Happy reading :)
..Asa berjalan melewati ruang keluarga di rumahnya sepulang dari sekolah. Matanya menangkap banyak sekali botol berserakan di atas meja, mungkinkah para maid tidak membereskan nya?
Asa mengalihkan perhatiannya dari botol-botol tersebut dan tetap fokus pada tujuannya untuk membersihkan diri sehabis menghabiskan waktu yang melelahkan di sekolah.
Tangannya tergerak untuk mengunci pintu kamarnya sebelum meletakkan tas nya asal di atas meja belajar dan bersiap untuk bebersih di kamar mandi. Namun, sebelum itu ia melihat ada note pink yang menempel pada rak buku di atas meja belajarnya.
Note itu bertuliskan :
“ Kepala ibu berdarah akibat si brengsek yang biasa kau sebut ayah itu. Aku sudah menyuruh para maid untuk tidak membereskan nya karena takut mereka yang terkena imbas, jadi aku ingin kamu saja yang membereskan nya Asa ”
Asa meremas note tersebut hingga membentuk gumpalan bola yang kecil sekali dan melemparnya asal. Muak. Muak sekali. Lantas akhirnya Asa berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya juga menenangkan suasana hatinya yang memburuk setelah membaca pesan dari Kakaknya.
..
Waktu berlalu semakin cepat, setiap hari yang Asa lakukan tidak lebih dari apa yang sudah ia lakukan sama seperti sebelumnya. Tidur, makan, tidur lagi, makan lagi, tidur lagi, makan lagi dan seterusnya seperti itu terus-menerus secara berulang-ulang.
Asa menatap pantulan dirinya di hadapan cermin. Ini adalah waktunya. Hari kelulusan yang dinantikan semua orang namun tidak dengan dirinya.
Asa tidak berharap banyak dengan apa yang akan terjadi, juga kedatangan orang tua dan ke-dua kakaknya nanti. Asa benar-benar tidak berharap banyak.
Suasana aula bahkan mulai sangat ramai dengan murid-murid yang bergembira akan kelulusan mereka. Asa mengambil duduk paling belakang karena tidak mau terlalu menonjol, ia tidak mau terlalu menunjukkan diri di suasana yang ramai ini. Asa hanya ingin semuanya cepat-cepat selesai dan ia bisa tidur dengan cepat.
Matanya bahkan sudah terpejam menikmati berisiknya aula, meskipun tidak menenangkan seperti lagu-lagu miliknya, setidaknya Asa memiliki sesuatu yang dapat dijadikan untuk mengiringi tidurnya kali ini.
Seseorang menepuk pundaknya pelan dan sedikit meremasnya. Asa sontak membuka matanya dan melirik sang pelaku yang malah cengar-cengir tanpa merasa bersalah.
"Duduk depan yuk, bareng gue," ajak Ruka tersenyum. Asa langsung menggeleng tanda menolak, ia tidak mau terlalu menonjol.
"Duduk depan kagak bikin energi lu cepet abis juga, Sa, ayolah..." Ruka tetap kekeuh memaksa Asa, ia tak akan menyerah begitu saja membujuk gadis itu.
Asa tetap menggeleng, "gue gak mau, Ruka."
Ruka berdecak mendengarnya, ia menarik kursi di samping Asa dan langsung duduk di samping gadis itu. Tangannya tergerak dilipat di depan dada dan raut wajahnya menunjukkan ekspresi kesal karena Asa yang menolak ajakannya.
Asa yang melihatnya pun hanya bisa menghela nafas, tak heran dengan sifat ambekan Ruka yang tidak tau tempat.
Acara kelulusan pun akhirnya berlangsung dengan lancar, tidak ada sedikitpun kerusuhan dan hal-hal yang mengganggu selama acara. Asa juga tidak tidur seperti apa yang diinginkannya tadi di awal, ia justru sedikit menikmati acara kelulusan yang menurutnya cukup menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories With You. ( rami x asa )
Teen Fiction( tidak ada kaitannya dengan idol asli ! ) tidak banyak yang berubah saat Asa berpindah ke Korea saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai. meski begitu, pertemuan nya dengan teman-teman baru di sana juga menjadi chapter tersendiri bagi Asa. bahag...