03 Ketagihan dan Kesenangan Baru

586 27 0
                                    

Selama satu bulan lamanya Raka dan Anggi menetap di rumah Pak Dio. Walaupun tidak setiap malam, mereka selalu menjelajahi gairah seks bersama dengan Pak Dio. Mereka semakin terbiasa dan semakin terikat dengan permainan Pak Dio.

Pak Dio memutuskan untuk membawa permainan ke tingkat yang lebih tinggi. Dia menghubungi dua bawahannya, Candra dan Akmal, untuk bergabung dalam sesi berikutnya.

Saat Candra dan Akmal tiba, Raka dan Anggi merasa kegembiraan. Mereka tahu bahwa kehadiran dua orang ini akan membuat pengalaman mereka semakin liar dan tak terkendali. Pak Dio duduk di sofa ruang tamunya dengan tatapan penuh gairah melihat kedatangan mereka.

"Raka, bawa wine-nya dulu, kita santai-santai dulu."

Raka pun membawakan wine ke ruang tamu, tak lupa Anggi juga sudah menyediakan gelas untuk menikmatinya.

"Mari kita bersulang untuk malam yang tak terlupakan. Anggi, tuangkan minuman untuk semua."

"Dengan senang hati, Pak Dio. Mari kita nikmati malam ini sepenuhnya," jawab Anggi dengan mulai menuangkan wine-nya.

Mereka semua bersulang, tawa dan canda mengisi ruangan. Hingga suasana berubah semakin panas. Mereka nampaknya ingin segera memulai permainan kali ini. Pak Dio pun membawa mereka ke ruang bawah tanah di rumahnya.

"Raka, Anggi. Ikat Candra dan Akmal!" Perintah Pak Dio.

"Baik Pak."

Raka dan Anggi mengikuti instruksi Pak Dio. Mereka mengambil tali yang sudah disiapkan, sebelumnya mereka melepaskan semua pakaian yang membalut Candra dan Akmal. Baru setelah itu mereka mulai mengikat tangan dan kaki Candra dan Akmal, mengikat dengan posisi tangan menggantung ke atas. Candra dan Akmal tak melawan, apalagi perintah itu keluar dari senior mereka, Pak Dio.

Pak Dio tersenyum puas melihat hasil karya mereka. Lampu semakin redup, suasana berubah menjadi lebih menggoda. Pak Dio mendekati Candra dan Akmal, yang kini terikat erat.

Sedangkan Raka dan Anggi terlihat mereka penuh nafsu saat melihat Candra dan Akmal yang sudah telanjang dan terikat. "Aku tidak sabar untuk memulainya," kata Raka.

Pak Dio mengangguk. "Ayo, kita mulai," katanya sambil mematikan beberap lampu untuk menciptakan suasana lebih intim. "Raka, Anggi, hari ini kalian akan berlatih menyiksa mereka."

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continued... 

Army Of Bottom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang