BAB 2

13 1 0
                                    

Happy reading.

Suasana ruangan megah ini sangatlah mewah ditambah dengan orang2 yang masuk hanyalah kelas2 atas,

Seorang pria dengan jas hitam dan dasi hitamnya duduk berbincang dengan pria yang berpakaian sama dengannya,

"Aku tak berharap anakmu yang akan kau jadikan korban dari transaksi kita"ucap deon pada pria tua didepannya ini,

"Hahaha,apapun untuk bisnis,reputasi anakku dimedia sosial sangatlah besar jadi saat kau berstatus sebagai tunangannya kau akan disorot media masa dari situlah kau bisa mengambil validasi dari rakyat untuk pembangunan proyek besarmu itu"jelas pria tua tadi,deon tersenyum tipis menanggapi ucapannya,

Mega company turner sebuah proyek pembangunan jembatan antara pulau dijakarta,diatas namakan marga deon,berkedok pembangunan untuk mempermudah transportasi antar pulau namun sebenarnya itu hanya alasan semata,

Dibalik semua itu deon menyiapkan ratusan ton narkoba yang harus dilewatkan tanpa pemeriksaan dari jalur laut,

Semua ini sudah disiapkan dengan matang oleh deon.

"Kau yakin rencana ini berjalan mulus?"tanya deon dengan segelas anggur berkadar alkohol ditangannya,

"Yakin,sangat yakin,dan kalau proyek ini berhasil aku akan menaikkan jabatanku lebih tinggi agar kita lebih mudah mengakses perdagangan barang2 haram itu"ucap pria tua tadi dengan cerutu dimulutnya,deon mengangguk paham tapi disamping itu dia mempersiapkan banyak hal seperti pejabat2 lokal yang sudah bekerja sama dan beberapa anggota2 militer yang sudah diatur untuk keberhasilan proyek besar ini,

Para tamu sudah duduk dikursi masing2,acara di apartemen malam ini adalah sebuah pertunangan,antara anandathiyana wijaya seorang gadis berperawakan cantik yang juga dikenal sebagai selebritis dimedia sosial dengan ribuan pengikut,dan andeonnio groyen turner pria yang baru saja menjadi sorotan masa karena berstatus sebagai seorang pengusaha dan dikabarkan bertunangan dengan seorang anak pejabat yang terkenal.

Pupil mata kehijauan milik deon menatap dingin mata kecoklatan dari wanita cantik didepannya ini,dia tak akan suka pada wanita secantik apapun,dihidupnya hanya ada tiga uang,kekuasaan,kejayaan,

Dan tiba saatnya bagi deon untuk melamar gadis perawakan cantik ini,kita panggil saja dia athaya,itu nama panggilannya,

Deon memasang wajah semanis mungkin,dan berlutut dihadapan gadis ini namun ini semua hanyalah drama untuk sebuah penyelundupan besar2an diwaktu yang akan datang,

"Anandathiyana wijaya,apakah kau mau menemaniku seumur hidupku,dan menjadi pendamping bagiku hingga akhir kelak"sebuah kata2 manis dari mulut pink pucat milik deon,

Athaya tahu,ini hanya permainan ayahnya dan pria berparas tampan didepannya ini,namun mau bagaimanapun juga athaya hanya mampu menuruti perintah sang ayah,

"Iya,aku mau"ucap athaya dengan senyum yang dipaksakan,deon segera mengambil sebuah cincin dengan permata kecil ditengah2nya,dipakaikan ke jari lentik milik athaya,

Semua tamu disitu bersorak melihat terjalinnya sebuah cinta,namun yang tak mereka ketahui itu hanyalah drama belaka,

Mereka semua melaksanakan acara makan2 dengan tenang dimeja masing2,setelah selesai mereka berpamitan pulang dan beranjak keluar dari apartemen ini,

Athaya berjalan kearah ayah tercintanya dengan senyum,

"Ayah,athaya bisa pulang kerumah malam ini?"tanya athaya,namun mendapatkan gelengan dari ayahnya,

"Kamu disini dengan calon suamimu,dan ingat kau harus patuh padanya ayah akan ada urusan diluar kota"selesai mengucapkan itu pria tua tadi berjalan menuju luar apartemen,

Athaya hanya menghela nafas,hidupnya sangatlah dikekang dari dulu,tak ada kebebasan baginya bahkan dia tak diizinkan memilih teman maupun pasangannya sendiri,

Lamunannya terganggu saat ada tangan kekar nan putih menyentuh tangan mungil lentik miliknya.

"D-deon.."lirih athaya,iya itu deon dia memperhatikan athaya yang melamun sedari tadi,

"Ayo kita kekamar,kau harus istirahat untuk pernikahan kita besok"ucap deon,athaya hanya mengangguk lemas lalu mengikuti calon suaminya ini menuju kamar pribadi mereka.

*krekk*kamar 104 terbuka,deon mempersilahkan lebih dulu athaya masuk,sikapnya memang manis namun hanya dengan logika bukan perasaan,

Athaya berjalan masuk,dia memakai sebuah gaun kecil berwarna putih memanjang kebawah,jadi kedua tangannya sibuk mengangkat gaunnya yang memanjang kebawah,

Dia duduk diatas kasur empuk berwarna putih polos,tangannya mengusap pelan kasur itu sembari memikirkan sesuatu,

"Are you okay?"tanya deon dengan suara beratnya,

"I-im okay"ucap athaya,deon tahu apa yang sedang dipirkan gadis manis didepannya ini,

"Athaya,aku minta maaf kalau kau memang terpaksa akan menikah denganku,aku juga tahu ayahmu sering mengekang hidupmu,kalau kau memang tak mau denganku,aku tak akan menyentuhmu dan aku akan membebaskanku mencari laki2 lain dibelakangku,maaf....bukan aku tak suka,tapi aku memang tak ada perasaan lagi layaknya manusia,aku tak bisa jatuh cinta."ucap deon sembari menatap wajah athaya,

"Aku akan membawamu agar kau bisa bebas nanti,setelah kita menikah kau bisa mempunyai pacar atau tunangan asalkan tidak tersorot media masa"ucap deon,athaya masih tak menggubris ucapan laki2 disampingnya ini,

"Maaf kalau aku membuatmu tersinggung athaya,aku hanya mencoba membuatmu nyaman"ucap deon,namun hanya kata2nya seperti orang yang merasa bersalah,namun nyatanya dia hanya berucap seperti itu dan tak merasa bersalah,

"Terserah,aku mau tidur"ucap athaya,dia langsung berbaring tanpa mengganti bajunya,deon hanya menghela nafas dan duduk dibalkon kamar apart,seperti biasa dia melamun dengan seboto bir ditangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the glory of the mafia underworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang