Page (2) Home.

206 34 3
                                    

"Tuk sementara, sampai berjumpa.
Bersama-sama, bercanda lagi"
- Pamungkas [ Kenangan Manis ]

__________________________________

Mereka pun sampai dirumah, riji segera memasukkan mobil nya kedalam garasi. Echi dan selia berjalan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh yang lain nya. Saat membuka pintu, echi melihat pria bersurai abu berdiri di hadapan mereka. Lebih tepatnya ia ingin pergi ke atas, tatapan nya dengan sang wanita bertemu. Terlihat jelas bahwa mata nya memancarkan kesedihan, namun echi tahan. Ingin sekali krow bertanya, "Kamu kenapa chi? kamu gapapa? abis dari mana? kok baru pulang jam segini?" dan masih banyak lagi pertanyaan yang ingin ia lontarkan kepada echi. Tetapi ia tahan, sungguh semua yang ia lihat tadi sore sangat menyakitkan. Bagaimana bisa wanita yang dicintai nya hanya tertawa saja saat tubuhnya dicium dan didekap oleh pria lain? tak habis pikir.

Sementara disisi sang wanita, ia begitu ingin memeluk pria yang ada di hadapan nya saat ini. Jika bisa ia akan tunduk dan meminta maaf, demi nya. Namun sepertinya bukan saat yang tepat untuk sekarang, pria itu sudah hilang dari pandangannya dan pergi tergesa gesa ke lantai atas. "Maaf krow, kayaknya kamu ga mau liat aku ya?" pikir echi. Mereka yang berada di belakang pun diam, tidak ingin membuat suasana hati echi semakin buruk.

"Chi, lu bersih bersih dulu aja. Nanti abis itu nginep di kamar gue, nangis sepuasnya sama gue. Gue bakal dengerin cerita lu, dan mungkin ngasih sedikit saran" ajak selia, echi pun mengangguk dan berjalan ke kamar nya.

Semua kegiatan bersih bersih ia lakukan dengan perasaan yang campur aduk, pertama kalinya bagi seorang Echi Ceress merasakan hal yang seperti ini. Saat dirinya sudah selesai, ia melangkah gontai menuju kamar selia yang berada di ujung. Dilorong, ia berpapasan dengan Gin. Namun ia hanya diam dan melanjutkan jalan nya, tanpa mempedulikan gin yang memanggil namanya.

Saat berada di depan pintu kamar selia, ia mengetuk pintu kamar selia dengan pelan. Tidak ada tenaga lebih sebenarnya, ia sudah lelah. Selia membukakan pintu untuk sahabat tercinta nya ini, cukup kaget ketika melihat echi seperti zombie. "Dia bersih bersih malah mirip zombie gini, semoga lu bisa cepet kelarin masalah lu sama krow ya chi. Gue ga tega, orang yang gue sayang malah jadi begini." ucap selia dalam hati.

"Yuk masuk, jangan bengong diluar gitu" ajak selia sembari menggandeng tangan echi agar masuk. Mereka pun merebahkan diri di kasur yang lumayan luas ini. Agar suasana tidak terlalu sedih, selia sudah menyiapkan beberapa cemilan yang mungkin bisa membangun mood echi nantinya, walaupun mungkin tidak dimakan juga.

"Jadi? Lanjutin yang tadi aja chi." ucap selia sembari membuka bungkus snack coklat. Selia melihat ke arah jam dan waktu sudah menunjukkan pukul 01.08 wib.

Echi menghela nafas nya yang berat, dengan dada yang teramat sesak ia menceritakan semua nya dengan rinci di hadapan selia. "Ya gitu, mau ga mau gue ikut karena gue kira dia mau bahas hal penting atau apa kan. Dan ya gue ga mikir aneh aneh, walaupun dulu gue emang pernah deket sama gin tapi gue ga pernah naruh hati ke dia sel. Disitu gue nanya ke dia mau ngapain, dan mau bilang apa. Dia bilang 'Chi, makasih ya udah jadi temen gua selama ini. Walaupun kita sempet renggang karena gua keluar negeri, tapi intinya makasih banyak. Gua ga tau sih kenapa setiba tiba ini gua ngomong begitu, cuman emang pengen berterima kasih aja' dan disitu gue kaya yaudah, itu anak cuman mau berterimakasih. Tapi-"

Echi menunduk "tiba tiba aja dia meluk gue sel, dan salah gue nganggep itu tuh meluk sebagai temen deket. Cuma ga lama dari itu, dia ngeliat ke arah belakang gue dan langsung nyium kening sama hidung gue. Gue kaget dong, dan jujur disitu gue ketawa biar suasana nya ga awkward." cerita echi panjang lebar dengan sesekali menghapus air matanya.

"Gue ga tau, kalo gin ngeliat kebelakang itu buat ngeliat krow. Dan udah gitu gue di ajak ke carnaval lagi, tapi ga lama hp gue bunyi ngasih satu notif. Yaudah gue jadinya ga ikut gin dong, gue buka hp gue dan dapet chat dari krow. Gue pikir dia ngabarin kalo dia udah bangun, tapi malah chat tentang dia yang ngeliat gue pelukan sama gin di depan parkiran carnaval."

Echi membuka handphone nya dan memperlihatkan isi chat nya dengan krow kemarin sore.

!KROW (ෆ˙ᵕ˙ෆ)♡

Wkwk, bilang ke aku chi kalo yang tadi
pelukan di depan parkiran itu bukan kamu?
16.58

Loh kamu udah bangun?
Kamu dimana? kok aku ga ngeliat kamu?
17.00

Bagus ya, aku belum bangun
kamu malah pelukan sama cowo lain?

Cowo yang udah aku anggep abang
aku sendiri loh chi? dan kamu nerima
semua perlakuan dia ke kamu?
17.02

Krow, kamu salah paham..
Ayo ketemu, aku jelasin semuanya :(
17.04

"Dan disitu, chat gue cuman di read doang sel. Pas gue ngeliat ke ujung, ada mobil krow yang langsung pergi gitu aja. Gue udah spam chat, spam call, tapi ga dia bales. Jadi yaudah gue nenangin diri di danau yang punya sejarah buat gue sama krow. Disitu gue baru inget, kalo hari ini- tepatnya kemarin itu anniv gue sama krow sel.. yang ke 4 tahun." Echi lagi lagi menangis. Biarlah orang bilang echi ini cengeng, karena sejujur nya ia juga tidak ingin menangis. Namun air matanya keluar dengan sendiri nya.

"Humm, gimana ya chi. Sebenernya ini semua kesalah pahaman, tapi ya lu sama gin ada salahnya juga. Dan lu berdua harus minta maaf terus jelasin sejelas jelas nya, walaupun gak sekarang karna gue yakin krow butuh waktu buat nenangin pikiran nya dulu." ucap selia sambil mengunyah snack nya.

"Gue ga pernah sel sesakit ini, gue bener bener ga bisa kalo sehari ga ada dia di samping gue. Kalo bisa juga gue bakal minta maaf terus biar bisa bareng bareng lagi, tapi emang kayaknya gue harus kasih dia waktu. Buat gue memperbaiki diri juga" echi terus menerus mengusap air matanya, kali ini ia terlihat seperti badut yang sedang menangis. Rasanya selia ingin sekali mengabadikan momen ini, namun ia takut jika wanita di samping nya akan marah kepadanya.

"Udah jangan nangis, setiap hubungan pasti ada aja masalahnya. Yang penting lu udah tau kan salah lu dimana? jadi lu tinggal minta maaf dan jadiin ini semua pelajar buat lu kedepan nya." ucap selia sambil memeluk wanita itu.

"Terus kok lu bisa tau gue ada dimana?" tanya echi dengan hidung yang meler dan mata yang sembab, sungguh ini adalah pertanyaan yang masih belum ia dapat jawaban nya.

"Gue nanya krow, hehe. Gue kira lu sama dia, tadi nya mau gue ajak double date. Tapi dia ga tau, dan bilang kalo lu ga sama dia. Terus gue tanya anak anak juga ga ada yang tau, akhirnya krow chat gue dan bilang 'coba cari dibeberapa tempat ini sel' dan salah satunya itu ya danau yang tadi." balas selia sambil memainkan rambut echi sekaligus memberikan tisu kepada wanita bersurai ungu itu.

Echi mengangguk, rasa penyesalan nya semakin besar saat ini. Bahkan di saat saat dirinya tidak ada kabar pun, krow masih peduli (?) mungkin masih ada sedikit rasa peduli untuk dirinya. Walaupun tadi pria itu tidak ikut mencari keberadaan nya, namun echi cukup bersyukur bahwa krow masih mengingat tempat di mana ia akan menyendiri.

Dan mereka berakhir menghabiskan waktu dengan pesan pesan yang selia lontarkan kepada echi, sekaligus memberi pencerahan bagi sahabat nya yang masih belum paham akan cinta dan hubungan.

Tanpa ia sadari, di luar sana ada yang mendengar percakapan mereka berdua. Dia tersenyum puas mendengar percakapan kedua wanita tersebut, setelah itu ia pergi meninggalkan kamar selia dan berjalan menuju ke kamar nya.

__________________________________

HAYOOO, siapa ya yang nguping mereka berdua? Semoga krowchi bisa baikan nyaa, sedih aku tuh ngeliatnya. Dan maaf kalo cerita ini cringe ya huhu, baru pertama kali buat AU soalnya.
{ Kalo suka jangan lupa di vote ygy }

- From beloved, Shaśy.

Under The Same Moon?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang