.

Krik krik krik .............................

Hanya suara angin yang berdesis di telinga, seakan dunia ini kosong tak berpenghuni ...............................

Aku merasa sangat tertarik padanya seperti ada sesuatu hal yang membuatku tertarik begitu aja, padahal aku baru pertama kali melihatnya, bahkan aku sama sekali ngga mengenal cowo itu.............

Prang ..............................

Suara Gunting jatuh menyadarkanku dari imajinasi ku yang Penuh Drama ............................

Saat aku sedang dalam perjalanan pulang menaiki angkutan umum, aku melihat cowo itu lagi, ia sedang mengayuh pedal sepedahnya dibawah teriknya matahari dengan keringat bercucuran dari dahinya.

Aku terus saja melamunkan hak hal konyol di otaku, memikirkan sebuah narasi dari sebuah cerita yang tidak memiliki  akhir dan hanya akan berputar putar di satu titik.

Setelah kejadian kemarin, setiap pulang aku selalu melihatnya mengendarai sepedahnya.

Aku pun berpikir jika itu hanya kebetulan yang tidak disengaja.

Hari hari berlalu dengan cepat tapi aku selalu saja melihatnya pulang dengan sepedah gunungnya dari jendela kaca angkutan umum yang aku naiki.

Tetapi aku tak terlalu menghiraukan itu dan bersikap seperti biasa.

Keinginan tau ku tentangnya semakin besar, sebenernya apa yang membuat kita selalu dekat,tetapi bahkan kita ngga sama sekali saling mengenal.

Setahun berlalu, kini aku naik ke kelas berikutnya.

Kukira kelas akan di rolling dengan siswa kelas lain ternyata tidak, teman sama tetapi kelasnya yang berbeda.

Aku masuk ke kelas baruku dengan perasaan yang sangat lega.

Setelah bel masuk berbunyi semua siswa siswi duduk di bangku masing masing, aku merasa ada sesuatu yang baru tapi apa.

Lalu aku coba mengamati seluruh isi kelas , oh aku tau dua orang siswa itu ,mereka terlihat asing. Siapa ya mereka berdua, aku belum pernah melihatnya.

Aku berpikir dengan keras salah satu dari mereka sepertinya wajahnya sangat familiar, bukankah dia cowo itu yang sering berpapasan denganku saat pulang dengan mengendarai sepedahnya.

Mereka berdua memperkenalkan namanya,ternyata mereka dari kelas lain yang di rolling makanya aku ngga pernah melihatnya.

Nama cowo berambut keriting bertubuh sedang cukup tinggi, dan berkulit gelap adalah Avghar.

Lalu cowo satunya lagi dengan rambut lurus pendeknya yang rapih, bertubuh tinggi dan kurus namanya adalah Prima.

'' Bukankah, dia adalah Cowo yang sering ku temui selepas sekolah, ternyata namanya adalah Prima, bahkan aku baru sekali mendengar namanya''. Ucap Hana didalam hati

Tiba tiba dia mendatangiku.

'' Hai wajahmu sangat familiar, nama kamu siapa ''. Tanya Prima sambil menyodorkan tangannya

Deg deg deg .......................................

Suara jantungku yang berdetak saat berada di dekatnya.

'' Halo namaku Hana ''. Jawabku dengan jantung yang berdetak keras sambil berjabat tangan dengannya

'' Aku Prima ''. Ucap Prima

keheningan menyelimuti seluruh kelas secara tiba tiba ............................

Mengingatkan akan waktu yang terus berjalan meskipun aku mematung.

'' Maaf tapi aku sudah tau namamu ''. Ucap Hana

'' Oh iya, kan aku baru berkenalan tadi, tapi tunggu dulu aku sepertinya pernah bertemu denganmu , tapi dimana ya ''. Ucap Prima

'' Ya kita pernah bertemu di tukang jahit waktu itu, ingatanmu lemah sekali baru aja ketemu kemarin udah lupa aja, dasar kakek''. Ucapku dengan kesal.

'' Heh berani beraninya bilang aku kakek , orang ganteng kaya gini ''. Ucap Prima

'' Ganteng apanya coba ''. Jawabku

'' Suka , bilang aja ngga usah gengsi ''. Ucap dia dengan sombong.

'' Pede amat kamu ''. Ucapku

'' Makasih, btw ini pujian atau ejekan , heh aku belum selesai ngomong malah pergi dasar cewe ''. Teriak Prima.

Aku pergi meninggalkannya sendiri.

Ternyata dia sangat menjengkelkan tapi its okay tidak terlalu buruk.

Dia selalu saja mengganguku tanpa henti, tapi aku tidak merasa kesal padanya.

Saat pelajaran di mulai ada seorang guru yang meminta semua murid mengatakan cita cita dan hobi.

Aku penasaran dengan cita cita dari seorang Prima.

Lalu tiba saat Prima untuk mengatakan cita citanya, dia mengatakan ingin menjadi seorang sastrawan yang hebat dan dia juga ingin menjadi seorang Filusuf yang jenius.

Menurutku cita citanya sangat unik dan jarang sekali ada yang bercita cita seperti itu, cita citanya membuatku makin tertarik padanya.

Dalam sekejap kami menjadi teman yang lumayan akrab.

                               ~ Bersambung ~



Jangan lupa vote dan komen ya makasih















Prima (Cinta Tidak Harus Memiliki)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang