prolog

39 4 0
                                    

Gemerlap lampu kota menghiasi netra mata pria tampan yang tengah duduk dibalkon hotel,matanya dipenuhi oleh bayang2 cahaya lampu kota yang bersinar terang,

Menenangkan semuanya dan menghilangkan hal2 berat dikepalanya,melamun dengan secangkir kopi hangat ditangannya,

*tok tok*suara ketukan dipintu hotel berhasil membuat aktivitas bersantainya terganggu,dia memilih beranjak dan membukakan pintu daripada orang itu akan masuk kedalam kamarnya sendiri yang dijaga ketat privasinya,

Derap langkah sepatu memenuhi kamar hotel saat dia berjalan menuju pintu,tangannya meraih knop pintu itu dan membuka perlahan,wajahnya tak terubah dari ekspresi datar melihat seseorang diluar kamar itu.

Pria berjas rapi dengan kacamata hitam bertengger dihidung mancungnya,

"Apa?"tanya deon dengan nada dingin,pria tadi menunduk guna memberi hormat sebelum mulai berbicara,

"Kita akan melakukan transaksi malam ini tuan"ucap pria didepannya ini,deon menatap pria ini dengan dingin dan langsung menutup pintu kamarnya,tanpa menjawab iya atau tidak pastinya pria didepan pintu tadi sudah paham akan maksudnya.

*deon pov*
Aku berjalan menuju lemari,membuka lemari itu dan mengambil jas milikku sendiri,netraku melirik kearah jam sebelum  masuk kedalam ruang ganti,

Didalam aku melihat2 pakaianku sebelum menyemprotkan minyak wangi merata keseluruh tubuhku,aku harus rapi ini bukan pertemuan biasa namun sebuah pertemuan yang membuatku bisa mendapatkan keuntungan dari seseorang penting dibagian pemerintahan,

Aku meraih sebuah benda kecil yang bisa membuat nyawa seseorang melayang,oke kupersingkat saja,'ini pistol revolver kecil',

Aku harus lengkap lagipula aku tak mau mati konyol hanya karena tak mempunyai benda untuk melawan,aku tak bisa mempercayai semua orang,bahkan aku tak mempercayai diriku sendiri,terdengar aneh tapi begitu kenyataannya,

Aku berjalan keluar dari kamar hotel dengan santai,derap langkah sepatu memenuhi lorong2 menuju lift,kamarku dilantai 3,aku harus turun kebawah menemui pengawal2 berjas yang sudah siap dengan pakaian sama sepertiku,bedanya mereka menggunakan dasi biru sedangkan aku berwarna hitam.

*deon pov end*

Sebuah mobil van berwarna dominan hitam terparkir didepan hotel,seorang pria dengan jas hitamnya keluar bersama puluhan anak buah mengawalnya,

Dia masuk kedalam mobil dan dibawa pergi menuju pusat kota,tepatnya disebuah apartemen milik pejabat lokal,

Deon menatap keluar jendela,disampingnya terdapat 2 orang pengawal bertubuh kekar sedangkan didepan ada 2 orang yang satu diantara mereka menyetir kendaraan beroda empat ini,

Mereka tiba disebuah bangunan megah menjulang tinggi,suasana diluar bangunan itu cukup ramai ditambah dengan status deon sekarang adalah tunangan dari seorang pejabat yang terkenal dengan sikap dermawannya,namun itu hanyalah embel2 semata dibalik semua itu ada rencana dari acara perkumpulan ini,

Satu persatu para wanita mendekat pada deon,paras tampannya mampu membuat wanita2 ini tertarik dalam sekejap namun semua itu tak bisa mereka lakukan pada seorang ketua mafia yang tak mempunyai perasaan lagi baik pada wanita maupun pria.

the glory of the mafia underworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang