00. PROLOGUE

2.2K 495 46
                                    

Yongsan Electronics Market adalah pasar grosir elektronik yang sangat besar. Sesuai dengan namanya, pasar elektronik ini mengkhususkan diri menjual berbagai macam elektronik yang sering di cari oleh banyak orang termasuk komputer, telepon, kamera, produk periferal, DVD, CD, perangkat lunak, sistem audio, aksesoris, dan masih banyak elektronik lainnya.

Terletak di distrik Yongsan-gu, kota metropolitan Seoul, pasar elektronik itu selalu ramai hampir di setiap harinya. Rasanya sangat wajar, mengikuti perubahan zaman, semakin banyak orang yang ketergantungan menggunakan barang elektronik, entah itu untuk bekerja atau pun memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tidak satu toko saja yang berada di dalam bangunan besar pasar elektronik itu, ada lebih dari 10 toko dengan berbagai macam alat elektronik di dalamnya. Dan saat ini, suasana pasar elektronik itu sudah cukup lengang karena jam operasional hampir berakhir. Memang tidak semua, tapi tidak sedikit toko elektronik yang tampak kosong tanpa pengunjung.

Namun di salah satu toko yang menjual alat elektronik keperluan dapur, perbincangan hangat dan ramah tampak samar terdengar. Pemilik toko tersebut memang ada, tapi dia hanya diam dan mengawasi dari meja kasir, membiarkan pegawainya melayani pengunjung yang datang.

"Berapa daya dari oven toaster ini?" Tanya si pengunjung seraya menyentuh sebuah oven berwarna putih di sana.

"Untuk yang ini, dia memiliki daya 1100 watt, nyonya. Tapi semakin besar daya yang dia miliki, semakin cepat dan sempurna hasil memanggang anda."

"Oh begitu," Si pengunjung mengangguk-anggukkan kepala seraya menoleh ke berbagai jenis oven di hadapannya, "Mana yang paling di cari akhir-akhir ini?" Lanjutnya.

Si pelayan mengangkat kedua alis, sebenarnya dia sudah harus pulang karena ada pekerjaan lain yang menanti, namun dia tertahan karena tidak mungkin dia mengabaikan pengunjung yang datang. Ada bonus yang akan dia dapat dari melayani pengunjung, hal itu yang membuatnya mencoba bersabar lagi meski dia yakin dia akan sedikit terlambat datang.

"Yang ini, dia memiliki daya 1200 watt. Selain bisa memberikan hasil panggang yang sempurna, namun dia memiliki design modern dengan tempered glass door, lengkap dengan tombol dan pegangan kayu yang sangat cantik."

Si pelayan terus menyebutkan keunggulan dari barang yang ada di hadapannya, sementara pengunjung toko itu hanya mendengarkan tanpa menyela meski sesekali dia mengangguk dan tersenyum karena kepiawaian si pelayan dalam berbicara dan menjelaskan.

Nada bicara, senyum ramah, penjelasan yang mendetail, semua membuat si pengunjung merasa tertarik untuk membeli barang dari toko tersebut. Memang tidak semua, tapi tidak sedikit pembeli akan tertarik jika mendapat pelayanan yang baik.

Beberapa saat kemudian sesi menjelaskan dan tawar menawar selesai, karena pengunjung sudah bulat untuk membeli barang yang dia butuhkan di sana, jadi si pelayan segera membawa barang yang akan di beli dan mengantar pengunjung itu untuk melakukan transaksi di area kasir.

"Anda beruntung memiliki pegawai yang cantik, sopan, dan cekatan seperti itu." Ucap si pengunjung seraya menunjuk pelayan yang melayaninya.

Pemilik toko tersenyum, "Iya, karena itu saya menerimanya saat dia melamar untuk bekerja di sini." Jawabnya.

Si pengunjung tersenyum dan mengangguk. Tidak berselang lama semua transaksi selesai, barang pun sudah di berikan pada pembeli, dan toko pun kembali sepi pengunjung.

"Jennie, kau akan pulang sekarang?"

Jennie menoleh pada atasannya, dia mengangguk seraya memeriksa jam tangannya sebelum akhirnya dia kembali menoleh dan menatap atasannya.

"Iya paman, ini akhir pekan. Aku harus bekerja di tempat lain." Jawab Jennie.

Si pemilik toko tersenyum, "Baiklah. Segeralah pulang, dan hati-hati di jalan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE IS A CHOICE - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang