10 testpack & pancake durian

161 17 2
                                    

Eldiva membawa Reval masuk kedalam mobil, ia memiliki firasat bahwa usaha mereka kali ini tidak sia-sia. "Mas, bawa mobil nya pelan-pelan dong." Pinta Reval.

Eldiva membawa mobil nya dengan sangat cepat, itu membuat Reval tidak nyaman. Untungnya Eldiva paham dengan ketidak nyamanan orang yang sangat dicintainya ini, Eldiva mulai memelankan laju kendaraan nya.

"Maaf ya sayang, mas gak sengaja." Ujar Eldiva.

Reval mengangguk pelan, ia senang sekali mendapat suami yang pengertian. Eldiva mengelus rambut Reval, ia membawa mobil nya kearah apotik terdekat.

Sesampainya di apotik, Eldiva turun terlebih dahulu. Ia membukakan pintu untuk Reval dan membantu si cantik untuk turun. Ia menuntun lengan istri nya memasuki apotik.

"Permisi mbak, beli testpack 3." - Reval.

"Gak mbak, jangan 3. Beli 10 aja, buat stock juga." - Eldiva.

Mendengar ucapan Eldiva, Reval pun langsung menengok kearah suami nya.

"Mas, itu kebanyakan." - Reval.

"Udah gapapa sayang." - Eldiva.

Akhirnya merekapun membeli 10 testpack, entahlah Reval tak mengerti apa yang dipikirkan suami nya. Padahal belum tentu Reval hamil, membeli 10 testpack hanya menghamburkan uang bukan?. Eldiva membayar semua itu, setelah membayar barulah mereka keluar dan kembali ke mobil. Eldiva membuka pintu mobil dan membantu Reval untuk masuk dengan perlahan sebelum dirinya juga ikut masuk ke mobil dengan pintu disebelahnya. Mobil mulai berjalan dengan perlahan, Eldiva melirik kearah Reval yang terlihat hanya diam.

"Sayang, mau beli sesuatu?." - Eldiva.

"Aku pengen pancake durian di alun-alun." - Reval.

"Oke, kita ke alun-alun dulu." - Eldiva.

Eldiva membawa mobil nya ke arah alun-alun, ia sesekali melirik kearah Reval yang hanya menatap lurus ke depan. Sungguh kebahagiaan untuk Eldiva, memiliki istri cantik, imut, perhatian, dan mampu mengurusnya dengan baik. Ia memang tak salah pilih, mendapati Reval sebagai istri nya adalah anugerah paling besar dalam hidupnya.

Tak terasa, akhirnya mereka sampai di alun-alun. Eldiva membawa mobil nya guna mencari kedai penjual pancake durian. Setelah 5 menit mencari, akhirnya mereka menemukan nya. Eldiva berhenti, ia mengecup kening Reval.

"Aku aja yang turun ya, kamu tunggu disini." - Eldiva.

Reval mengangguk dan tersenyum, ia membiarkan Eldiva turun untuk ke kedai pancake durian. Sementara Reval hanya menunggu di dalam mobil sembari memainkan handphone nya. Ia melihat-lihat seputar kehamilan, seperti apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan orang hamil, apa makanan yang boleh dan tidak boleh di makan oleh orang hamil.

Ia tahu bahwa membeli pancake durian akan memakan waktu 20 menit, jadi Reval memilih membaca-baca seputar kehamilan. Ia berharap, tanda tanda kehamilan yang ia rasakan benar-benar membuktikan bahwa dirinya benar-benar hamil sekarang.

Reval melirik kearah kaca mobil yang mengarah pada kedai tersebut, ia melihat Eldiva yang kini sedang menunggu pancake nya untuk jadi. Pria itu tidak mengeluarkan handphone untuk menghalau bosan saat menunggu pancake, ia malah sibuk melihat para pengamen kecil berkeliaran kesana kemari sembari memberikan mereka sedikit uang untuk membayar suara yang telah mereka keluarkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ElVal (lanjutan dari Reval x All)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang