Sebagian besar pasangan itu mungkin awalnya lebih ke si perempuan yang mengejar, atau memberi kesan suka terlebih dahulu.
Namun hal itu tak berlaku di hubungan lucu antara pemuda bernama Gavian Ardiano dan perempuan bernama Lenara Archil.
Gavi yang memiliki effort besar dengan ugal ugalan mengejar lenara pada saat itu, namun selalu saja dicueki tapi apakah gavi menyerah? tentu tidak. pada tahun pertama dan kedua gavi tetap pada semangatnya.
namun setahun belakang gavi hampir menyerah dan merasa bahwa apa yang ia lakukan sia sia, seolah mendengar lelahnya semesta kembali membuatnya berharap.
Lenara, pujaannya. memberinya atensi lebih daripada sebelumnya.
Gavi dan lenara ini adalah rekan kerja disebuah cafe milik orang tua gavi. Bukan, bukan gavi memanfaatkan tempat kerja milik kedua orang tuanya. ia serius ingin berkerja meski ada modusnya sedikit.
Awalnya gavi hanya kagum dengan perempuan ini, namun lama kelamaan rasa kagum itu berganti menjadi suka sejak ia naik tingkat ke kelas 2 sma.
mulai saat itu gavi selalu gencar mendekati walau hampir tak pernah dilirik. Dan itu berlanjut sampai sekarang.
Dan hal tersebut mengalami peningkatan terbukti dari ia dan pujaan yang sudah mulai sering bercakap meskipun beberapa patah kata. dan sang calon pun tak secuek dulu.
untuk baru baru ini mungkin topik obrolan mereka hanya sekedar membahas perkerjaan. Gavi selalu memutar otak untuk mencari topik baru dalam percakapan mereka.
dan setelahnya ia akan tersenyum bak orang gila, efek jatuh cinta katanya.
Gavi semasa sekolah cukup populer karena ia memiliki aliran darah belanda dalam dirinya yang berasal dari sang kakek. membuat nya banyak diidam idamkan kaum hawa.
Bagaimana tidak? Kulit putih, berpostur tegap dan tinggi. serta rahang tegas hidung mancung, dan mata setajam elang. Jangankan kaum hawa mungkin beberapa kaum adam pun terpesona agaknya.
Gavi itu sempurna, sayangnya hanya suka kepada lenara. aduh..
Namun semenarik apapun perempuan yang mengejarnya ia tak pernah tertarik. ia sudah terlanjur jatuh hati kepada gadis rambut pendek muka dengan prengat prengut yang khas itu.
Omong-omong soal lenara semasa sekolahnya ia merupakan ketua osis yang kata siswanya galak dan cantik. dan benar, lenara itu .. punya daya tarik sendiri. Dan itu satu dari semua yang lenara miliki yang disukai oleh gavi.
bucin mampus emang, dan gavi tak perduli selagi itu masih bersangkutan dengan lenara ia suka, ia ingat apa yang tidak disukai dan disukai oleh sang pujaan. Semua itu ia akan selalu ingat, karena menurut gavi semua hal tentang seseorang yang kita suka, itu kita harus tau, bukan hanya tentang mencintai raga nya tapi juga apapun hal tentang dirinya.
Dan mungkin setelah ini apapun yang terjadi pandangan gavi kepada lenara tak kan pernah berubah, ia yakin tuhan adil atas apa yang telah ia perjuangkan dan semesta punya cara tersendiri untuk menyampaikannya.
Gavian itu, mencintai seluruh hal apapun itu tentang lenara. Apakah respon lenara pun akan begitu? hmm..
~~
"len. disuruh lembur ya?" tanya gavi sembari menyusun beberapa gelas.
"iya nih gav, si jesika izin sakit katanya. lu shift malem kan?"
mereka berdua di meja kasir, dengan lenara mengelap tumpahan air di atas meja.
gavi diam diam mengulum senyumnya, lenara? bertanya? lebih dulu? kepadanya? oh my god.. jantungnya tak aman.
Salah satu efek mencintai itu memang seperti ini, biarkan saja.
"iya nih. sebenernya pengen pulang rebahan sambil peluk guling. tapi apalah daya."
lenara yang mendengarnya pun tersenyum kecil, pemuda di sebelahnya ini memang agak lawak.
"len, gua penasaran" yaa obrolan mereka pasti selalu bermula topik dari gavi.
semangat gavi.
"apa tuh?" tanya lenara yang sudah selesai mengelap meja dan menatap tepat di mata gavi.
jangan tanya perasaan yang ditatap, sudah tidak karuan.
namun gavi bukan tipe orang yang jika sedang berbicara memalingkan muka. Jadi sekuat tenaga ia tahan gejolak hatinya.
"dari masa sekolah, ada orang yang lu suka ga si?" finally. gavi berani mengatakan pertanyaan ini teman teman.
lenara yang mendengar pertanyaan itu pun berpaling sembari tertawa kecil. yang mana juga membuat gavi terkekeh pelan.
sungguh tuhan.. makhluk ciptaan mu ini indah sekali - isi hati gavi.
"hmm.. kayanya ada, tapi sekedar kagum aja." jawab lena
"siapa tuh?" tanya gavi refleks.
lenara yang mendengar itupun dengan wajah jahil yang menyebalkan menjawab main main.
"kepo!" setelah itu ia terkekeh pelan merasa lucu melihat wajah gavi yang mendatar setelah mendengar jawaban nya.
gavi? dia hampir pingsan, LENARA NYA CANTIK SEKALI JIKA SEDANG TERTAWA RUPANYA ARGHH! - hati gavi.
menghindari canggung gavi juga tertawa pelan, ia sadar lenara hanya menggangap pertanyaan sekarang sebagai candaan saja.
"sekarang ada ga len?" gavi asking her again. huh..
lena tampak berfikir sebentar, lalu menjawab dengan santai.
"ga ada, belum ada niatan juga. mau fokus kerja dulu gav."
gavi menggangguk pelan menanggapi ucapan tersebut.
"jadi, kalau gua yang suka sama lu boleh dong len?" damn bruh..
lena yang mendengar hal tersebut sempat mematung lalu sedetik kemudian ia menatap gavi dengan pandangan sulit diartikan.
"..."
~~~
bagaimana selanjutnya? we never know.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOT YOU | gale
Teen FictionHanya bagaimana rasanya butterfly era seperti yang dikatakan oleh semua orang dan dirasakan oleh seorang Gavian Ardiano. Mengapa demikian? yaa, karena ia mengejar sang pujaan hati hampir tiga tahun, ia pun tak tahu mengapa hatinya jatuh kepada gadi...