01 | Membuka luka

2 2 0
                                    

"PRANGG!!!"

Aku baru saja pulang dari sekolah, tapi dikejutkan dengan suara keras dari rumah. Aku segera berlari masuk ke rumah, ternyata Bunda dan Ayah tengah berseteru, adikku menangis tak karuan di sudut kamarnya.

"AYAH!," teriak ku untuk melerai Bunda. "DIAM KAMU SUVIRA! KAMU TIDAK TAHU APA APA TENTANG HAL INI!," bentak Ayah yang tangannya seperti hendak memukulku.

Aku tak punya nyali sebesar itu untuk melawan Ayah, Bunda hanya memberiku kode untuk segera membawa Adikku ke rumah Nenek. Hal ini pertama kalinya terjadi di kehidupanku, selama ini aku tak pernah melihat Ayah se marah ini.

Aku terlahir sebagai anak kedua dari keluarga ini. Aku memiliki kakak laki-laki dan adik perempuan, kakak ku belum pulang dari sekolah, aku masih duduk di bangku SMP kelas 8.

Banyak teman-teman ku yang iri dengan keluarga ku yang tampak utuh, bahagia, dan dikatakan 'cemara'. Tapi semua itu berubah sejak kejadian ini.

~~~

Stay tune for next part🤩

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumah RuntuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang