Aku tidak ingin kamu membacanya. Ini sungguh memalukan dan memuakkan. Namun, rasanya egoku sedikit kenyang melihat orang lain mengetahuinya. Rasanya seperti didengar.
Karsa yang baru ku sentuh kembali ini, tak akan memberimu sebuah pengalaman seru. Aku sudah tidak mampu lagi membuat goresan yang menyebabkan kupu-kupu di perutmu itu terbang, atau jantungmu berdebar kiranya penuh penasaran, juga emosi yang menyeruak tentang naik turunnya kehidupan karakter fiksi seperti sebelumnya. Penulis ulung sebelumnya itu sudah mati, imajiner di otaknya sudah kebas tak berbekas, ia kalah dengan realitas hidup yang datar, hambar, dan terus mengejar.
Bacalah jika waktumu memang sedang ingin kamu buang begitu saja. Jangan berekspektasi apapun, jangan, ku mohon. Di kertas kosong ini, tempat manusia lain tak melihatku sebagai diriku biasanya, aku ingin sedikit bebas. Ku tahu ini pengecut, juga kau bebas menertawakan pelarian tidak bermakna ini. Namun pendendam ulung sepertiku, juga mungkin sepertimu, juga butuh ruang bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjelang, 25, dan setelahnya, apa aku gagal?
PoetryKini aku kembali menulis. Bukan lagi dengan angan-angan dan ambisi remajaku yang gigih ingin menjadi penulis itu, ia sudah mati dan gagal. Kini, bait-baitku hanya teriakan pengecut, tak berbunyi, tak ingin didengar ibuku, juga tak ingin dianggap pen...