Prolog

3 1 1
                                    

Hidup yang tentram dan damai membuat Bonnie menjadi
gadis paling ceria. Melihat kedua sahabatnya yang mulai menjalin
hubungan membuatnya ingin berpacaran agar bisa triple date
bersama kedua sahabatnya.

“Aih … bucin aja terus ….” Bonnie merajuk. Wajahnya terlihat masam.

“Makanya jangan jomlo akut, coba cari pacar sana di tendur.” Tamiko menunjukkan aplikasi berwarna orange di ponsel dengan bergelendot manja di tangan pacarnya.

“Tahu, ah! Ngeselin banget jadi nyamuk!”

“Akan kusebrangi Samudra Pasifik untuk mencarimu.”

“Maafin aku! Jangan kayak gini lagi! Jangan tinggalin aku!”

“Dasar perempuan bodoh! Mudah sekali membuatmu terpikat hanya dengan kata-kata manis yang kurangkai.”

“Please! Jangan kambuh lagi!”
Darah bertetesan dari hidung Bonnie dan membuat wajahnya seketika pucat. Entah sudah beberapa kali ia berharap
seluruh masalah yang dihadapinya hanyalah mimpi belaka. Namun,
semua itu memang realita yang harus ia hadapi.

Memang realita itu kejam, sakit bahkan berat untuk dilalui.

Namun, kali ini realita seakan menjadi musuh dalam selimut dan
membuat Bonnie kian tersendu-sendu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ParlousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang