"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kasi vote dulu sebelum gulir kebawah!🫵
****
Dirga memejamkam matanya, menikmati sensasi saat minuman beralkohol itu melewati kerongkongannya.
"Fuck, kenapa tidak bisa?" umpatnya. Bukan dikarenakan mabok, ini merupakan botol kedua baginya, tetapi otak dan pikirannya masih sadar 80 persen.
"Relax bro, pelan-pelan," Lucas terkekeh pelan sambil menepuk punggung Dirga.
"Sialan kau!" Dirga mendorong temannya itu supaya menjauh darinya.
"C'mon, jujurlah kau telah jatuh hati pada gadis itu, haha jangan terus-terusan membohongi dirimu sendiri bro!"
"Apa maksutmu? Aku hanya mencintai istriku!"
"Sheina? Wanita licik itu?" Bugh!
Satu pukulan mendarat dipipi Lucas membuat pria itu meringis pelan. Ia tidak membalas karena merasa pantas untuk mendapatkannya.
"Jangan mengatai istriku seperti itu!" Dirga menyeringai lalu kembali duduk dan menyenderkan bahunya yang terasa begitu berat.
Lucas terkekeh, "lalu nama siapa yang kau sebut sedari tadi? Jelas nama istrimu bukan itu, kau berselingkuh Dirga?"
Dirga hanya diam tanpa menyaut. Ia bergerak melepaskan tiga kancing teratas saat alkohol mulai berefek panas bagi tubuhnya. Pikirannya, kembali memutar adegan saat dirinya mencium bibir tipis itu, sempat-sempatnya ia berkomentar bahwa itu, manis. Padahal ia hanya sekedar mengecupnya saja.
Andai saja jika otak Dirga pada saat itu tidak berjalan dengan baik. Maka ia akan berbuat jauh lebih dari itu.
"Abigel.." gumamnya tanpa sadar.
"Nah iya, siapa itu Abigel?" tanya Lucas penasaran.
"Aku tidak tahu, entah apa yang gadis itu perbuat. Ini terasa bukanlah diriku. Aku merasa tidak waras sekarang." racau Dirga walau sepenuhnya masih sadar.
Kening Lucas mengerut, baru pertama kalinya ia melihat temannya itu seperti ini. Bahkan sejak menjalin hubungan dengan Sheina pria itu tidak pernah mabok-mabokan dan menyentuh minuman beralkohol, sekalipun Dirga begitu menyukai minuman.
"Perlu kucari tahu siapa identitasnya untukmu?"
Dirga menggeleng. "Tidak usah. Lagian aku tidak akan bertemu lagi dengannya. Dia pasti akan menghindar setelah perbuatanku terakhir kali padanya."
"Apa yang kau lakukan?"
"I kissed her.."
"Really man? Astaga kemana pria setia yang kukenal? That girl already controls you! Aku jadi penasaran siapa dia, siapa yang telah berhasil mengontrol pikiranmu." antusias Lucas.
