Ctas!
Suara belati terdengar pada seluruh penjuru hutan. Tubuh monster yang berhadapan dengan seorang gadis kini terbelah menjadi dua. Satu buah belati lainnya juga sudah mengacung bersiap membunuh.
kedua gadis itu sekarang sibuk dengan sejumlah monster yang menyerang mereka, dengan bantuan sihir serta belati yang mereka punya dengan berani mereka membunuh semua monster dengan ganas.
Ctas! Ctas!
kedua kalinya tubuh para monster ambruk dengan begitu saja, setelahnya seluruh kepingan tubuh para monster mulai menghilang satu persatu.
kedua gadis dengan tampilan sederhana itu menghela nafas sejenak lalu menyimpan belati nya pada tempat semula. Kelelahan nya mengumbar tercetak jelas di raut wajah mereka.
Ayara Axellius atherdal dan kalea amarie cesara.
keduanya sama sama seorang pengumpul bunga. Namun, bukan bunga biasa melainkan sebuah bunga langka dengan kekuatan sihir di dalamnya.
tentunya pekerjaan ini bukanlah hal yang mudah. Nyawa dan kehidupan bergantung pada selamat atau tidaknya mereka dalam melawan seluruh monster yang ada.
serpihan kayu hampir mengenai Surai lembut Ayara. Namun tak disangka ternyata serpihan kayu tersebut malah mengenai lengan Ayara yang tak terbalut kain itu.
"Agh!," rintih Ayara.
Kalea cukup terkejut, tak biasanya kecelakaan kecil seperti ini bisa membuat tangan Ayara luka.
darah segar terus mengalir dari luka yang perlahan mulai melebar itu, dengan segera kalea menggunakan sihirnya untuk membantu mengobati luka milik Ayara.
"kalea, apa kita harus beristirahat terlebih dahulu? aku rasa sehabis melawan monster tadi kita sudah terlalu jauh menelusup ke dalam hutan.." ucap ayara sembari menunggu luka nya selesai diobati oleh sihir kalea.
"aku rasa kau ada benarnya, bagaimana kalau sehabis ini kita berpencar saja? persediaan pokok kita juga sudah berkurang hanya tersisa dua buah apel." jawab kalea.
"hmn, aku akan ke arah selatan." Ayara mulai beranjak pergi dari tempatnya bersama Kalea. Sejujurnya, berpencar dari penelusuran misi nya adalah hal yang ia takuti.
Tapi setelah berjalan lebih maju sepertinya berpencar ke arah selatan bukan hal yang ditakutkan lagi pikirnya. iya, lihat sekarang Ayara menemukan sepotong buah apel di hamparan tanah.
kicauan burung gagak terdengar di indra pendengarannya, saat hendak berjalan lagi tiba — tiba sebuah akar menarik tubuhnya kesana kemari. Dibanting nya tubuh Ayara pada hamparan tanah yang kasar.
oh tidak — !, Ayara lupa satu hal. belatinya.. Ter — ting — nggal.
Rasa sesak menyerang dada Ayara, terlalu lama dibanting membuat dirinya kehabisan energi untuk melawan.
"g-gunakan shh sihir mu y-yar.."
namun, tindakan nya kali ini sangat telat . Tak lama dari itu ayara mengeluarkan darah segar dari mulutnya.
396 words||
KAMU SEDANG MEMBACA
axellius.
FantasyAyara akan berterima kasih pada Tuhannya, karena telah memberikan orang seperti Luki dan kalea untuk menyelamatkan kehidupannya.