Suara adzan di masjid terdengar begitu merdu dan besar, membuat Mifta dan Mitha terbangun serempak tapi Mitha kembali memejamkan matanya.
Mifta duduk dan melihat istrinya yang masih tidur di atas ranjang, Mifta pun berdiri dan berjalan mendekati istrinya itu.
"Nur, bangun Nur" Mifta membangunkan Istrinya dengan tuturan lembut dan menepuk lengan Mitha dengan lembut juga.
Mitha sebenarnya sudah bangun tapi dia ingin mejamkan matanya saja lalu dia balik badannya ke arah kiri karen tadi arah kanan.
"Nur, shalat subuh yuk" ajakan Mifta.
"Ngak!, gue lagi dapat" ucap Mitha dengan suara orang yang masih ngantuk.
"Nur, duduk dulu, gak boleh pas Adzan baring nanti jenazahnya bisa berat"nasehat Mifta bukan nakut nakutin tapi memang iya.
Mitha pun berhasil duduk, dia juga tau hal itu tapi matanya masih ingin memejam.
"Nur, mau shalat atau ngak, kamu harus tetap bangun, kalau gak shalat lebih baik kamu banyak banyak cari pahala yaitu berdzikir dan bershalawat ya" ucap Mifta
"Tau kali" ucap Mitha sedikit ngegas dan menepuk Mifta dengan bantal yang di pakai tadi.
"Kalau tau laksakan" ucap Mifta
"Ngak mau ah, malas" ucap Mitha mau kembali membaringi dirinya tapi tangannya di tahan oleh Mifta.
"Tha, sebelum ajal menjeput alangkah baiknya kita nabung pahala kita agar masuk surganya Allah" ucap Mifta.
"Ya deh ya" Mitha ngegas lalu dia berdiri dan mengambil handuknya untuk mandi.
Mifta hanya mengeleng geleng melihat tingak laku istrinya, lalu dia ikut keluar juga untuk mengambil wudhu.
~♡~
Mifta melaksan shalatnya di depan kamar Mitha terlihat ada ruang khusus untuk shalat.
Sedangkan Mitha yang sudah mandi dan kini dia pakai baju sehari harinya, kini dia sedang di kamarnya sendiri dan lagi menulis dengan pulpennya di buku harian sekolahnya terlihat ada foto dia dengan teman teman sekelasnya di kolam renang.
Tapi sayangnya hanya Mitha yang berjilbab sedangkan teman temanya yang sesama kaum hawa gak pakai jilbab sedangkan kaum adam malah gak pakai baju apalagi asep sambil memeluk leher Mitha.
Di foto itu di beri namanya satu satu dari Asep, Dirinya, Rani, Salsa, Dini, Isabella, Nia, Ghea, Adit, Vikri, Zidan, Salsa, Hafidz, Indra, Ferdi, dan yang lain.
Hari kemarin adalah acara paling istimewa yaitu bisa berkumpul bareng merek lagi, mereka semua ada 20 orang sebanarnya kami ada 30 siswa karena banyak yang sibuk kuliah dan juga kerja jadi hanya sebagian yang datang, aku pengen deh semuanya hadir bukan acara sepisalku tapi aku mengagap acara silahturahmi hari kami berkumpul kembali, terimakasih pada kalian semua sudah hadir dalam hidup aku, sudah mewarnai hidupku, kalian menerima aku apadanya meski kalian belum kenal dekat siapa aku sebenarnya :).
Mitha tersenyum setelah menulis kalimat itu dia senang bangat kemarin bisa ketemu kembali sama teman temannya yang kelukannya super duper membuat hatinya lebih ceria, bahagia bukan karena dia menikah tapi bahagia karena bisa ketemu sama temannya kembali.
***
Mitha beridi dari meja belajarnya dan keluar dari kamarnya baru juga keluar telihat ada Mifta sedang berdzikir dengan tasbih manik manik berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mifta & Mitha
Teen FictionKetika iman lagi turun turunnya malah di jodohkan oleh ipar dengan seorang santri sekaligus imam muda yang tampan korban bulliying karena kekurangannya tapi dia memiliki kelebihan. Bacalah buat kaum hawa yang imannya suka naik turun dan siapa tau s...