12. Hukuman

558 62 6
                                    

Maap kalo banyak typo nya (⁠⇀⁠‸⁠↼⁠‶⁠)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-

"mahkluk begini mau jadi ketos? cih.." decak Len sembari berjalan mengambil sepatu nya yang ada di dekat Carlos

"Hei Hei.. Kata-kata menyakitkan macam apa itu? Aku hanya bercanda, okey?" ucap Jefano sembari berjalan mendekati Len sambil tersenyum lalu mengacak-acak rambut Len. "Kau.. Lepas almamater mu dan berikan untuk anak ini." ucap Jefano sambil menunjuk salah satu anggota OSIS

"Lah? Ngapa gua?"-

"Karena... Jika aku melepas almamater ku disini, para omega pasti akan menjerit karena pesona ku. Kau tau, gerakan seperti melepas almamater atau jaket itu terlihat mempesona kan?"-Jefano

"Itu hanya berlaku untuk orang yang tampan."-

"Aku ga jelek, tuh.."-Jefano

"Dih kesindir... Ngerasa ya? Yang bilang kamu jelek emangnya siapa?"-

"The fu—"-Jefano

"aku." ucap Len sembari mengambil almamater Fae yang dia berikan pada Len saat kedua anggota OSIS itu sedang berdebat.

Jefano tercengang disana sembari menatap Len, sementara Len segera berjalan menjauh, pergi dari kantin bersama Hael. Sementara Fae dan Eugene ditahan disana bersama Carlos yang masih diam mematung.

"Wait! Why?! Kenapa aku ga boleh pergi? Lepaaaass!! Leeeeeenn!" Eugene berteriak ketika salah satu anggota OSIS menahan nya di sana, sementara Fae hanya pasrah atau lebih tepatnya dia ngeblank di sana karena tidak tau kenapa dia ditahan disana?!

Akhirnya, Fae, Eugene dan Carlos di bawa ke ruang OSIS dimana disana mereka di alihkan tanggung jawab nya pada ketua OSIS, yaitu Reizuna Shien.

"Aku sudah melihat semuanya melalui cctv.. Jadi, tidak ada dalih dan omong kosong diantara kita, paham?" ucap Shien dengan nada suara yang lembut dan menenangkan, seindah senyuman nya. Yang entah mengapa, terasa menakutkan di situasi ini.

"Aku tidak melakukan apapun.. Kenapa aku diseret kesini juga?"-Eugene

"...Aku pikir maksud mu adalah, 'belum melakukan sesuatu' bukankah begitu?" ucap Shien sembari menyandarkan tangan nya di meja, menumpu dagu nya dengan tangan nya sembari tetap tersenyum.

Mendengar perkataan Shien, Eugene hanya bisa duduk kembali dengan tenang di kursi nya, ia tidak dapat membantah.

Sementara itu, disisi lain Len dan Hael kini berada di toilet bersama dengan Leon.

"Bwahahaha!! Harusnya kamu melempar nya dengan gelas atau piring! Bukan sepatu!" ucap Leon sembari tertawa, ia berdiri di luar bilik toilet. Sementara Hael menunggu di luar toilet dan Len di dalam bilik toilet untuk mengganti pakaian nya.

Karena itu adalah toilet khusus laki-laki 'Alpha. Jadi Hael hanya bisa berdiri di luar.
*(just for info, jadi toilet disini itu sama aja kaya dunia biasa, di pisah antara perempuan dan laki-laki. tapi bedanya, jenis nya di bagi lagi, jadi toilet laki-laki alpha dan omega, sementara beta bisa memilih sesuka mereka mau pake toilet alpha atau omega)

"aku yakin dia akan mati dan aku juga akan langsung mati jika itu terjadi." balas Len dari dalam bilik toilet sembari mengganti pakaian nya dengan seragam olahraga milik Leon.

Karena sebelumnya, mereka berpapasan di koridor dan dengan senang hati Leon menawarkan untuk meminjamkan baju olahraga nya.

Saat Len akhirnya keluar dengan baju olahraga yang oversize itu, bagian leher nya melorot, menampakkan bahu Len yang sontak membuat Leon yang tadinya terus berisik langsung terdiam.

[BL] Take it Easy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang