Chapter 11

52 3 0
                                    

Bab 129 Bibi Donggu hehehe... (Burung bangau sudah rilis di chapter sebelumnya)

 Chingsha Manju.

Di ruangan yang dipenuhi wangi bunga violet, Bibi Dong berbaring miring sambil memegang bantal di pelukannya.

 Rambut dengan perona pipi yang memabukkan.

 Tulang selangka yang halus serta rambut dan kulit yang cerah terlihat di luar selimut.

 Dia tersenyum di pipinya, matanya bengkok, dan dia bergumam pelan:

 "Xiao Feng...hehe..."

Bunga yang sudah dibasahi justru terlihat berbeda.

 Halus dan lembut.

Sudut alis menunjukkan tampilan yang menawan.

 Dengan tergesa-gesa menghirup aroma angin hutan yang tertinggal di atas bantal.

 Bibi Dong sangat sentimental.

 Ingin tertidur dan terus bernostalgia.

 Kemarin sore, keduanya terlibat pertarungan sengit yang gila-gilaan.

 Pada akhirnya berakhir dengan kemenangan Bibi Dong.

 Tidak heran Lin Feng.

  Lagipula, dia sudah ketinggalan sejak lem paus spesial Bibi Dong.

 Bahkan dari awal ciuman itu, semuanya dipandu oleh Bibi Dong.

 Ini benar-benar kepasifan.

 Setelah sekian lama bersama Ling Yuan dan Qian Renxue, dia tidak pernah mengalami kekalahan tragis seperti itu.

 Bibi Dong sepertinya melampiaskan amarahnya.

 Keinginan itu seperti kerinduan yang tak ada habisnya.

Sutra hitam rusak berserakan di sekitar tempat tidur, dan bulu-bulu berjatuhan setelah bantal dipatahkan.

 Di tempat tidur yang luas.

 Ini adalah lembaran baru.

Bibi Dong mencari-cari cincin penuntun jiwa penyimpan di jari manis tangan kirinya.

Senyumlah di wajahmu.

Namun, suara yang tidak pantas terdengar saat ini.

 Menyusup ke dalam mimpi indah Bibi Dong.

"Yang Mulia Paus, ada sesuatu yang penting untuk saya laporkan."

Bibi Dong mengerutkan keningnya dengan keras.

Untuk sesaat, dia punya ide untuk menampar pria di luar sampai mati.

  Mengikat rambutnya yang agak berantakan.

 Kenakan kembali jubah kepausan ungu dan emas.

Mengabaikan kekacauan yang berantakan di ruangan itu, dia langsung menyingkirkan pemandu jiwanya.

 Melihat baik-baik ke depan cermin.

 Pastikan Anda tidak memiliki kekurangan yang dapat terlihat.

Bibi Dong berjalan lurus menuju aula utama Istana Paus.

 Di luar ruang rahasia ada aula utama.

 Sampai batas tertentu, Bibi Dong mengatur ini dengan sengaja.

 Duduk di takhta kepausan.

Bibi Dong bertanya dengan tenang.

"Apa sebenarnya itu? Sebaiknya jangan sepele."

Douluo Qingmei Qian Renxue, the soul ring changes into soul vein at the beginninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang