The Beginning #CHANGEDWritingContest

The Beginning

-Ezra's POV-

Aku tidak tahu apa yang merasuki pikiran Kenya selama ini. Aku masih tidak menyangka bahwa Kenya yang kukenal dahulu bukanlah Kenya yang sekarang.

Kenya berubah semenjak dia mengenal lelaki itu. Harry. Dialah penyebabnya.

Aku tergelak, mengingat bagaimana Kenya bisa menyukai dan tetap mempertahankan dirinya dengan seorang lelaki yang hampir saja membunuhku saat balapan liar itu.

Apa yang hebat dari seorang yang hampir saja membunuh mantan pacarnya sendiri? Aku rasa ada selaput yang menutupi mata Kenya sampai saat ini.

Aku tidak bisa menerima ini. Aku merasa hina. Apa yang kurang dari diriku? Masa depanku bahkan lebih cerah dari pada masa depan Harry. Semua orang bisa tahu itu.

Aku harus memikirkan cara bagaimana membukakan mata Kenya dan membuat lelaki itu menjauh darinya.

Ayolah, gunakan otakmu, Ezra! Kau seorang calon dokter! Berpikirlah lebih jernih!

Jules!

Mungkin dia bisa membantuku. Aku harus meneleponnya.

"Jules?"

"Oh, hai, Ezra! Ada apa?"

Mati kau, Ezra! Bahkan kau sendiri tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada Jules.

"Em, aku hanya ingin bertanya sesuatu."

"Kau ingin menanyakan apa? Kalau yang kau tanyakan bagaimana kabar Kenya, tentu saja aku tidak tahu. Oke, by-"

"-Tunggu, Jules! Aku bahkan belum bertanya! Jangan memotong pembicaraanku terlebih dahulu! Aku hanya ingin bertanya, hal apa atau siapa yang paling ditakuti oleh Harry? Apakah kau tahu?"

"Untuk hal apa aku tidak tahu, tapi jika tentang siapa, kemungkinan Liam. Karena sepertinya Harry berhutang sesuatu padanya, tapi entahlah."

"Liam? Siapa dia?"

"Liam Payne. Orang yang Harry jebloskan ke dalam penjara karena hampir saja memperkosa Kenya. Saat ini dia di penjara. Memangnya kenapa?"

"Tidak ada apa-apa. Thanks, Jules!"

Dengan begitu aku segera mematikan sambungan telepon sebelum Jules bisa bertanya sesuatu.

Aku menyeringai, mengetahui bahwa seorang Harry ternyata memiliki seseorang yang dia takuti. Dan jika seorang Harry hampir saja bisa membunuhku, pasti orang yang dia takuti bisa melakukan sesuatu yang lebih dari itu.

Liam.

Jadi itulah nama orang yang ditakuti Harry. Well, akan kulihat seperti apa kau nanti. Aku segera mengambil jaketku dan pergi menuju mobilku untuk melaju ke penjara.

***

Sesampainya di penjara, aku langsung masuk dan meminta izin kepada petugas untuk menemui Liam.

"Siapa yang ingin tuan kunjungi?" Tanya seorang petugas padaku.

"Liam. Nama panjangnya Liam Payne." Ujarku sambil melihat petugas tersebut yang sedang menulis kunjungan ini pada buku tamu.

"Ada keperluan apa tuan mengunjunginya?" Tanya petugas itu memastikan sambil menatapku serius.

"Em, sulit untuk dijelaskan. Aku dan Liam adalah saudara jauh. Aku tidak pernah bertemu dengannya semenjak natal dua tahun yang lalu dan tiba-tiba aku mendengar kabar bahwa dia masuk penjara. Selama dia berada di dalam penjara, aku belum pernah mengunjunginya sampai saat ini. Dan kupikir ini waktu yang tepat untuk mengunjunginya. Kau pasti tahu maksudku." Ujarku berbohong.