Page (1) That Night.

244 32 0
                                    

"Did i cross the line?"
- Billie Eilish [ Wildflower ]

__________________________________

Hari ini, hari dimana rembulan memancarkan cahaya nya dengan sangat indah. Membuat segala mata yang memandang nya terpesona, dan akan terbelusuk kedalam keindahan nya. Hari yang seharusnya membuat semua insan berbahagia, tetapi tidak dengan wanita berparas cantik yang memiliki surai ungu ini. Ia terdiam, merenungi semua kesalahan yang membuatnya menyesal. Sungguh, ia benar benar menyesal atas semua perilaku yang sudah ia perbuat saat ini. Ditemani dengan nikotin di tangan nya, ia terus menerus menyesap sebatang nikotin itu. Duduk berdiam diri di sebuah tempat yang memiliki banyak kenangan indah, untuk dirinya dan sang tercinta. Tetapi kali ini, ia hanya sendiri, memandangi indah nya pemandangan air yang tenang ditemani beberapa bunga teratai yang bermekaran.

"Aku, aku nyesel krow.. aku tau perbuatan yang udah aku lakuin ke kamu itu ga mungkin bisa kamu maafin, aku keterlaluan ya?" gumam nya, ia tersenyum pahit saat merasakan sesak yang teramat di lubuk hatinya.

Dan tiba tiba saja terdapat beberapa suara derap kaki dan teriakan melengking dari wanita yang ia tau itu siapa "ECHII, lu di cariin malah lagi bengong disini. Ngapain? bagus lu begitu sendirian di danau beginian? udah mah di tengah hutan, minimal kalo mau jalan jalan ya ngabarin. Kita panik nyariin lu, kan ga lucu kalo lu diculik wewe kan? Lagian ngapain ga sama krow? biasanya kemana mana sepaket, tumben banget." Puluhan kata dan pertanyaan di layangkan oleh wanita bersurai coklat tua, ia datang dengan beberapa insan lain di belakangnya.

Echi terdiam, mata nya memandangi wanita dan 3 lelaki di belakang nya. "Krow ya sel? kayaknya dia ngeliat gue aja udah males, apalagi nemenin gue jalan jalan?" gumam nya di dalam hati.

"Echi, woy echi! Jangan bengong, gua tau gua cakep tapi ga usah di liatin mulu. Dan gua udah ada selia, jadi maaf ya kalo bertepuk sebelah tangan." Ucap riji dengan mulut nya yang asal asalan itu.

Echi segera mengambil batu kerikil disebelah nya dan berteriak "BACOT LU RIJING, amit amit gue demen sama lu." lalu melemparkan batu itu tepat di kening riji.

Semua yang berada disana pun tertawa, melepaskan rasa kesal yang sudah mereka pendam saat mencari keberadaan echi.

"Kau kenapa chi, sendirian pula di danau begini. Minimal ajak aku lah." Glen berbicara dengan nada yang menggerutu.

"Tau yangmul, kesini bengong doang lagi. Berasa jadi bidadari yang turun dari kayangan kah?" balas Juna tidak mau kalah dalam hal mengolok olok echi. Seharusnya, jika keadaan hati wanita bersurai ungu ini sedang baik ia akan membalas perkataan mereka dengan cetus nya. Namun kali ini, ia hanya tertawa kecil dan menitihkan setetes air matanya.

"LAHHH, nangis bocah ya. Kau kenapa chi???? Kalo ada apa apa tuh bilang ke kita, jangan diem diem aja dan mendem semua nya sendiri. Kita disini dan akan selalu disini sama lu, buat lu." ya begitulah tanggapan selia untuk saat ini.

"Gue salah ya sel? gue jahat ya sel? gue ga pantes buat di cintai yaa?? gue jahat sel gue ga mau, gue ga suka. Sel.. gue bahkan buat krow sakit hati di hari yang seharusnya kita bahagia sel, dihari dimana hubungan gue sama dia hari ini udah 4 tahun sel.." echi mengeluarkan semua unek unek nya, tangisan nya pun pecah. Semua yang ada di pikiran nya ia keluarkan di hadapan keempat sahabat nya itu, bahkan nikotin yang tadi ia hisap pun sudah jatuh ke tanah.

Hari ini, pertama kali bagi glen, riji, juna, dan juga selia melihat Echi Ceress menangis tersedu sedu. Hari ini, mereka pertama kali melihat seorang Echi Ceress begitu rapuh karena cinta. Terkejut? Sungguh.

"Emang lu ngapain chi? Coba tarik napas dulu, tenangin diri lu dan cerita semua nya dari awal ke gue sama yang lain." Selia berkata dan memeluk echi dengan tujuan wanita itu tenang dalam pelukan nya. Sesenggukan, wanita yang ia peluk sesenggukan. Selia pun mengusap lembut pucuk kepala echi, dan ia kembali membuka suara.

"Pulang dulu yuk, atau masih mau disini?" tanya selia. Echi menggeleng memberi pertanda bahwa ia tidak ingin pulang.

"Sel, gue.. gue pelukan sama gin, di depan krow.. Gin nyium pipi sama hidung gue sel, dan krow ngeliat itu semua dari awal sampai akhir.. Tapi gue diem aja dan malah ketawa tawa sel, gue-" selia terdiam, lebih tepatnya semua yang ada disitu terdiam. Bahkan juna dan riji yang sedang membicarakan topik lain pun langsung beralih mendekat ke arah echi.

"Lu gila ya chi? Lu sadar ga lu ngelakuin kesalahan?" ucapan echi terpotong oleh selia. Dia terkejut, mengapa echi bisa melakukan hal sebodoh ini? Ia tau bahwa echi memang pertama kali dalam menjalani hubungan, tapi orang bodoh mana yang mau di peluk oleh lawan jenis yang dimana keadaan nya ia mempunyai pasangan?

"Gue sadar sel gue salah, gue tau itu. Tapi gue ga ngerti kenapa disitu gue malah ketawa tawa dan bukannya langsung lepasin dan berhentiin semua nya. Gue juga ga tau kenapa pas gin meluk gue, gue malah diem aja. Gue ga tau sel.." echi kembali menitihkan air matanya.

Selia menghela nafas "Ceritain ke kita dari awal, chi." ucap nya dengan penuh penekanan.

"Gue, tadi sore gue pergi ke carnaval. Niat gue cuman buat santai aja, ga ada niat apapun itu. Disitu posisinya krow belum bangun, berakhir gue pergi sendiri. Pas gue sampe di zona santai, gue ngeliat gin lagi duduk disana sendirian. Gue samperin dan gue nanya ke dia kenapa sendirian dan basa basi lainnya. Abis itu kita di datengin sama anak anak yang lain kok sel, kecuali kalian yang emang baru bangun." Dengan berat hati echi menceritakannya, kembali ia hirup oksigen yang sangat banyak.

"Terus tiba tiba aja tangan gue di tarik paksa sama gin, gue bingung disitu sel. Mau ga mau gue ikut -" kalimat nya terpotong, sebuah notif muncul di layar handphone echi.

Tak lama, ia terkekeh setelah melihat notif tersebut. "Gue di ajak break up sama dia, sel" hembusan nafas berat yang berasal dari echi terdengar oleh semua orang yang ada disana, mereka sangat menyayangkan bahwa dua insan yang terlihat baik baik saja harus berpisah karena sebuah kesalahan yang cukup besar.

"Pulang yuk, cerita nya di kamar gue aja chi. Besok gue temenin lagi kalo lu mau kesini, sekarang pulang dulu ya?" tawar selia agar echi mau pulang. Bukan apa, waktu sudah semakin malam dan disini sungguh jauh dari pemukiman apalagi mereka tidak membawa senjata apapun.

Echi mengangguk pasrah, ia hanya mengikuti perkataan sahabat sekaligus kakak nya itu. Mereka pun berjalan dan pulang kerumah di saat rembulan masih memancarkan cahaya nya, sungguh malam yang indah namun tidak untuk echi.

Di perjalanan, echi membalas pesan dari krow. Yang lebih membuat nya kesal setengah mati dan membuatnya ingin menangis adalah, riji memutar lagu yang memang pas dengan keadaan hati nya saat ini.

!KROW (ෆ˙ᵕ˙ෆ)♡

chi, let's break up.
00.28

okee.. sorry and thank u krow,  maaf buat
semua yang udah aku lakuin ke kamu. 
makasih juga kamu selalu ada buat aku,
tapi malah ini balesan nya.

semoga bahagia selalu ya? maaf aku
ga bisa jadi pasangan yang baik buat kamu
00.46

   __________________________________

AJSHAJAJ, segini dulu yaaa. Pasti kalian kepo gimana selia dkk bisa ketemu lokasi echii?? itu bakal terjawab di next part okkeng ??
{ oh iya, kalo suka jangan lupa vote yaa! }

— From beloved, Shaśy

Under The Same Moon?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang