"SEAN BRENGSEEK!! "
Nato menggelengkan kepala ketika dia hampir kehilangan keseimbangan akibat duo rusuh yang bermain petasan lebih awal. Salahkan Asean karena anak itu langsung menyalakan petasan kupu - kupu yang melagenda sehingga petasan itu terbang brutal mengejar Who.
Fbi terkekeh ketika Nato menghampirinya dengan muka jutek yang sebal. Fbi sibuk mengoleskan bumbu kepada daging untuk mereka barbeque- an. Bumbu dengan racikan khas Italy bercampur dengan resep orang Asia khas dari Asean.
"Jangan jutek - jutek amat lah, tahun baru ini loh. " Ucap Fbi seraya telaten menaruh daging sapi ke panggangan. Nato menggelengkan sembari mengibas tangannya, asap daging mengepul tinggi ke angkasa.
Asean menghampiri dengan senyumnya yang lebar dan diikuti dengan Who dengan muka sebalnya. Aah, dia berhasil dijahili oleh si paling muda kembali.
"Waah, baunya harum! " ujar Asean.
"Kan bumbunya darimu, "Celetuk Who menggaruk kepalanya.
Baru saja mau membanggakan dirinya, Asean malah dicela oleh Who yang sudah tau akan niatnya, " Jangan bangga, tukang pamer! "
Mukanya menjadi keruh, "Terserahku, lah! Kan Sean yang buat. Bukan kau! " ujarnya menyombongkan diri.
Nato hanya melihat bagaimana Who dan Asean kembali berdebat sementara Fbi hanya bisa kembali terkekeh dan menjalankan tugasnya. Nato memutar matanya, mendingan dia menunggu Un pulang daripada melerai mereka berdua.
"Mau kemana? " tanya Fbi.
"Nunggu bos muda. " ucap Nato
Fbi manggut - manggut. Un belum tau kalau mereka membuat acara kecil - kecilan untuk tahun baru. Pemuda itu pasti berpikir untuk pulang telat karena tidak tau rencana ini. Kini Fbi melirik sekilas dua orang yang masih berdebat bahkan sudah memakai kekerasan fisik setelah itu melemparkan selada kearah mereka.
"Abang! " Jelas Who dan Asean protes.
Fbi menjawab dengan puas, "Debat aja terus, ambil tuh pisau kalau mau saling bunuh. " titahnya.
Who dan Asean saling tatap, berkedip sesekali sebelum akhirnya melengos dan berjalan berbeda arah meskipun pada akhirnya berada di sebelah sisi Fbi.
"Udah matang belum? " Tanya Asean sembari mengorek hidungnya.
"Belum. "
"Yang ini udah masak. " Ucap Who menunjuk.
"Belum. "
"Kalau yang ini, bang? "
"Belum juga. "
"Yang ini? "
"Bentar lagi itu "
Tidak henti - hentinya dua orang itu menganggu si tertua dengan berbagai pertanyaan hingga sampai yang sangat melenceng sekalipun. Fbi hanya menjawab sebisanya, dan terkekeh jika pertanyaan itu sudah terlalu random untuknya.
"Kenapa burung bisa terbang di udara? Karena anginnya ditiup ama avatar. "
" Hah, Ngaco kali kamu Sean. "
" Ngak tuh, buktinya ada di TV. "
"Ah ngak ada, ngarang kamu. "
"Kakak ah ngotot! "
Fbi menutup mulut mereka berdua dengan potongan tomat. Dia boleh kok kalau ditanyain, tapi kalau mendengarkan Who dan Asean memperdebatkan hal yang jelas sangatlah tidak masuk akal, Fbi tidak tiba.
Sementara itu, Nato menguap sembari melihat jam. Pukul 23.35, seharusnya Un sudah pulang kerumah sekitaran dari tadi. Kemana lagi Anak itu? Matanya menyipit, dia menguap sekali lagi. Aduuh, lama - lama Nato bisa ketiduran di depan pintu karena menunggu si Un.
Mobil terparkir dI dalam ketika dia sudah sedikit terlelap. Un keluar dari mobil dengan gagah, menenteng tas kerjanya sebelum menatap heran organisasi yang terlelap dengan posisi duduk memeluk lutut.
"Nat, bangun. " Ujarnya menggoyang pelan pundak Nato.
Nato terusik, membuka matanya. Akhirnya dia melihat orang yang dia tunggu hampir satu jam. Sudah pasti Fbi sudah selesai membakar daging untuk tahun baru, juga Asean dengan berbagai petasan. Nato memaksakan membuka mata, dia tidak mau melewatkan hal ini.
"Ayo, yang lain udah nunggu di halaman belakang. " dahi Un mengernyit, tetapi dia tetap melangkah mengikuti Nato.
Matanya Un melebar, jelas. Ada pesta kecil - kecilan yang disiapkan oleh mereka. Un tidak bisa untuk tidak tersenyum. Tidak ada waktu untuk terharu, beberapa menit lagi tahun dan hari akan berganti, dan mereka harus merayakannya.
"Woi Un, Lu lama! " Spontan Asean sembari julurkan lidahnya. Mengejek karena Un terlambat.
Who memukul kepala adiknya, "Ngak sopan, Asean. " memperingati.
"Dari mana aja? Kok larut banget ya pulangnya? " tanya Fbi mengintimidasi pemuda yang persis di bawahnya.
Un menggaruk lehernya, "Lembur, "
Belum sempat Fbi mau memukul Un sebagai kebiasaan karena anak itu sering kerja larut. Who lebih dulu berteriak.
" HAPPY NEW YEAR! "
" SELAMAT TAHUN BARU! " Disusul dengan Asean yang langsung meluncurkan beberapa petasan ke langit dan membuat bunga api yang indah.
Fbi menghela napas, tidak jadi menonjok Un. Dia menyiapkan daging bakar serta hiasannya untuk dimakan bersama. Who lebih dulu duduk dan menikmati, disusul Asean kemudian Un.
" Aku ada kabar baik, " Ujar Un menyantap daging.
" Apa, celana kolorku yang kau hilangkan ketemu? " canda Asean.
Un menggeleng, " Tidak ketemu, sudah ku bakar. " jengkelnya.
Asean memasang muka masam, "Terus? "
Who bertanya "Apa beritanya? "
Un kembali memasang wajah cerah, " Anggota ke-enam akan segera datang. "
Itu berita yang menghebohkan. Selama setahun ini mereka hanya berlima, namun ditahun ini mereka kedatangan anggota terakhir.
" Itu berita yang bagus, " Ujar Fbi sembari tersenyum.
Who menyadari sesuatu " Dimana Nato? "
Semuanya celingukan. Eh, dimana organisasi itu? Kok tidak ada?
Disaat orang di halaman belakang heran dengan hilangnya dirinya. Nato justru lebih dulu menyelami alam mimpi di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada tahun 1994
RandomDi tahun baru, dimana percikan kembang api meledak di angkasa dan menghasilkan bunga api yang memikat mata. Mereka dipertemukan di satu tempat, rumah. Tahun 1993 berganti menjadi tahun 1994, selama setahun lamanya mereka berlima, akhirnya pada bula...