Mentari senja menorehkan warna keemasan di ufuk barat, mewarnai langit dengan sapuan warna ungu dan merah muda. Cahaya lembut itu menembus jendela kaca berdebu di rumah tua berarsitektur klasik, menyinari seorang gadis muda yang duduk termenung di kursi kayu di dekat jendela.
Senja, begitu panggilan akrab untuknya, seorang gadis dengan mata biru yang menyala dan rambut keemasan yang berombak indah, tampak lesu dan sedih. Usianya baru 17 tahun, namun sorot matanya sudah mencerminkan kekecewaan dan kehampaan yang dalam.
Nama lengkapnya SenjaRaina Daisyy, sebuah nama yang mencerminkan keindahan dan keanggunan keluarganya, keluarga yang berasal dari darah bangsawan. Ayahnya, Lord Alexander Daisyy, seorang pengusaha kaya yang terkenal dengan kekayaannya dan kekuasaannya. Ibunya, Lady Ethel Daisyy, seorang wanita yang cantik dan anggun, yang selalu berpenampilan menawan di setiap kesempatan.
Namun, di balik kemewahan dan kekayaan yang melingkupi hidup Senja, tersembunyi sebuah kisah sedih yang hanya ia yang tahu. Senja selalu merasa terpinggirkan dan diperlakukan tidak adil oleh keluarganya. Ia merasa seperti benda yang tidak berarti, hanya dianggap sebagai bayangan dari kakak perempuannya, Selena.
"Selena, anakku yang pintar dan berbakat," begitu pujian yang sering terlontar dari mulut Lord Alexander setiap kali Selena menunjukkan prestasinya di sekolah.
"Selena, anakku yang cantik dan elegan," begitu pujian yang sering terlontar dari mulut Lady Ethel setiap kali Selena berhasil memikat hati seorang pangeran muda di suatu pesta besar.
Senja? Dia hanya dianggap sebagai anak yang biasa-biasa saja, tanpa keistimewaan apapun.
"Senja, tolong ambilkan minuman untuk tamu yang datang," begitu perintah Lady Ethel suatu sore, tanpa mencoba memahami kekecewaan yang menyelimuti hati Senja.
"Senja, tolong urus kebun belakang rumah," begitu perintah Lord Alexander suatu pagi, tanpa menanyakan apa yang sedang Senja kerjakan.
Senja terbiasa dengan perlakuan tidak adil itu. Ia mencoba untuk menjalani hidupnya dengan senyuman, mencoba untuk menunjukkan bahwa ia baik-baik saja. Namun, hati Senja menjerit dalam diam.
"Kenapa aku harus begitu?" Senja sering berbisik pada dirinya sendiri di dalam kamar tidurnya yang mewah tetapi terasa hampa.
Ramai tapi sunyi...~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hay Caniluv,, huhu udah lama yang gk ketemu kalian.. Maaf yah, mican baru muncul lagi..
Janji deh gk ngilang² lagi..Tunggu kelanjutannya yah besttt ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cermin yang Retak
Dla nastolatkówCerita ini menggambarkan kisah pilu Raina, gadis muda yang terperangkap dalam keluarga yang tidak adil. Kehidupan Raina dipenuhi dengan ketidakpedulian dan perlakuan pilih kasih dari orang tuanya, yang lebih mencintai dan memuji kakak-kakaknya. Rain...