° Lepas

8 0 0
                                    

Pagi hari di Seoul dan hari ini adalah hari libur sekolah, planing hari ini adalah rebahan santai dikamar tanpa memikirkan apapun hal yang dapat menganggu hari libur ku, untung saja aku belum memiliki terlalu banyak cucian kotor dan apapun yang harus dibersihkan, jadi aku bisa bersantai.
Tiada angin tiada hujan, secara tiba tiba ada yang membunyikan bel kamar apartemenku. hmm kira kira siapa yang berani menganggu hari santaiku ini?.

"Eyy, lama banget buka pintunya, lo tuh lagi kedatangan tamu special" terdengar suara pria dari luar, sepertinya sangat familiar. Karena sudah cukup membisingkan dan takut menganggu tetangga yang lain juga, aku pun segera membukakakan pintu.

"Ahh sialan lu, tamu special nihh" ucap seorang pria didepan pintuku saat aku membukanya, ternyata itu Hyeonjun dan Seina yang berkunjung.

"Loh kok kalian bisa tau tempat gue?? kan gue ga ngasih tau lo, kok bisa??" tanyaku keheranan.

"Kita kan cenayang, ang ang ang ang" jawab Seina dengan ang ang ang seakan-akan sudah menjadi kata iconic nya.

"Minimal ya izinin masuk kek, masa tamu special suruh diluar sii ga sopan banget" sindiran halus dari Hyeonjun.

"Hmphh, silahkan masukk VVIP guest" ucapku dan mereka berdua masuk ke dalam apart-ku.

"Mau minum apa guys??" ucapku sebagai tuan rumah yang baik.

"Gausah, kita bawa makanan sama minuman dari luar, nih kita juga beli buat lo ayok makan sini" ucap Seina.

"Asik, gue ambil alat makan dulu yaa" Aku bergegas lari kedapur dan mengambil peralatan makan dan kembali ke ruang tamu, lalu kami bertiga memakan makanan yang dibeli Seina dan Hyeonjun.

"Btw lo ga suntuk apa dirumah sendirian?? kalo gue sii suntuk banget makanya gue kesini ngajak Seina" ucap Hyeonjun sambil mengunyah sepotong kimbab.

"Suntuk sii, tapi gue juga males banget mau keluar, mau kemana aja juga gatau" jawabku

"Eh lo pada kok bisa tau tempat gue?? kan gue ga ngasih tau"

"Ya, gue dikasih tau sama kak Dayeon" jawab Seina yang sontak membuatku terkejut dan tersedak.

"Hahh, Dayeon si ketua osis!? kok dia bisa tau??" ucapku sambil menggebrak meja.

"Iya, Dayeon itu kakak gue, dia cerita katanya dia nganterin lu pulang terus dia ngikutin lu sampe kekamar jadinya dia bisa tau, dan gue juga iseng nanya eh dia malah tau" jawab Seina dengan santainya.

Anggukan kepalaku sontak memutus pembicaraan kita sejenak namun tetap fokus pada makanan masing-masing. Karena sudah merasa bosan, jadi aku memutuskan untuk memutarkan mereka film jadi kita bisa makan sambil nonton. Namun, karena Hyeonjun memiliki firasat jika makanan kita akan kurang, jadi Seina dan Hyeonjun memutuskan untuk membeli lagi makanan keluar dan mereka menyuruh aku menunggu disini.

"Jadi, Seina adalah adiknya Dayeon??"

Setelah dirasa hampir setengah jam, Seina dan Hyeonjun tiba di kamarku dan kami melanjutkan aktivitas kita, kebetulan juga diluar kini hujan jadi memang pas untuk makan yang hangat sambil menonton film, pas sekali mereka membeli semangkuk besar kimchi jiggie dan acar lobak.

Tak terasa film yang kami tonton sudah selesai dan hujan juga mulai reda. Hyeonjun dan Seina memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah mulai gelap. Setelah dirasa jejak mereka sudah hilang, aku memutuskan untuk beberes kamar dan mandi.

"Eh, jaket itu.... Jaketnya Dayeon, dan aku belum mencucinya" langkahku terhenti didepan tumpukan cucian kotor yang disana ada jaket dari Dayeon, aku berjanji untuk mengembalikannya dan mencucinya. Tanpa pikir panjang, aku langsung mencucinya lalu mengerikannya.

***

Pagi yang cerah dan istimewa sekali hari ini karena aku tidak terlambat bahkan datang terlalu pagi, sekolah masih terlihat sepi baru sedikit orang yang datang.

"Eh lu dah berangkat, pagi banget dahh" ucap Seina yang datang menghampiriku.

"Iya dong, gue kan siswa ter-tertib di seluruh dunia" ucapku menyombongkan diri.

"Iye dah, ayok sarapan dikantin lu belum sarapan kan??" ajak Seina

"Belum nih, ayok kekantin" ucapku lalu kita berdua berjalan kekantin.
Dikantin masih terlihat sepi, bahkan ibu penjaga kantin saja masih menyiapkan dagangannya.

"Ibu, pesan Kimbab 2 sama minumnya teh hangat saja 2 bu, terimakasih" ucap Seina memesankan makanan untuk kami, kami pun bergegas ke meja kantin untuk makan. Tak lama kemudian makanan yang kami pesan sudah datang, pelayanan dikantin ini memang cepat lalu kami memakan makanan pesanan kami.

"Ouhh, kalian ga ngajak gue nihh, cukup tau" ucap Hyeonjun yang tiba-tiba sudah duduk disampingku sontak membuatku terkejut.

"Ihh, salam dulu lahh, gue hampir mati keselek nih, ngagetin aja lo" ucapku

"Kalian sii ga ngajak gue, jahat" ucap Hyeonjun kesal.

"Yaudah, sana lo pesen gue yang bayar nanti" ucap Seina sontak membuat Hyeonjun senang dan memesan makanannya.
Setelah sekitar 30 menit kita dikantin, akhirnya bel masuk pun berbunyi dan tandanya siswa harus masuk kekelas masing-masing.

***

Bel pulang sudah tiba, tanda siswa harus kembali kerumah dan datang lagi esok hari. Seperti biasa aku menunggu dihalte bus sembari menunggu bus lewat, sepertinya bus hari ini akan datang terlambat karena didekat pusat kota ada pohon yang tumbang.

"Bus akan datang terlambat, ayok pulang bersama saya" ucap seorang laki-laki yang berdiri disebelahku dan dia adalah Dayeon

"Ga perlu, gue bakal nunggu bus sampe kapanpun" ucapku

"Kamu masih saja tetap keras kepala ya, hari ini juga akan hujan kamu akan kehujanan, ayok pulang bersama saya" ucapku Dayeon.

"Gue bilang gausah, gue bisa sendiri!!" ucapku dengan nada tinggi.

"Yaudah, kalau begitu saya juga akan disini menunggu kamu" ucap Dayeon sambil duduk dibangku halte.

"Gausah, lo pulang sana nganggu pemandangan gue aja" ucapku.

"Kamu gamau pulang bersama saya, jadi saya harus pulang bersama kamu, anak nakal" ucap Dayeon sambil mengusap rambutku.

"Ishh, jadi berantakan rambut gue gara gara lo" ucapku kesal.

"Kemari, saya akan merapikannya" ucapnya sambil merapikan rambutku.

"Ck, yaudah gue pulang bareng lo" ucapku.
Aku menerima ajakannya karena aku ingin segera merebahkan tubuh ku dikasur dan aku juga tak mau kehujanan. Dia lalu mengambil motornya dan memakaikan helm kepadaku lalu aku naik ke motornya namun dengan jarak yang jauh.

"Mendekatlah dan berpegangan padaku" ucapnya namun aku hanya menggelengkan kepala, lalu dia langsung tancap gas yang membuatku terkejut dan hampir jatuh.

"Lu gila ya?? gue bisa mati kalo begini" ucapku sambil memarahinya.

"Makannya, saya suruh kamu berpegangan kamu gamau" ucapnya sambil memberhentikan motornya lalu menarikku mendekat dan melingkarkan tanganku ke tubuhnya.

"Begini lebih baik, pegangan yang kuat" ucapnya sambil menjalankan kembali motornya.

***

"Sekali lagi makasih udah nganter gue, besok besok gausah nganter gue lagi, gue bisa sendiri" ucapku.

"Aku akan selalu ada untukmu, selalu" ucapnya sambil menggenggam tanganku.

"Lo boleh pergi sekarang, hati hati" ucapku

"I never let you go, Aria" ucapnya lalu dia pun pergi begitu saja.

Aku lalu bergegas kekamar ku dan merebahkan tubuhku, namun rasanya aneh, kasurnya terasa sangat kasar dari sebelumnya.

"Eh jaketnya, oh iya gue lupa, ishhh" benar, aku melupakan jaketnya, sangat mengesalkan.

"Besok gue harus kembaliin jaket ini dan gue harus bisa lepas dari dia"

•°•°•

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fall In LOVE With?? // Gyuvin x Yujin {bl}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang