chapter 35

3.6K 84 4
                                    

ucapan Kevin bukan bualan saja dia sekarang sedang duduk di ruang tengah bersama dengan orang tua arka.

"ternyata benar?"

"terus Lo pikir gue bohong? apa gunanya gue bohong sama Lo? kaya Lo berharga aja anjing!"

"alden jangan gitu" ucap mamah Claudia kepada anak pertamanya, Alden berdecak.

sedangkan arka sedari tadi diam saja karena dia masih memikirkan ucapan Kevin tentang menikah dengan pasangannya, apa hubungan mereka akan berakhir? lalu untuk apa dirinya setia kalau bukan dia yang menjadi sandaran Kevin di pelaminan.

"sayang kenapa diam? kamu sakit?"

bukannya menjawab arka malah menggeleng membuat mamah claudia merasa khawatir dengan anak bontotnya.

Kevin tahu pasti kalau arka sedang memikirkan ucapannya di rumah tadi, dia tertawa pelan.

"mah pah Kevin mau bicara serius" ucap Kevin menatap kedua orang tua arka.

tiba tiba jantung arka berdetak dengan kencang, apa dia akan siap untuk mengakhiri hubungan ini? tidak dia tidak akan siap!

"m-mah arka ke kamar dulu" belum sempat melangkah tangan arka di tarik Kevin membuat dirinya harus kembali duduk.

"tunggu dulu sayang" ucap Kevin lembut, entah kenapa arka menjadi kesal.

"apa?! kamu mau ngomong soal itu kan? aku udah tau!"

"sayang dengerin dulu"

"jadi apa?"

"jadi begini" Kevin menarik napasnya, "aku akan membawa hubungan aku dengan arka ke hubungan yang lebih serius.. jadi apakah kalian merestui kalau aku melamar anak kalian?" ucap Kevin dengan mantap.

arka menggelakan matanya, jadi yang di maksud Kevin itu dia? arka jadi malu karena sudah marah tidak jelas. tapi satu detik kemudian ekspresinya berubah menjadi sedih ketika mengingat perempuan yang tempo hari bersama dengan Kevin.

"kamu serius?! kami pasti bakal merestui kalau itu yang terbaik buat anak kami, apa ada alasan kami untuk menolak jika memang arka bahagia bersamamu?"

Kevin tersenyum tulus yang jarang sekali dia tunjukan kepada orang lain, "terima kasih Kevin bakal jaga arka" ucapnya sambil merengkuh pinggang ramping sang kekasih.

"gimana arka, kamu mau sayang tunangan dengan Kevin?"

arka diam, Kevin tersenyum. tidak mungkin arka menolaknya karena dia sudah sangat mencintai dirinya.

"ga mau" ucap arka membuat senyuman Kevin meluntur.

"sayang kenapa? kamu ga mau nikah sama aku?"

"ga mau, aku ga mau jadi selingkuhan kamu"

kedua orang tua arka menggelakan matanya sedangkan alden mengepalkan kedua tangannya.

"Lo udah nyakitin arka sialan! dan Lo berani beraninya mau melamar adek gue?"

"Kevin bisa jelaskan kepada kami" ucap papah Andrew dengan suara yang berubah dingin.

Kevin mendadak takut, dia menghela napas panjang lalu mulai menjelaskan kepada orang tua arka.

"jadi yang waktu itu bukan pacar aku dia kakak sepupu aku, dia ke sekolah buat cek keadaan sekolah aja karena itu sekolah milik orang tua suaminya. kamu waktu itu salah paham sayang, apa perlu aku hubungin kak rere biar kamu percaya?" ucap Kevin dengan wajah yang serius, semua itu benar dia tidak berbohong.

"kamu ga bohong kan Kevin? kalau kamu sakitin anak om lagi terpaksa om akan jauhkan kamu dengan arka"

"jangan om Kevin beneran, itu semua hanya kesalah pahaman aja"

"mamah percaya sama kamu lain kali kalau ada masalah di selesain baik baik ya jangan ada kekerasan"

"iya mah Kevin ga akan main tangan sama arka, lagipula Kevin sayang banget sama arka"

"sayang gimana kamu mau kan tunangan sama aku? setelah kamu lulus nanti aku nikahin"

arka tampak ragu untuk menjawab, dia mengangguk dengan pelan.

"apa? mau apa engga sayangku jangan cuman ngangguk doang"

"aku mau" ucap arka, Kevin tersenyum senang.

mamah Claudia menyenggol lengan alden, "kamu kapan? masa kalah sama adek kamu"

alden berdecak malas, "nanti al bawa satu lusin"

"masa satu lusin?"

"abang playboy ya" ucap arka memincingkan matanya, alden memutar bola matanya malas.

"apa sih bocil diem aja" ucap alden dengan ketus, dia masih tidak rela kalau adiknya akan menikah.

"abang cemburu ya adek mau tunangan"

"ga" ucap alden lalu pergi menuju ke kamar nya meninggalkan mereka semua yang sedang menertawakan dirinya, kecuali Kevin.

"jadi kapan tunangannya?"

"minggu depan setelah kelulusan aku, aku bakal lamar arka"

"baiklah" ucap orang tua arka, "ya udah mamah mau ke kamar mau istirahat"

"vin ingat pesan papah sama kamu, jangan pernah sakitin arka"

"iya pah Kevin janji" ucap Kevin papah Andrew tersenyum lalu mengangguk dan menyusul istrinya ke kamar.

diruang tamu tersisa arka dan Kevin, arka masih ngebleng membuat Kevin gemas lalu mencium bibir itu berulang kali membuat sang empu tersadar dan langsung menjauhkan wajah Kevin darinya.

"jadi yang kamu maksud itu aku?"

"iya sayang kamu pasti salah paham ya?"

"cih siapa juga yang ga salah paham coba? kamu ngomongnya aja bertele tele!"

"maaf aku cuman mau ngerjain kamu" ucap Kevin disertai kekehannya, arka mendengus kesal.

"ga lucu!"

"ya udah sekarang kita mau jalan jalan dulu terus main apa main dulu baru jalan jalan" ucap Kevin dengan senyuman yang menurut arka itu senyuman mesum.

"ga mau! kamu kenapa jadi sangean gini sih?!"

"sebenarnya udah lama tapi aku tahan, jadi gimana mau main dulu?"

"ga. udah ah jangan bahas itu nanti abang denger! kamu mau di marahin sama bang al?" ucap arka, Kevin tampak acuh.

dia tidak takut sama alden, berhubung dia sebentar lagi akan menjadi adek iparnya jadi dia menghormati saja.

































next.

nih gue kasih double up.

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢 𝐊𝐞𝐭𝐨𝐬|| {𝐁𝐱𝐁} End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang