September 2023
"Apa yang tau kabaret itu apa?" Tanya si emsi ke semua mahasiswa baru di gedung ini.
Namun tidak ada yang menjawab, pun aku. Antara malu atau tidur. Tugas ospek kami menumpuk seperti menara, semalam baru bisa istirahat jam 1 malam. Bangun jam 4, harus siap-siap. Penjara aja lebih manusiawi.
"Wah, kayaknya pada gak tau, nih, teh." Emsi lainnya menanggapi dengan asik, asik sendiri.
"Oke, aku jelasin, ya. Jadi kabaret itu kayak teater, tapi semua dialognya pakai teknik dubing dan ada dancenya, loh."
"Wah keren banget, ya, kedengarannya. Oke deh, kayaknya pada gak sabar mau liat UKM kabaret Universitas Semanggi Utara."
Public speaking-nya jelek. Terlalu banyak mendengar "oke" dan "wah" membuatku mengantuk. Bahkan Key dan Chita sudah tidur di sebelahku.
"Tanpa berlama-lama lagi. Kita sambut, clover cabaret!" Teriakan si emsi membuat Key dan Chita bangun. Mataku juga jadi terbuka.
Seketika semuanya menjadi gelap total. Setelah beberapa menit, lampu panggung menyala. Terlihat seorang ratu.
Beliau duduk anggun di singgasananya yang megah. Tiara dan pernak-perniknya memantulkan cahaya lampu. Begitu indah. Dengan wajah bidadari yang membuat siapapun terpukau.
Bahkan saat ini lagu seram terdengar romantis untukku. Gaunnya yang hitam terlihat bercahaya terang. Latar neraka di panggung, terasa seperti surga.
"Key, Chita," panggilku tanpa menoleh.
Key dan Chita sedang mengumpulkan nyawa dan menggosok mata. Namun seketika bergidik ngeri dan berpelukan setelah melihat panggung.
"Join ukm ini, yuk!" ajakku dengan kesadaran penuh.