01

2 1 0
                                    

Slash!...Slash!...

Di sebuah sawah yang berisi tanaman padi, tampak beberapa petani sedang menebasi padi padinya yang sudah siap di paneni

.....

Tap...Tap...

"Serenn!! Jangan lari-lari!" Teriak seorang wanita tua kepada anak kecil yang memiliki panjang rambut se bahu dan bola mata coklatnya,RENATA.

Seren Renata Vanya

Gadis kecil itu pun berhenti tepat di depan wanita tua itu dengan wajah yang cemberut

"Mmhh! Sudah berapa kali Rena bilang jangan panggil Rena dengan sebutan seren, Rena tidak suka!" Ucapnya dengan cibiran kecil

"Hoho, maaf aku melupakan itu" Jawab wanita tua itu, Bu Dewi, anak dari mbok asih

"..."

Rena tidak menjawab setelahnya, ia hanya berjalan pergi dengan hentakan kecil saat ia melangkah.

"ERENNNN!!!!" Panggil seorang anak laki-laki

Rena berbalik badan dan menatap anak laki-laki itu

"Zielll!!! Nama kuu Renata bukan Eren!!" Ucap Rena dengan wajah yang semakin cemberut

Lalu anak laki-laki yang bernama ziel Ardhiyasa itu tertawa melihat wajah Rena

"Hahaha, kau bilang kau sudah dewasa, nyatanya tidak seperti apa yang kau katakan" ejek ziel

Wajah Rena memerah karena malu, tapi kemudian Rena menginjak kaki ziel
"Hmph!! Rasainnn inii!" Ucap Rena

"Aduh aduh..iyaa iyaa maaf maaf" Ringis ziel saat kakinya diinjak oleh Rena

"Heh apa-apaan kalian!! RENAA!!" Bentak Bu dewi, yang membuat Rena tersentak, lalu menghadap kepada Bu Dewi, Bu Dewi itu adalah ibunya ziel yaw

"Apa-apaan kamu!! Jangan seperti itu!!" Tegas Bu Dewi, Rena hanya menunduk

Ziel yang Melihat Rena di marahi, dia langsung memposisikan diri ke depan Rena di antara Rena dan Bu Dewi

"...Ini bukan salah Eren-"
"RENATAA!!!" Sela Rena, ziel melirik ke arah Rena sebentar lalu menatap ke arah ibunya lagi

"itu salah ku sendiri, kalo aku tidak mengejek Rena, dia pasti tidak akan menginjak kakiku" jelas ziel menatap sang ibu

....

Bu Dewi pun hanya menghela nafas

"Baiklah kalo begitu, tidak apa" ucap sang ibu

Lalu Bu Dewi mendekati rena, berjongkok untuk menyamai tinggi badannya

"Rena, maafin ibu ya? Karena telah membentak mu tadi" Ucap Bu Dewi

"Tidak apa-apa Bu, tidak perlu meminta maaf" jawab Rena dengan senyum, Bu Dewi pun juga ikut tersenyum









Segitu dulu deh😁 lagi males


Byee byeee🤙🏼
Jangan ngarep di lanjutin ya



Maksudnya jangan ngarep kalo di lanjut dalam waktu dekat




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friendship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang