1

33 1 0
                                    

Aduh, mana seragamnya rempong banget lagi.

aku menggerutu kesal,papa sudah meneriaki ku berkali kali dari bawah.

bahkan ia sudah membunyikan klaksonnya berkali kali

Maklum, anak SMA baru masuk sekolah lagi. jadi ya gitu deh.. pake seragam aja rasanya jadi susah.

ah, akhirnya terpasang.

kakiku segera berlari turun kebawah dengan lincah menuruni tangga rumahku yang melengkung.

tanganku memengang sepatu dan kaos kaki yang rencananya akan baru kupakai di mobil.

aku mengambil segelas susu lalu menyeruputnya dengan cepat.

dan ketika aku sampai di depan mobil, papa hanya melengos dan menatapku.

dan aku hanya bisa nyengir.

--

"Daah pa,sorry ya, tadi Dira buat papa menunggu lama" kataku sambil myengir kuda di kaca jendela.

papa hanya tersenyum menatapku. "daah papa!!!"

aku segera berlari masuk ke dalam sekolahku, senang rasanya bisa kembali bersekolah. dan tentunya aku sudah naik kelas XI Ips.

Mataku dengan telaten mencari Riska sahabatku, dan akhirnya mataku berhenti di sebuah titik

apaan tuh banyak banget orang??

aku berlari kecil menuju kerumunan orang, dan berusaha melihat apa yang dikerumuni orang-orang. tanganku menepuk bahu orang yang berada di depanku.

"kenapa?" tanyanya. kalau nggak salah ini Tisa, anak ipa 1.

"apaan tuh Tis?"tanyaku.

"kelas di bagi lagi"jawabnya lesu.

tiba tiba, dari kerumunan orang,temanku yang sedari tadi kucari, Riska datang dengan wajah yang sama persis seperti Tisa tadi.

"Dira,lo pindah ke kelas ipa 3 dan gue di ipa 2" katanya.

tuh kan, sudah kuduga.

"ya mau apa lagi Ris,kalau memang harus gitu ya mau gimana lagi" jawabku datar.

--

aku memasuki kelas baruku. beberapa orang sudah ada di kelas ini, namun belum semuanya terisi. aku mengambil sebuah bangku kedua dari belakang, lalu duduk memandangi kelas itu.

nggak berbeda dari kelas gue yang lama.

tanganku mengambil iphoneku dari dalam saku lalu chat dengan Riska yang sudah berada di kelasnya.

Riska: lo udah di kelas Dir??

Dira: iya, gue udah di kelas.

Riska: ooh, Tb lo sapa?

Dira: nggak belom ada

Riska: oh ok, ntar gue nunggu lo kalau udah mau pulang.

Dira: siip deh Ris

--

tidak lama kemudian,ruang kelas sudah penuh dengan orang orang. namun, bangku disebelahku belum juga terisi.

tiba tiba,seorang anak laki laki berlari masuk kedalam kelas lalu langsung duduk di sebelahku.

aku menatapnya sinis. iih apaan sih nih orang,datang datang langsung duduk di sebelah gue.

ia mengelap keringatnya dengan tangannya lalu menatap ke arahku yang sedang menatap ke arahnya.

"Hai"katanya. aku hanya menatapnya bingung.

" Nama gue Dira, gue nggak suka dipanggil Dir atau Ra atau Ira, gue nggak suka kalau nama gue diaingkat singkat" kataku.

ia tertawa kecil.

" tapi, gue lebih suka yang ditengah" jawabnya

"yang ditengah??" tanyaku bingung.

"yang ditengah apa??"lanjutku.

"iya yang ditengah,nama panggilan lo yang lo sebutin tadi" katanya.

"apa emang? Dir?Ra?Ira?" tanyaku.

"itu yang ditengah yang lo barusan sebutin tadi"

"Ra?" tanyaku.

ia mengangguk.

--

RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang