Chapter 13

157 21 10
                                        

________________GeunGyeom_________________

Selamat membaca

Jangan lupa kasih vote

Maaf kalau ada typo

_

________________GeunGyeom______________

"Apa yang Papa coba lakukan?" Ho Geun yang baru datang langsung bertanya dengan nada suara yang terdengar kurang ajar ditelinga Jun Tek.

"Menikmati waktu sore dengan bersantai sambil minum teh. Apalagi?" Jawab Jun Tek santai. Meneguk kembali teh bunga Rosella nya dan melanjutkan membaca majalah keluaran terbaru.

"Untuk apa Papa datang menemui nya?"
Ini yang membuat Ho Geun betah untuk tidak pulang ke Seoul, Ho Geun merasa bebas berada disini. Bukanya Ho Geun tidak menyukai keluarganya apalagi membenci. Tapi terkadang Ho Greun merasa risih berada dekat dengan keluarganya, Ho Geun selalu merasa diawasi, sejak scandal nya 6 tahun yang lalu. Dan itu membuat Ho Geun merasa tidak nyaman.

"Siapa yang kau maksud?" Jun Tek berbalik bertanya dengan wajah tak bersalah nya, berpura-pura tidak mengerti maksud dari putra bungsunya yang semakin hari Jun Tek lihat semakin menyebalkan.

"Perangkai bunga yang kemarin."

"Owh dia?"

"Apa Papa mengancamnya?" Ho Geun langsung bertanya karena merasa tidak puas dengan jawaban Jun Tek barusan.
Jun

Jun teh berhenti membaca majalah dan menyimpannya dimeja. Jun Tek berdiri dari duduknya berjalan kearah sisi balkon.

"Entahlah." Jawab Jun Tek tidak perduli.

"Sudah aku bilang pah.... Aku tidak mengenal nya, dan dia bukan siapa-siapa. Kemarin benar benar pertemuan pertama kami. Papa hanya salah paham. Dia hanya duda dengan seorang anak. Aku tahu diriku adalah seorang Lim...."

"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan Ho Geun?"tanya Jun Tek menyela ucapan anaknya. Merasa tidak berminat untuk mendengarkan penjelasan anaknya.

"Aku hanya ingin kembali menegaskan pada papa, kalau dia tidak penting, dia sama sekali bukan tipeku. Aku sama sekali tidak tertarik padanya. Jadi ... Bisakah papa berhenti bermain?"

Jun Tek semakin terkekeh mendengar penjelasan Ho Geun.

"Kau pikir bisa membodohi Papa?" Jun Tek sangat tahu kepribadian Ho Geun, anaknya ini sangat jarang membangkang padanya. Hanya pernah beberapa kali.

"Mwo?"

"Sejak kapan kau perduli pada apa yang akan Papa lakukan pada orang lain?

Sejak kapan kau mau repot-repot berdebat dengan Papa hanya karena seorang laki laki?

Sejak kapan kau mengkhawatirkan nasib seorang laki-laki?

Putra ku Ho Geun akan masa bodo dengan nasib orang lain Kalau dia sama sekali tidak tertarik.

Jadi Ho Geun-ah..... Kenapa kau terlihat gelisah dan sangat mengkhawatirkannya?

Kenapa kau harus membelanya?"

Rentetan pertanyaan Jun Tek membuat Ho Geun hanya diam membisu.

Ho Geun sedang bertanya pada dirinya sendiri.

Benar apa yang dikatakan Papanya .

Sejak kapan? Sejak kapan dia menaruh eksistensi pada orang itu. Bahkan dia bersikap seperti bukan dirinya sendiri saat bersama si perangkai bunga.

 Come Back To Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang