1. Pengkhianat Tanah Air

484 60 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Korea, setahun sebelum penjajahan Jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Korea, setahun sebelum penjajahan Jepang.

---Matahari sore itu bersinar lembut, menembus dedaunan hijau dan menciptakan bayangan kecil di tanah.

Di sebuah taman yang terletak di belakang rumah besar keluarga Hong, Kim Soohyun duduk di bawah pohon aprikot, menunggu pertemuan penting dengan seorang pejabat pemerintah.

Angin lembut berembus, membawa aroma manis bunga musim semi.

Soohyun, dengan seragam hitamnya yang rapi, memperhatikan sekelilingnya. Meskipun masih muda, keberanian dan kecerdasannya sudah dikenal oleh para veteran.

Keluarga Soohyun memiliki sejarah panjang dalam melawan penjajah, dan ayahnya adalah salah satu pemimpin yang dihormati di kalangan rakyat.

Misi Soohyun hari itu sederhana--membicarakan rencana pertahanan dengan salah satu pejabat terkemuka yang mungkin akan menjadi sekutu penting di masa depan.

Namun, perhatian Soohyun tiba-tiba teralihkan oleh sosok perempuan muda yang berjalan di antara bunga-bunga di taman itu.

Hong Jiwon, putri keluarga yang ia kunjungi, tampak anggun dengan hanbok sederhana, melangkah perlahan sambil membawa buku. Wajahnya tenang, dengan sorot mata yang tajam namun lembut. Gadis itu sering digosipkan oleh para teman-teman lelakinya, konon katanya gadis itu berparas dewi dan saking indahnya, Tuan Hong tidak pernah mengizinkan putri semata wayangnya untuk menginjak tanah.

Menginjak tanah tentu saja hanyalah hiperbola, yang dimaksud tidak menginjak tanah adalah jarang diizinkan bersosialisasi dengan kebanyakan orang. Gadis itu menutup dirinya di rumah, membaca buku, membantu mengurus rumah, dan menghias diri.

Soohyun setuju, alangkah cantiknya dara yang lebih muda darinya itu. Benar-benar luar biasa, Tuhan pasti mengirimnya untuk membuat semua wanita di dunia iri padanya.

Sesaat jantung Soohyun berdegup lebih cepat dari biasanya, apakah ia berdosa jika mengagumi pahat ayu tanpa noda milik Jiwon? Kenapa gadis itu begitu memikat... begitu menggoda nuraninya?

Jiwon tidak menyadari kehadiran Soohyun di awal. Dia memilih tempat duduk di sebuah bangku kayu dekat pohon tempat Soohyun berada, membuka bukunya, dan mulai membaca dalam diam. Sesekali, angin membelai rambut hitam panjangnya, membuat Soohyun tidak bisa berpaling.

✅Love Amidst the Occupation | Soohyun JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang