Nothing to lose.

21 2 36
                                    

Kyuhyun meletakkan ponselnya dan berdecak kesal saat mendapati Siwon yang tidak juga membalas pesan juga menerima panggilannya. Sudah lima hari sejak terakhir mereka minum bersama, Siwon tidak pernah pulang ke apartemen. Pria itu juga mengabaikan semua chat dan panggilan Kyuhyun. Siwon tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dan itu terasa aneh untuk Kyuhyun.

"Ada apa? kenapa wajahmu ditekuk begitu?" tanya Hyukjae yang baru saja datang ke ruang televisi. Dia mendudukkan dirinya bersebelahan dengan Kyuhyun di sofa panjang.

"Apa Siwon Hyung menghubungimu, Hyung?"

"Siwon? tidak! memang kenapa?"

Kyuhyun menggeleng pelan menjawab Hyukjae. "Kenapa dia tidak membalas pesanku, dia juga mengabaikan panggilanku, sudah lima hari dia juga tidak menginap disini. Ada apa dengannya?"

"Mungkin dia sedang sibuk." jawab Hyukjae tak acuh sambil menekan remote untuk menyalakan televisi.

"Dia tidak mungkin sibuk selama duapuluh empat jam full. Dia masih punya waktu untuk sekedar membalas pesanku."

Ucapan Kyuhyun disambut kernyitan di dahi Hyukjae. Pria itu menatap Kyuhyun dengan mata memicing curiga. "Apa ini ada hubungannya dengan apa yang kalian lakukan terakhir kali saat kau mabuk?"

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak ingat? kau datang ke rumah setelah minum dengan Siwon dalam keadaan tidak sadarkan diri. Aku dan Donghae menyuruhnya untuk mengurusmu setelah itu kamu pergi. Besok paginya bibir Siwon lecet, dia bilang dia tidak sengaja menggigit bibirnya sendiri, tapi menurutku itu-" Hyukjae menghentikan ucapannya ketika melihat ekspresi wajah Kyuhyun berubah. Kyuhyun terlihat seperti baru saja melihat hantu.

Jadi saat aku bermimpi mencium Jinah malam itu sampai dia berteriak kesakitan, aku-,

"ASTAGA! APA YANG AKU LAKUKAN?"

"Yak, Cho Kyuhyun! Kenapa berteriak tiba-tiba?! kau ingin aku jantungan?"

***

Siwon sedikit terkejut begitu keluar dari lobby apartemennya dan mendapati Kyuhyun yang berdiri di depan pintu masuk apartemen. Dia tersenyum canggung pada Kyuhyun yang berdiri di hadapannya dengan wajah yang juga tampak canggung seperti dirinya.

"Hai, Kyuhyunie.." Sapa Siwon seraya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"Hai, Hyung.." seperti Siwon, Kyuhyun juga seperti bingung untuk bereaksi. Tadi dia baru saja akan masuk kedalam karena dia juga memegang key card cadangan apartemen Siwon, tapi ternyata Siwon sudah lebih dulu turun ke bawah dan bertemu dengannya. "Hyung tidak membalas pesanku. Aku pikir akhir pekan di jam segini Hyung pasti masih di rumah." katanya masih terasa canggung.

"Ya. aku-" Lagi-lagi Siwon menggaruk tengkuknya. "Aku baru saja akan pergi ke gym. Apa ada hal yang penting sampai kau menghampiriku ke sini?" tanya Siwon pada Kyuhyun yang sontak tampak mengernyit tidak suka mendengarnya.

"Apa harus ada hal penting untuk bisa bertemu denganmu?" Kyuhyun tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajah kesalnya, dan itu membuat Siwon yang menyadari perubahan tersebut lantas tersenyum canggung.

"Tidak. bukan begitu, maksudku-"

"Sudahlah! aku pulang saja!" Kyuhyun berdecak kesal kemudian berbalik memunggungi Siwon, bersiap untuk pergi dari sana tapi Siwon segera menahan pergelangan tangannya.

"Kau sudah makan?" tanya Siwon begitu Kyuhyun menatapnya kesal lalu melirik pergelangan tangannya yang masih dipegangi Siwon. "Mari makan bersama."

Untitled Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang