"Tolong jadwalkan pertemuan besok dengan Nyonya Green, aku sudah mempelajari kasusnya."
"Baik, Sir. "
"Apa jadwalku selanjutnya hari ini? "
"Tidak ada, Sir, eh ada anu Anda harus menemui seseorang di Cafe Bukit Hijau. Err... Tuan Hansa yang menulisnya." ucap Lily--asisten pribadi Felix yang mengatakan itu dengan hati-hati, karena Felix selalu tidak suka dan menolak apa pun yang berhubungan dengan kencan buta, atau semacam itu lah. Lily menatap bos nya yang kini tengah memainkan boneka babi merah muda, tampak berpikir keras, tak lama ponselnya berdering kencang. Felix menghela napas dalam-dalam, lalu mengangkatnya. Tak lama suara khas saudaranya terdengar jelas dan menuntut.
"Kau harus datang!"
"Hans, itu bisakah lain waktu? " suara Felix mengecil, dan benar saja Hansa langsung memarahinya.
"Mau sampai kapan kau hidup seperti itu! Berhenti menolak, kau mau jadi perjaka tua! Ayah kemarin memarahi dirimu, aku sebagai saudara yang baik hanya merasa kasian, setiap pulang kau diomeli, aku sudah mencari tahu tentangnya, dia seorang seniman, dia baik, kekasihku mengenalnya." Hansa berapi-api. Sementara Felix menyuruh Lily pergi, dan melonggarkan dasi yang ia pakai.
"Baiklah, meskipun perasaan aku tidak enak, aku akan datang demi kau." Finalnya Felix akan datang ke Cafe Bukit Hijau, demi undangan saudaranya mempertemukan dia dengan seorang pria yang katanya baik dan cocok dengannya.
'Memangnya ada yang mau denganku?' ucap Felix entah pada siapa.
Dia Georgius Felix anak ketiga dari 3 bersaudara, Kakak pertamanya seorang Dokter di rumah sakit terkenal, sudah bertunangan, saudara keduanya seorang penyanyi terkenal dan kini sedang menjalin hubungan dengan seorang pilot. Diantara mereka bertiga Felix yang sering dapat ceramah dari ayahnya, karena sampai saat ini masih single, ayahnya khawatir, kalau anaknya akan jadi perjaka tua. Felix terlalu sibuk dengan hidupnya, seorang pengacara, ya dia seorang pengacara perceraian. Seorang yang masih single jadi pengacara perceraian? Dia sangat terkenal, karena selalu berhasil memenangkan kasusnya. Semua orang mengenal siapa Georgius Felix, wajahnya kerap kali tampil di majalah, sering menjadi pembicara di radio dan televisi, muda, cerdas, kaya raya, tidak ada kurangnya sama sekali, hanya saja dia tidak punya kekasih, itu saja.
Felix pernah memiliki kekasih, mereka saling mencintai, kekasihnya seorang dokter kenalan kakaknya, namun di hari jadi mereka sang kekasih ketahuan selingkuh dan bercinta dengan perempuan lain, yang tidak lain sekretaris nya sebelum Lily. Sejak saat itu entah kenapa, dia lebih tertarik dengan kasus-kasusnya daripada pacaran. Sekali saja itu membuatmu trauma seumur hidup.Felix turun dari mobilnya, ia menatap ponselnya dan Hansa mengirim emot love serta kata-kata semangat. Felix berjalan menuju Cafe dan mencari tempat duduk yang sudah di pesan sebelumnya, pasangan kencan buta nya belum datang ternyata, minus di mata Felix sudah ada, dia tidak suka menunda waktu dan tidak suka orang tidak tepat waktu, waktu sangat berharga buat seorang pengacara. Felix memeriksa arlojinya dan memutuskan menunggu. Seorang pelayan datang dan membawa menu, Felix hanya memesan sementara cake dan kopi. Dia tidak tahu bagaimana rupanya, dia tidak tahu juga nomor ponselnya, dia bahkan tidak minat bertemu dengan orang ini.
Yeah namanya hari sial tidak ada yang tahu, di luar tiba-tiba hujan. Felix tidak membawa payung, demi Tuhan dia benci hujan, tak lama lonceng cafe berdering, seseorang masuk, tidak tapi dua orang. Dua orang yang sukses membuka luka hatinya, dia ingin berpura-pura, tapi terlambat, mereka sudah melihatnya dan kini mantan pacarnya itu menuju ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before The Rain
Teen FictionHaruskah seseorang memiliki pasangan? Apa pentingnya mempunyai pasangan? Jika hanya teman atau partner biasa saja apakah tidak boleh? Aku tidak percaya cinta ~ Georgius Felix Apa aku terlalu naif? apa aku terlalu kurang! Aku hanya ingin memiliki se...