2

1K 107 25
                                    

Suasana arena pertandingan untuk memperebutkan pedang sangat ramai.

Banyak pendekar dari seluruh dunia berkumpul untuk mendapatkan pedang terbaik.

____

Ditempat lain

"Master pertandingan antar pendekar pedang dari seluruh dunia akan segera dimulai, apa anda ingin melihatnya?"

Gadis dengan hanfu ungu itu bertanya dengan menyatukan kedua tangan dan sedikit menunduk.

"Hn," jawaban acuh tak acuh yang terlontar seakan menggambarkan betapa dinginya masternya ini namun ia sudah terbiasa.

____

Dalam arena terus terjadi pertarungan sengit silih berganti hingga ada sang pemenang.

Pedang utama yang menjadi sorotan akhirnya muncul. namun tidak ada tanda-tanda dari peserta yang maju untuk bertanding, karna yang mereka lawan adalah murid dari kota Wushuang.

Dalam arena terlihat seorang pemuda yang bertanya apakah ada yang berani melawannya namun tak ada peserta di arena tersebut yang berani bergerak maju hingga datanglah sesosok pemuda berhanfu merah dengan corak hitam masuk kedalam arena pertandingan.

"Aku," dengan senyum maut yang mampu membuat kaum hawa yang ada di real life menjerit kesetanan. [wkwk]

"Siapa kau?" kerutan didahi tercetak begitu jelas ia tidak suka dengan pria sombong ini juga sangat penasaran dari mana keberaniannya itu datang.

Arena pertandingan pun menjadi riuh sorak sorai penonton begitu nyaring membuat suasana arena menjadi ramai.

Ada beberapa orang yang mengagumi keberanian sang pemuda namun ada juga yang mengejek pemuda itu menganggapnya tidak waras karna berani berhadapan dengan orang dari Kota Wushuang.

"Ye Dingzhi" lantang dan tegas membuat seiisi arena dilanda keheningan selama beberapa detik.

"Ye Dingzhi," ulang pendekar pedang dari kota Wushuang

Terdengar suara tawa dari beberapa penonton, mereka sangat tidak yakin dengan ye dingzhi ini karna namanya saja sangat asing dan mereka rasa tidak ada pendekar pedang terkenal dengan nama ye dingzhi.

"Mengapa sepertinya orang ini... seperti...mengapa sepertinya...aku tidak bisa mengingatnya lagi?"

Dongjun setengah mabuk karna arak pedang terus bergumam mengatakan bahwa ia merasa familiar dengan sosok yang berada di tengah arena namun ia merasa tidak dapat mengingatnya.

Pertarungan pun dimulai tak disangka gerakan pedang Ye Dingzhi mampu menyamai pendekar pedang dari kota Wushuang namun pada akhirnya ia yang memimpin laju pertandingan.

Penonton yang awalnya meremehkan Ye Dingzhi mulai keheranan, dugaan mereka salah pemuda yang mereka sangka tidak waras ternyata menjadi pemenang pertandingan.

Belum selesai dengan lamunan keheran mereka atas kalahnya pendekar dari kota Wushuang.

Mereka kembali dikejutkan dengan pemuda yang memasuki arena pertandingan dengan keadaan mabuk sempoyongan.

"Aku...juga ingin mengambil pedang"




sampe sini dulu📢

note : jangankan ye dingzhi, keempat kakaknya pun dongjun lupa (⁠o⁠'⁠・⁠_⁠・⁠)⁠っ

tunggu next chapter~

bye bye⊂⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠⊂⁠)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Little Young MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang