BAB 2 (KEPINDAHAN ZELIN)

65 18 3
                                    

suara motor yang terdengar saling bersahutan dengan pengendara masing masing dari motor tersebut yang terus menerus menambah kelajuan motor mereka sebelum salah satu dari mereka menjadi pemenang. dan akhirnya salah satu dari mereka melewati garis finish disertai sorakan para penonton, ia menyalip dengan gaya yang begitu lihai seakan akan sudah terbiasa dengan balapan yang sedang dilakukannya, zefran pria yang baru saja melewati garis finish itu memberhentikan motornya tepat di depan para sahabat nya.

"Selamat broo"ucap seorang pria yang tak lain adalah Agastya Narendra

"Thanks bro" balas zefran sambil menepuk pundak sahabatnya

"Gua lihat-lihat makin hari kemampuan Lo makin meningkat aja zef" ucap seorang panitia yang memegang kendali balapan malam ini

"Gimana gak meningkat coba kalo tiap hari dia ditantang terus menerus sama geng lavegas lebih tepatnya ketua lavegas sih"bukan zefran yang menjawab melainkan Agastya Narendra

"Lagian heran gue kok ada ya orang yang udah berkali kali di kalahkan dan di permaluin gak kapok kapok" ucap panitia itu sebut saja namanya varel

"Udahlah orang kek mereka mana ada yang namanya kapok" balas zefran

"Huuuuuu!!, gimana rasanya dikalahin sama musuh sendiri wahai ketua geng lavegas terhormat" teriak Agastya Narendra dengan gencar memancing emosi ketua geng lavegas yang menurutnya sangatlah menyebalkan.

"Ini baru pemanasan gua gak bakal nyerah sebelum tujuan gua tercapai" balas sang ketua lavegas yang berusaha mati-matian menahan emosinya bernama DAVINDRA SHAQUILLE BIMANTARA(DAVIN)

DAVINDRA  SHAQUILLE BIMANTARA kerap di sapa Davin ia adalah sosok ketua geng motor yang memiliki paras yang tampan, tidak hanya tampan davin juga adalah anak tunggal dari keluarga Bimantara yang merupakan pebisnis kaya raya, davin di kenal dengan sifat kejam dan suka menindas orang. ia adalah geng lavegas yang menjadi musuh bebuyutan Geng The Black Devil sejak lama.

Kedua geng ini banyak di segani orang-orang karna kekejaman dan kekuasaan mereka.

***

Kini Zelin telah sampai di rumahnya setelah menghabiskan waktu berjalan-jalan dengan para sahabat nya, akan tetapi saat Zelin ingin menuju kamar nya kedua mata Zelin tidak sengaja menangkap seorang pria yang sedang duduk santai di sofa dengan menyandarkan bahunya.

"Ngapain Lo di rumah gue?" Tanya Zelin dengan nada tidak suka

"Buset santai mbak jangan galak-galak" ucap pria yang tidak lain adalah Agastya Wijaya

"Gue ke sini Karna di suruh sama Tante Anin buat jemput Lo" jawab Agastya Wijaya

"Gak usah di jemput gue bisa sendiri" ucap Zelin dengan nada yang sarkas

"Yaudah kalau gitu gue pergi" ucap Agastya Wijaya

" Yaudah sana" usir Zelin

"Lo pikir gue gak bisa lakuin semuanya sendiri apa" kesal zelin

"Iya kan Lo masih kecil" ucap agastya Wijaya Menaik turunkan alisnya seolah menggoda zelin

"Gak usah mancing emosi, gue lagi malas berantem sama Lo" ucap zelin Lelah

"Aelahh yang ngajak Lo berantem siapa" ucap Agastya Wijaya dengan senyum yang sangat menyebalkan di mata zelin

"Pergi sekarang juga atau gua kubur lu hidup-hidup" ancam zelin yang memang sudah lelah namun sepupunya yang tak punya akhlak malah gencar memancing emosi nya

"Iya aelahh sensi amat" ucap Agastya Wijaya

"Lo gak mau bareng nih, udah malem juga soalnya takutnya Lo kenapa-napa ntar di jalan" tawar Agastya Wijaya

BETWEEN REVENGE AND REGRET || HIATUS DAN REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang