"Anak Emas dari Villa Fiorito" adalah julukan yang diberikan untuk sang legenda sepak bola, Diego Maradona.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sudut kumuh Buenos Aires, seorang bocah bernama Diego berlarian di jalanan berdebu, menggiring bola usang dengan kaki telanjang. Meski hidup dalam kemiskinan, matanya berbinar penuh mimpi. Setiap malam ia tertidur memeluk bola sepak pemberian ayahnya, membayangkan suatu hari nanti bermain di stadion-stadion megah.
Bakat alaminya segera terlihat. Di usia 10 tahun, Diego sudah memikat penonton lokal dengan kelincahan dan kreativitasnya mengolah si kulit bundar. Pelatih-pelatih mulai memperhatikan bocah ajaib ini. Tak lama, ia bergabung dengan akademi junior Argentinos Juniors.
Perjalanan Diego penuh liku. Ia harus berjuang melawan stigma "anak kampung" dan ukuran tubuhnya yang mungil. Namun, bakatnya tak terbendung. Di usia 15 tahun, ia melakukan debut profesional yang menghebohkan. Gol pertamanya menjadi sensasi - sebuah chip cantik melewati kiper lawan.
Karirnya meroket. Transfer ke Boca Juniors, lalu ke Barcelona, membuat Diego menjadi bintang dunia. Namun, tekanan popularitas mulai menggerogotinya. Ia terjebak pusaran pesta dan narkoba. Transfernya ke Napoli menjadi titik balik.
Di kota Italia yang bergejolak, Diego menemukan rumah baru. Ia mengangkat Napoli dari klub medioker menjadi juara Serie A. Warga Napoli memujanya bak dewa. Tapi di balik gemerlapnya kesuksesan, Diego makin tenggelam dalam kegelapan adiksi.
Puncak karirnya tiba di Piala Dunia 1986. Gol "Tangan Tuhan" atau "Hand of God" dan solo run legendaris melawan Inggris mengukuhkan statusnya sebagai pemain terhebat generasinya. Argentina menjadi juara, Diego menggenggam trofi yang ia impikan sejak kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun, setelah itu karirnya mulai meredup. Skandal dan cedera menghantui. Di Piala Dunia 1994, ia diskors karena penggunaan narkoba. Mimpi indah berubah jadi mimpi buruk.
Diego pensiun dalam kondisi memprihatinkan. Ia berjuang melawan kecanduan dan masalah kesehatan. Tapi legasinya sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa tak terbantahkan.
Kisah Diego adalah kisah tentang anak miskin yang mencapai puncak dunia berkat bakat luar biasa dan tekad baja. Tapi juga peringatan akan bahaya ketenaran dan godaan duniawi. Hingga akhir hayatnya, ia tetap dicintai jutaan penggemar di seluruh dunia.
The End...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
