"Butuh korek?"
Si Topi Koboi—Rion menoleh selagi menangkap lemparan korek api dari wanita bersurai hitam. Rokok yang diapit dua bibirnya dibakar sebelum dihembuskan asap nikotin-nya. Kepala nya terasa lebih dingin.
"Ngapain disini?"
"Gak boleh?"
Rion paling benci ketika pertanyaan dibalas pertanyaan, jadi dia kembali fokus pada pemandangan didepannya. Dengan penuh kewarasan wanita itu tersenyum miring menikmati kekesalan Rion dan ikut melihat pemandangan bersamanya.
Selagi menikmati dinginnya malam, Rion mencuri-curi pandang pada wanita disampingnya yang hanya memakai kaus tanpa lengan ketat, seakan-akan hendak memamerkan badan kurusnya yang baru saja dibalut perban.
Misi hari ini cukup membungkam mulut-mulut di meja pertemuan. Di detik terakhir, semua orang pulang dengan keadaan yang semrawut. Pusing, kesal, marah dan kecewa.
Gagal, misi kali ini gagal.
"Ada sesuatu yang menganggu pikiranmu?"
Rion mengernyitkan dahi sebelum bicara.
"Gue gak pernah secapek ini. Bisa-bisanya perintah semudah itu tapi mereka sama sekali gak dengerin."
Sisanya hanyalah omongan-omongan kotor yang keluar dari bibirnya.
"Kalau gua bilang balik, ya balik, Tol*l."
Rion menghisap rokoknya kembali dan menghembuskan ke arah lain.
"Ikut aku,"
Rion menatap wajah sang wanita dengan bingung. Tanpa basa basi wanita itu memanjat atap rumah dari pembatas lantai dua. Duduk diatas atap rumah layaknya seorang pahlawan, sang wanita mengejek.
Rion menatap wanita di atas sana. Aneh. Apa yang dia lakukan?
"Sini keatas! Kok diem aja? Takut ya?"
Rion berdecih,
"Me scared? You're spitting some bullshit on me."
Rion melakukan ancang-ancang dan bergelantungan di pinggiran genting sebelum melompat langsung ke atas. Ada sedikit ekspresi kagum dari wanita itu membuat Rion yang melihatnya merasa bangga.
"Wow.."
"Impressed?"
"Mesmerized ."
Suara telepon masuk menyadarkan sang wanita yang tengah duduk sambil mengangkat satu kakinya.
"Ya?"
"Kapten! Makasih ya! Echi sama anak-anak berterimakasih, kapten udah buat Papi tidak marah-marah lagi."
"Iya! Kapten Ziore!"
"[Name] Ziore the best!"
[Name] melirik Rion yang menutup mata dengan nafas yang teratur.
"Sama-sama, anak-anak manis."
c: writerarl
KAMU SEDANG MEMBACA
YOLO [TNF X READER]
FanfictionMerekrut seorang mantan napi bukanlah rencana dari ketua 'Tokyo Noir Famillia'. Bukankah terlalu berbahaya? Bisa-bisanya panggilan terhormat disematkan pada sang wanita banyak akal itu. Selamat satu tahun bergabung Kapten [Name] Ziore.