14

1.6K 97 1
                                        

Sesampainya di mansion violet langsung pergi ke kamarnya dan membanting pintu kamar nya dengan sangat keras.

Tentu saja itu membuat William dan Amelia terkejut, apalagi ketika mendengar violet mengunci pintu kamar nya.

"Sebenarnya ada apa Ian? Kenapa violet seperti itu?"

"I-itu sebenarnya..."

Ian menceritakan semuanya pada William dan Amelia, dan tentu saja mereka terkejut, dengan cerita Ian.

Tapi mereka pikir ini sepenuhnya bukan salah Ian, tapi violet juga tidak bersalah sama sekali.

"Sebenarnya kamu salah Ian tapi ini sepenuhnya bukan salah kamu"

"Ta-tapi aku takut Bu, aku takut violet benci sama aku"

Amelia mengelus punggung Ian, sementara William dia hanya tercengang mendengar ucapan Ian barusan.

' emang selama ini violet gak benci apa sama lu Ian!! '

Wajah Ian seperti ingin menangis karena takut dengan Violet, memandang violet saja dia tidak berani.

"Aku boleh gak tidur sama ibu? Aku takut kalau satu kamar sama violet"

William dan Amelia saling memandang satu sama lain, lalu keduanya mengangguk.

"Boleh kok Ian malam ini kamu tidur sama ibu ya"

Ian agak tenang sekarang setidaknya untuk sementara waktu, karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.18 malam mereka semua pergi ke kamar.

Setelah Ian dan Amelia masuk ke kamarnya, sekarang giliran William untuk masuk ke kamar violet, jujur saja dirinya agak ragu apalagi violet sedang seperti ini.

Tok!


Tok!


Tok!

Tidak ada respon sama sekali dari dalam, William agak khawatir takut violet mencelakai dirinya sendiri.

"Violet ini ayah bisa buka pintunya"

Dan tetap tidak ada respon dari violet, William menghela nafas dia berkali kali mengetuk pintu kamar violet dan akhirnya...

















Pintu nya terbuka William melihat violet yang matanya agak sembab akibat menangis mungkin?

"Ayah..."

William memeluk anak perempuan nya itu, dan mengusap air mata yang berjatuhan dari matanya.

Violet menangis di pelukan ayahnya tanpa ada suara sama sekali, dan itu membuat hati William agak tergores sudah lama sekali dia tidak melihat violet menangis seperti ini.

"Aku capek yah!! Sama sikap dia!!"

"Iya iya ayah tau, kita masuk ke dalem dulu ya"

Violet mengangguk lalu menarik ayahnya ke dalam kamarnya, William tersenyum ketika sifat violet seperti anak kecil saat ini.

Mereka berdua duduk di kasur dengan keadaan violet yang masih menangis, setelah menunggu violet agak tenang mereka mulai berbicara.

"Kenapa violet?"

"Aku tuh gak suka sama dia yah!! Dia itu selalu curigaan sama aku!! Kenapa sih nyusahin banget!!"

William hanya diam mendengar anaknya itu, meluapkan emosinya yang sudah dia pendam sejak tadi.

30 menit kemudian violet sudah berhenti mengomel, dan menatap ayahnya.

"Udah marahnya?"

"Udah"

"Ayah mau keluar sebentar, kamu suruh aja Cella nginep disini paling dia mau mau aja"

"Ayah mau kemana?"

"Keluar sebentar, ini urusan bapak bapak kamu gak usah kepo"

"Cih! Si paling bapak bapak, yaudah lah aku sama Cella aja"

William hanya mengangguk dan keluar dari kamar violet, dengan mengenakan jas rapih.

Setelah ayahnya keluar violet langsung menelpon Cella.

"Napa anjir udah malem nelepon nelepon cepet Napa!! Jangan basa basi cepet ada apa!!"

"Lu mau nginep disini gak? kalau gak mau gak ap-"

"Otw!!"

Beberapa menit kemudian, violet mendengar suara motor dan ternyata itu adalah Cella, violet dengan cepat membuka pintu mansion nya lalu menarik Cella ke arah kamarnya.

Cella tentu saja hanya diam ketika violet menariknya, karena dia itu sudah BIASA.

Di dalam kamar violet awalnya mereka hanya diam, tapi Cella menyadari sesuatu kalau mata violet sembab seperti habis menangis.

"Mata lu kenapa? Lu nangis? Nangis kenapa? Sama siapa?"

"Pelan pelan anj!!"

"Iya iya cepet ceritain"

"Jadi gini..."

Akhirnya violet menceritakan semuanya pada Cella, Cella yang mendengar itupun cukup kesal karena violet ini tidak suka kalau ada orang yang selalu saja curiga terhadap dirinya.

"Itu udah keterlaluan anjir!! Apaan sih sok sok an banget anjir!!"

"Iya kan!!"

"Udah lah main game aja ayok!! Jangan mikirin cowok kayak gitu!!"

"Gas!!"

Mereka akhirnya bermain game sampai jam 03.00 pagi, perasaan violet agak membaik saat dia bercerita tentang masalahnya.






' jangan hanya melihat seseorang saat dia berbuat kasar atau nakal karena dibalik semua itu sebenarnya dia anak yang sangat lemah dan rapuh '

~Gracella Vellishia Henry~












' di balik tatapan tajamnya sebenarnya hatinya sangat sakit saat ada yang ada yang menyakiti hati nya '

~William Joseph James~













' semuanya hanya memandang ku saat aku menyakiti orang lain, tapi mereka tidak melihat ku saat aku membantu orang lain'

~violet Madeline james~

TBC

Halo guys!! Maaf ya aku lama banget gak update soalnya aku sibuk nonton anime hehehe.

Ini pelajaran ya buat kalian kalau ada masalah cerita sama orang ya tepat dan dapat di percaya, jangan di simpen sendiri itu gak enak loh, kalau gak di curahin kayak ada yang mengganjal di hati.

Okey segitu dulu ya kalau ada salah kata atau typo mohon di maklumi.

Segitu dulu untuk hari ini see you next bab guys!! :)

Till Fate Decides ||°GxB°||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang